Organisasi Dalam Kampus vs Organisasi Luar Kampus—Pilih Mana?

oleh Lidya Sophiani

Ada yang bilang, kuliah itu masa-masa paling indah, karena di kampus ada banyak calon jodoh hal yang bisa kamu eksplor, termasuk berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa. Malah mungkin, saking ada banyaknya UKM, kamu sampai bingung mau pilih yang mana.

Apalagi kalau tau-tau, sebelum bisa menentukan mau ikut kegiatan kampus atau enggak, ada senior yang ngajak kamu ikut kegiatan di luar kampus! Nah, lho, makin pusing nggak, sih?

But, don’t worry! Supaya nggak bingung, pertimbangkan dulu hal-hal berikut ini, sebelum kamu menentukan mau ikut Organisasi Kampus atau Organisasi Luar Kampus!

1. Budaya Organisasi

Dalam Organisasi Kampus, semua pengurusnya sudah pasti mahasiswa dari universitas, fakultas, atau jurusan yang sama. Makanya, walaupun organisasi seperti Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah Organisasi Kampus formal, biasanya hubungan interpersonal antar pengurusnya kuat dan bersifat kekeluargaan. Ketika terjadi konflik internal pun, penyelesaiannya cenderung menggunakan pendekatan kekeluargaan. Eits, bukan berarti Organisasi Kampus nggak professional, ya. Organisasi Kampus tentu juga punya peraturan tetap. Tetapi sebelum mengeluarkan putusan  formal, biasanya mereka memberikan teguran dan sanksi yang lebih personal dulu. Kehangatan dan budaya kekeluargaan inilah yang menjadi insentif untuk membuat anggotanya loyal.

Kebalikan dari Organisasi Kampus, pengurus Organisasi Luar Kampus pastinya lebih beragam, dalam hal usia, profesi, pendidikan, maupun latar belakang. Hirarki Organisasi Luar Kampus juga biasanya sangat berpengaruh dalam komunikasi antar pengurus. Misalnya, pengurus junior pasti cenderung segan memberi masukan atau bertanya kepada pengurus senior. Akibatnya, organisasi luar kampus cenderung lebih kaku dalam mengambil berbagai keputusan dan penyelesaian masalah.

Trus, apabila organisasinya cukup besar, hubungan antar para pengurus Organisasi Luar Kampus ini bisa jadi sangat terbatas kepada urusan profesional aja, sementara hubungan inter-personal mereka agak kurang terjalin. Ibaratnya, mereka pada ngobrol hanya kalau ada urusan organisasi aja, tapi jarang ngebakso sambil becanda-becanda bareng! Bukan berarti Organisasi Luar Kampus lebih merugikan, lho. Situasi Organisasi Luar Kampus seperti ini tetap bisa memberikan pengalaman kerja yang baik buat kamu, apalagi kalau kamu dibimbing langsung oleh senior di organisasi tersebut, yang sudah lebih berpengalaman di bidangnya.

2. Networking

Tergabung dalam organisasi bisa memperluas pergaulan kamu di kampus. Kamu jadi bisa kenal beragam orang dari berbagai angkatan, jurusan, bahkan fakultas. Namun bergabung dengan Organisasi Luar Kampus bisa bikin kamu kenal dengan orang-orang yang LEBIH beragam lagi. Bayangin aja, sob, kamu nggak hanya nambah teman dari fakultas tetangga, tetapi juga orang-orang yang usia, pengalaman, dan spesialisasinya berbeda-beda.

Di kemudian hari, kenalan-kenalan kamu ini—dari Organisasi Kampus maupun Organisasi Luar Kampus—tentunya akan sangat bermanfaat bagi masa depan dan karier kamu. Contohnya, kalau ternyata ketua BEM kamu ternyata nantinya jadi entrepreneur handal, trus dia ingat dengan skill kamu saat kalian masih berorganisasi bareng, bisa jadi kamu diajak jadi mitra bisnisnya. Atau, bisa juga di Organisasi Luar Kampus, kamu direkrut oleh pengurus yang lebih senior untuk kerja di kantornya.

Walaupun Organisasi Luar Kampus lebih mengekspos kamu terhadap orang yang lebih beragam, intinya, berorganisasi di manapun oke banget untuk memperluas pergaulan.

3. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan dari masing-masing jenis organisasi juga patut jadi bahan pertimbangan. Contohnya, kalau di kampus sudah ada organisasi yang visi, misi, kegiatan, dan keuntungannya nggak jauh berbeda dengan Organisasi Luar Kampus, maka kamu nggak perlu, dong, jauh-jauh ikut Organisasi Luar Kampus! Lain halnya kalau visi, misi, dan kegiatan yang diadakan Organisasi Luar Kampus nggak tersedia di kampus. Maka oke aja kalau kamu mau ikut dalam organisasi itu.

4. Jarak Tempuh (alias ongkos)

Sebagai mahasiswa yang uang bulanannya masih terbatas, sebelum ikutan Organisasi Luar Kampus, coba, deh, perhitungkan jarak, waktu, dan ongkos yang harus kamu habiskan untuk mengikuti kegiatan mereka. Kalau ternyata markasnya jauh atau kegiatannya berat di ongkos, lebih baik kamu ikut Organisasi Dalam Kampus dulu, deh. Minimal nabung dan cari sumber pemasukan tambahan dulu, sebelum daftar organisasi luar kampus.

***

Tapi yang penting, jangan lupa bahwa tugas utama mahasiswa itu belajar. Jadi di mana pun kamu berorganisasi, pastikan kamu bisa mengatur waktu dengan baik antara tugas organisasi dan akademik, ya!

(sumber gambar: america.pink, uncw.edu, mosselbaychamber.co.za, commons.wikimedia.org)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1