5 Masalah yang Akan Dialami Mahasiswa Saat Sidang Skripsi

Siapapun yang pernah mengalami pasti setuju kalau sidang skripsi adalah momen yang menegangkan sekaligus melegakan. Dibilang menegangkan karena di sanalah kelulusan para mahasiswa dari perkuliahan selama 4 tahun lamanya ditentukan. Dikatakan melegakan, kalau mereka telah menyelesaikan sidang skripsi itu, bahkan mendapat nilai A dan dipuji-puji oleh para dosen.

Ngomong-ngomong tentang sidang skripsi. Semua mahasiswa pasti akan mengalami beberapa masalah saat sidang skripsi. Kira-kira masalahnya ada apa saja, ya? Yuk, simak ulasannya berikut ini! Dan pastikan kamu bisa mengatasinya agar sidang skripsimu suatu saat nanti berjalan sukses.

1. Grogi

Kamu pernah presentasi di depan kelas, ‘kan? Pas presentasi gimana perasaanmu? Grogi? Deg-degan?

Yap! Nervous a.k.a grogi adalah hal yang paling sering dilakukan oleh banyak orang saat harus tampil sebagai bintang di panggung, termasuk sidang skripsi.

Tapi, percayalah, grogi nggak perlu kamu lawan sekuat tenaga, gaes. Kenapa? Soalnya grogi akan hilang seiring berjalannya waktu.

Dengan kata lain, rasa grogi akan sirna dengan sendirinya saat kamu sudah yakin dengan apa yang kamu presentasikan dan seberapa besar penguasaanmu terhadap bahan ujian. Semakin kamu menguasai materi dengan baik, maka semua pertanyaan bisa kamu jawab dengan baik pula.

2. Salah menjawab pertanyaan dari dosen

Rasa takut biasanya menjadi momok utama buat sebagian mahasiswa saat sidang skripsi. Mereka takut akan mendapatkan pertanyaan investigatif alias pertanyaan yang sangat men-detail dari para dosen penguji maupun dosen pembimbing. Sehingga, membuat mereka salah bicara atau salah menjawab.

Hal yang harus kamu ingat, tujuan pertanyaan dosen adalah untuk menguji seberapa besar pemahamanmu terhadap skripsimu sendiri. Kalau jawabanmu keliru, biasanya dosen akan mengembalikanmu pada jalan yang atau konsep teori yang benar dan utuh, kok. Jadi, jangan terlalu khawatir, ya!

3. Berhadapan dengan pertanyaan yang sulit

“Haduh, nanti kalau dosen A ngasih pertanyaan ini gimana, ya?”

“Kalau aku nggak bisa jawabnya gimana, dong?”

Nah, masih berkaitan dengan poin sebelumnya, hal lain yang sering menimbulkan kekhawatiran buat mahasiswa saat besoknya mau sidang adalah mendapatkan pertanyaan yang sulit alias susah dijawab.

Well, setelah sidang selesai, saya menyadari satu hal. Sejatinya nggak ada pertanyaan yang sulit atau mudah dari para dosen, kok, gaes. Semua bergantung pada kemampuan penguasaan diri sendiri terhadap penelitian yang sudah dilakukan.

Kalau saya boleh saran, nih, Pertama, jangan pikirkan perasaan takutmu terlebih dahulu, ya. Kedua, kamu harus mempelajari risetmu dengan baik. Mulai dari pemilihan judul, latar belakang, ruang lingkup masalah, dasar teori, metode penelitian, hasil data hingga kesimpulan.

Intinya, pelajari dan kuasailah isi skripsimu sendiri. Kalau kamu memahami dengan baik sebab akibat dari setiap kalimat yang tertera dalam skripsi, sesulit apapun pertanyaan dosen bisa kamu jawab dengan sesuai.

Satu lagi yang nggak boleh ketinggalan menurut saya. Kamu juga harus membaca dan memahami kembali materi-materi pada semester-semester awal, gaes. Kenapa?

Soalnya, kebanyakkan mahasiswa (termasuk saya) sering kali meremehkan mata kuliah dasar pada awal semester. Tapi justru, mata kuliah dasar itulah banyak berisi teori-teori yang nantinya akan menjadi teori utama pada skripsi (nah, lho!). Jadi, jangan lupa buat mempelajari lagi mata kuliah dasar.

4. Khawatir dapat nilai jelek atau nggak lulus

Hah? Nggak lulus sidang skripsi? Memangnya ada, ya? Bukannya selama pengerjaan skripsi udah dibantai dan direvisi melulu sama dosen pembimbing?

Kenyataannya, memang ada mahasiswa yang nggak lulus sidang skripsi, lho, gaes. Ada juga yang lulus, tapi dengan nilai yang mengecewakan. Dan kedua hal tersebut jelas bukan pilihan yang diinginkan dong, ya!

Anyway, sah-sah saja, sih, kalau kamu menargetkan nilai tertentu untuk hasil sidang skripsi. Bahkan, bisa dibilang itu adalah impian bagi sebagian mahasiswa. Tapi, jangan terlalu ambisius juga.

Prinsipnya, kamu akan dapatkan harga yang pantas sesuai dengan usahamu. Kalau kamu memang mampu meyakinkan dosen dengan baik, maka kamu akan mendapatkan nilai yang tinggi pula, ‘kan?

Yang perlu ditekankan, nilai bukanlah esensi utama yang patut kamu banggakan. Kerja keras, kejujuran dan penguasaan hasil teori riset itu yang lebih penting. Karenna secara nggak sadar, kamu akan dapatkan insight baru dari proses menulis skripsi itu sendiri.

5. Lupa referensi

Poin yang satu ini, nggak ada dalam list ketakutan saya, lho. Tapi, ternyata malah kejadian pada saat saya sidang skripsi. Duh, bikin saya makin grogi, deh! 

Nah, biar kamu nggak mengalami hal yang sama seperti saya. Saya kasih tahu, nih. Kadang-kadang dosen itu mempertanyakan hal-hal yang sederhana banget—seperti mempertanyakan referensi yang kamu gunakan demi menunjang riset-risetmu itu.

Memang, semua mahasiswa yang lagi skripsi pasti memiliki atau menggunakan referensi yang buanyaak banget dan membuat mereka lupa letak sumbernya di buku halaman berapa atau jurnal yang mana. Prinsip yang mesti kamu pegang saat mendapatkan pertanyaan seperti itu adalah jangan membuat kesimpulan sendiri tanpa didukung dengan sumber referensi, ya.

Trus, gimana caranya biar bisa ingat sama semua sumber referensi? Nah, kamu akan mudah mengingat setiap referensi yang kamu gunakan saat kamu membacanya bersamaan dengan sesi mempelajari isi skripsi secara utuh.

Oyaa… jangan lupa membawa sumber referensi yang kamu gunakan saat sidang untuk ditunjukkan ke para dosen, ya. Siapa tahu mereka ingin melihat bukti secara langsung.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: contentgroup.com, vimeo.com, pngkey.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 9 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 19 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1