Serba-Serbi IP, IPK, dan Sistem Nilai di Perguruan Tinggi

Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan hal penting dalam perkuliahan, meskipun bukan yang paling utama. Sebagai mahasiswa, kamu wajib tahu soal IP dan IPK, cara menghitungnya, pengaruhnya dalam perkuliahan, serta sistem penilaian di kampus.

Berikut ini rangkuman seputar IP, IPK, dan serba-serbinya.

Info dasar dan komponen IP

* Indeks Prestasi Semester atau biasa disebut IPS atau IP saja merupakan nilai rata-rata mahasiswa selama satu semester.  Dengan kata lain, IP merupakan “rapor” kamu di tiap semester.

* IPK merupakan akumulasi atau gabungan nilai dari semester-semester yang dijalani. Ketika lulus kuliah, kamu akan mendapat IPK berdasarkan nilai dari semester pertama sampai terakhir. Dalam bahasa Inggris, IPK disebut GPA (Grade Point Average)

* Skala nilai IP dan IPK yang berlaku umum di perguruan tinggi Indonesia adalah 0.00 – 4.00. Yup, 4.00 merupakan angka sempurna.

* Komponen penting dalam IP adalah nilai mata kuliah, kredit, Satuan Kredit Semester, dan mutu mata kuliah, dengan penjelasan sebagai berikut.

  • Nilai mata kuliah: Adalah hasil akhir suatu mata kuliah dengan nilai huruf dan nilai angka.
  • Kredit: Beban mata kuliah tersebut. Misalnya, kredit Skripsi adalah 6, sedangkan kredit mata kuliah Kewarganegaraan 2.
  • SKS: Satuan Kredit Semester, yaitu jumlah kredit yang diambil dalam satu semester.
  • Mutu: Nilai dikalikan dengan kredit.

Sistem nilai di kampus

* Umumnya, nilai huruf dan angka yang  yang berlaku di kampus:

  • A  = 4.00  (poin 85 ke atas)
  • A- = 3.70 (poin 80-84)
  • B+ = 3.30 (poin 75-79)
  • B = 3.00 (poin 70-74)
  • B- = 2.70 (poin 65-69)
  • C+ = 2.30 (poin 60-64)
  • C = 2.00 (55-59)
  • Nilai C - = 1.70 (poin 50-54)
  • Nilai D = 1.00 (poin 40-50)
  • Nilai E = 0 = jelek (poin di bawah 40)
  • Nilai tertera I = Incomplete. Nilai tidak bisa diberikan karena ada komponen yang belum dilengkapi (tugas/ujian/lainnya). Mahasiswa biasanya diberikan kesempatan untuk melengkapi dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak dipenuhi nilai menjadi E.

* Dari mana kamu mendapatkan nilai akhir/poin suatu mata kuliah? Dari performance kamu secara keseluruhan sepanjang kuliah. Elemen dan proporsi penilaiannya bisa beragam. Tiap dosen dan mata kuliah bisa memiliki sistem yang berbeda. Biasanya sistem nilai akan diberitahukan di awal perkuliahan atau tertera pada silabus.

Contoh sistem penilaian yang umum berlaku di kampus:

  • Ujian Akhir Semester = bobot nilai 40 %
  • Ujian Tengah Semester = bobot nilai 30 %
  • Tugas = bobot nilai 20 %
  • Kehadiran = bobot nilai 10 %

Contoh kasus:

Tugas: 90

UTS: 75

UAS: 86

Kehadiran: 100 persen (tidak pernah absen).

Maka perkiraan nilai kamu adalah.

(90x0.2) + (75 x0.3) + (86 x 0.4) + (100 x 0.1) =  84.9

Kalau begini, nilai kamu kemungkinan adalah A- (A minus), karena kurang dari 85. Yiahhhhhh! (Bisa juga sih dibulatkan jadi 85, kalau dosennya murah hati. Hihihi).

