Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa dari Ligwina Hananto

“Doyan shopping? Nggak masalah dong, ah! Pertanyaannya adalah... ada budgetnya nggak?” – Ligwina Hananto

*langsung menatap nanar buku tabungan*

Akhir bulan bokek melulu? Banyak kebutuhan, tapi dana mepet terus? Huft, kayaknya itu problem klasik kita-kita banget, ya (kita? Lo aja kaliii…). Makanya Youthmanual seneng banget ketika dapat kesempatan ngobrol bareng Mbak Ligwina Hananto, Founder/CEO dari perusahaan Quantum Magma Financial yang bergerak di bidang pengaturan keuangan. Langsung, deh, saya nodong Mbak Wina untuk bagi-bagi tips ngatur keuangan untuk mahasiswa!

***

Kalau bicara soal financial planning untuk anak muda, Mbak Wina biasanya menekankan empat hal, yaitu BBM (Berbelanja, Berbagi dan Menabung) + Menghasilkan.

Jadi, setiap bulan, kita musti membagi keuangan ke tiga pos BBM itu tadi, plus berusaha menghasilkan uang tambahan sendiri.

Berbelanja

Sebetulnya berbelanja adalah ilmu mengambil keputusan. Sebagai mahasiswa, kita harus tau, barang apa yang sebaiknya kita beli dan barang apa yang nggak perlu.

Banyak orang menganggap berbelanja barang mahal adalah pemborosan. Padahal nggak juga, lho. Terkadang membeli beberapa barang mahal itu malah perlu, tapiiii kita harus memutuskan mana barang mahal yang nilainya paling cocok dengan kita. Murah atau mahal itu relatif, tapi nilai itu personal. Misalnya, buat apa beli laptop murah kalau setiap enam bulan sekali laptop-nya rusak?

Intinya, sebagai mahasiswa, kita nggak harus selalu memilih barang yang paling murah, tapi memilih yang nilainya pas dengan kita.

Kita juga harus mulai memisahkan, apa hal-hal yang masih pantas dibiayai oleh orang tua dan apa hal-hal yang sudah bisa kita biayai sendiri. Tujuannya agar budget berbelanja bisa kita atur dengan baik.

Berbagi

Sejak kecil, kita ‘kan sudah diajarkan untuk nggak rebutan barang dengan teman atau saudara alias ber-ba-gi. Nah, kalau sudah mahasiswa, kita tetap perlu membiasakan diri berbagi. Bukan hanya berbagi tenaga—misalnya, dengan menjadi relawan—tetapi juga berbagi atau menyisihkan sebagian uang kita. Ini akan membentuk sifat empati di diri kita dan membuat kita lebih menghargai uang.

Menabung

Bagi mahasiswa, menabung adalah sebuah tindakan delayed gratification alias menunda kesenangan. Iya, dong. Lagi naksir sama baju atau gadget model terbaru, eeeh, nggak bisa langsung dibeli. Harus nabung dulu. Padahal kita cenderung pengen mendapatkan segala sesuatu dengan instan. Semua harus langsung punya! Maka pada akhirnya, kebiasaan menabung sebelum membeli sesuatu itu melatih sifat self control.

Teman Mbak Wina yang psikolog pernah bilang, menabung untuk membeli sesuatu—sampai tiba waktu yang tepat—sebetulnya adalah latihan mengendalikan diri. Efek dari kebiasaan mengendalikan diri ini bisa berguna di banyak hal, lho. Misalnya, mahasiswa yang terbiasa menahan diri bela-beli impulsif juga akan bisa menahan diri nggak berhubungan intim sampai tiba waktunya, atau bahkan menahan diri untuk nggak pake drugs. Pokoknya, mahasiswa seperti ini jadi terlatih untuk bikin prioritas.

Jadi, menabung adalah latihan yang harus dilakukan terus menerus karena pada akhirnya, menabung bukan hanya untuk mengatur keuangan, tetapi juga membentuk karakter yang baik. Woohoo!

Nah, tips mengatur keuangan yang terakhir namun nggak kalah penting adalaaah...

Menghasilkan

Mahasiswa boleh banget, lho, mulai belajar menghasilkan, entah dengan cara berdagang sendiri atau kerja untuk orang lain. Mbak Wina sendiri nggak menyarankan anak kuliah langsung punya bisnis besar, ya. Soalnya, masa kuliah adalah masa dimana kita bisa bebas belajar sebanyak-banyaknya. Khawatirnya, kalau mahasiswa terlalu memikirkan bisnis dan investasi, nanti malah kehilangan waktu untuk menikmati masa muda.

Mbak Wina yakin anak-anak muda sekarang itu kreatif banget, sehingga mereka bisa menghasilkan uang tanpa menghabiskan banyak waktu. Banyak yang menganggap generasi millennial pada malas dan lembek, padahal nggak gitu, kok. Memang eranya aja yang sudah berbeda. Era sekarang lebih serba mudah, jadi kesannya anak muda sekarang malas. Padahal malah mungkin generasi senior yang seharusnya menyesuaikan diri.

Mbak Wina bilang, sewaktu dia kuliah di Australia, dia juga sudah mulai mikirin gimana supaya bisa menghasilkan tapi tetap bisa menikmati masa muda. Jadi, deh, Mbak Wina kerja jadi pelayan resto! Mumpung masih muda, serap pengalaman sebanyak-banyaknya, ya.

***

Gimana? Sudah tahu, dong, apa yang harus dilakukan untuk mengelola uang bulanan kamu?

(sumber foto: Laila Achmad, Girls Gone Sporty, Chestnuthilllocal, A Better Way Bankruptcy, Scandinavian Study)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 12 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1