* Ada juga dosen/kelas yang memberlakukan sistem penilaian lain. Misalnya, proporsi UAS: 50 persen, UTS: 30 persen, dan Tugas: 20 persen. Artinya, UAS sangat berpengaruh pada keseluruhan nilai. Untuk mengetahui bagaimana sistem penilaiannya, kamu bisa cek ke dosen. Jangan dikira-kira sendiri ya, sob. Ente bukan cenanyang!

* Nilai minimal untuk lulus adalah C. Jika kamu mendapatkan nilai di bawah C (C- ke bawah) maka kamu tidak lulus mata kuliah tersebut dan harus mengulanginya.

* Mengulang mata kuliah karena nggak lulus berbeda dengan mencuci nilai. Kalau mencuci nilai, sebenarnya kamu telah lulus. Namun kamu memilih untuk mengulang dengan tujuan mendapat nilai yang lebih baik. Contoh, seorang mahasiswa mengulang mata kuliah Pengantar Linguistik yang mendapat nilai C. Goalnya adalah meraih nilai A. Tentang mencuci nilai bisa kamu cek di sini.

Cara menghitung IP dan IPK

* IP  diperoleh dengan menghitung jumlah mutu, kemudian dibagi SKS.

Misalnya:

Pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro (3 SKS) nilaimu adalah B. Sedangkan Matematika Ekonomi (2 SKS) perolehan nilainya A-, dan Sains Manajemen (3) A. Maka mutunya adalah:

3.00 x 3 = 9.00

3.67 x 2 = 7.34

4.00 x 3 = 12

Total Mutu: 9.00 + 7.34 + 12 = 28.34

Total SKS: 3 + 2 + 3 = 8

Nilai IPnya adalah 28.34 : 8 = 3.54

* Perhitungan IPK mirip dengan IP, namun merupakan gabungan (kumulatif).

Contohnya:

total mutu semester 1 = 28.34

SKS semester 1 = 8

Total Mutu Semester 2 = 36

SKS semester 2 = 10

Maka IPK (dari semester 1 dan 2 adalah)

= (28.34 + 36) : (8 + 10)

= 64.34 : 18

= 3.57

Bagaimana IP dan IPK "bekerja"?

* Nilai IP kamu dalam satu semester bisa menentukan langkah kamu pada semester berikutnya. Misalnya nilai IP kamu rendah, di bawah 3.00, maka kamu hanya diperbolehkan mengambil mata kuliah 18 SKS. Sedangkan jika IP kamu tinggi hingga mencapai 3.50, maka kamu diperbolehkan mengambil hingga 24 SKS.

* Jika IPK selama 2 semester berturut-turut di bawah angka 2.00 maka menurut peraturan sebagian kampus, kamu bisa di DO alias dikeluarkan. Makanya, kamu perlu memperhatikan IP.

* IP dan IPK juga menentukan peluang beasiswa dan magang. Umumnya, kedua kesempatan ini mensyaratkan indeks prestasi tertentu, seperti di atas 3.00 atau di atas 2.85. Contohnya, untuk bisa magang di perusahaan multinasional Pricewaterhouse Cooper, IPK kamu setidaknya mencapai 3.00.

* Saat lulus kamu juga akan mendapatkan IPK keseluruhan. IPK ini akan tertera di CV kamu dan merupakan salah satu modal kamu untuk memperoleh pekerjaan.

* Banyak lowongan kerja yang mesyaratkan minimal IPK. Ada yang minimal 2.75, 2.85, atau 3.00

* Di jenjang D3 dan S1, jika kamu memperoleh IPK akhir 3.51 dalam jangka waktu studi normal dan semua matkul lulus (tidak pernah TIDAK LULUS), maka kamu akan mendapatkan gelar cum laude. Gelar ini merupakan prestasi tersendiri, lho. Simak syarat lengkap cum laude di sini.

***

Gaes, nilai, IP, dan IPK memang bukan segalanya. Tapi bukan berarti kamu anggap remeh dan nggak pedulikan. Sistem nilai dan perintilannya ini merupakan parameter kamu selama di kampus. Walaupun pengetahuan dan pencapaian nggak bisa diukur secara kuantitatif semata, namun sistem nilai bisa menjadi salah satu tolak ukur. Good luck!

Baca juga:

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 8 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1