Antisipasi 5 Problem di Awal Masuk SMA

Diterima di bangku SMA (atau SMK) bukan berarti bisa langsung bernafas lega. SMA masa yang menyenangkan, namun ada banyak tantangan, terutama bagi siswa baru. Kamu perlu mengantisipasi problematika yang mungkin dihadapi saat baru masuk SMA berikut ini.

1. “Kayaknya salah jurusan….”

Gegara pengen banget masuk SMA X, kamu nekad mengambil jurusan “apa saja” yang masih menyediakan bangku kosong. Padahal kamu sebenarnya pengin masuk jurusan lain.

Atau, di minggu minggu pertama masuk SMA, kamu merasa “zonk” banget dengan pelajarannya. Jangan-jangan jurusan yang diambil salah?!

Wadaw, nggak bohong deh, mungkin ini merupakan masalah paling menantang di bangku SMA. Idealnya, sebelum masuk SMA setidaknya kamu sudah mantap memutuskan bidang MIPA, IPS, Bahasa, atau kejuruan lainnya. Jika kamu ngasal dan maksa ketika mengambil penjurusan SMA, jangan heran ketika mengalami sindrom salah jurusan.

Persoalan salah jurusan SMA ini makin pelik karena kabarnya sedang dipertimbangkan agar ke depannya nggak diperbolehkan lagi lintas jurusan ke bangku kuliah, alias lulusan MIPA ambil prodi Soshum atau sebaliknya. Seandainya pun tetap boleh, lintas jurusan alias mengambil jurusan kuliah yang beda dengan penjurusan SMA itu nggak mudah.

Untuk siswa SMA yang merasa salah jurusan, ini yang bisa kalian lakukan.

a. Jangan terburu buru menyimpulkan kalau kalian salah jurusan, jalani dulu. Siapa tahu kamu hanya kaget dengan materi dan sistem belajar yang baru.

b. Cari hal yang kamu minati dari jurusan yang kamu ambil. Pokoknya usaha dulu dicocok-cocokin, deh.

c. Eksplorasi jurusan kuliah dan karier yang sejalan dengan penjurusan SMA, siapa tahu ada yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu.

d. Jika poin a hingga c sudah dilakukan dan tetap merasa salah jurusan, coba konsultasi dengan ortu dan pihak sekolah. Ini untuk mengetahui pilihan yang tersedia, seperti apakah boleh pindah jurusan.

e. Kalau memang sudah “mentok” dan nggak bisa pindah jurusan, kamu harus berusaha survive. Semangati diri sendiri untuk terus menggali ilmu.       

2. “Tugasnya banyak dan susyah banget”

Percayalah, banyak kok pelajar yang syok ketika menghadapi tugas di SMA yang berat. Seiring dengan kedewasaan dan kemampuan yang bertambah, tantangan yang diberikan padamu juga berlipat-lipat. Jangan down dan panik, gaes. Semua itu terasa berat karena kalian belum terbiasa. Kalau berusaha dengan sungguh-sungguh, kamu akan bisa menaklukkan segudang tugas tersebut dan semakin lama akan terasa semakin ringan.

Misalnya aja, awalnya kamu kerepotan mengerjakan tugas makalah pelajaran A dan menjawab pertanyaan pelajaran B, C, D. Setelah melakukannya beberapa kali, biasanya kamu akan makin mahir, sehingga pengerjaannya pun lebih cepat dan terasa lebih ringan.

3. “Aku nggak punya teman….”

Lebih tepatnya, merasa nggak nyambung dengan teman teman dan lingkungan SMA. Sebenarnya sih, bukan NGGAK NYAMBUNG tapi BELUM NYAMBUNG. Kemungkinan, kamu butuh penyesuaian. Mungkin juga kamu belum menemukan teman yang benar benar klik. Apalagi kalau nggak banyak teman dari SMP yang sekolah di SMA yang sama.

So, buka diri, buka hati. Ikutan berbagai kegiatan, kenalan, dan coba memulai obrolan. Sebaliknya, jangan antipati dengan teman sekolahmu, apalagi langsung nge-judge bahwa si A atau B nggak cocok denganmu. Gaes, hidup nggak sehitam putih dan sedramatis FTV.

4. “Santhay ‘ja… kayak di panthay.”

Oke, terlalu tegang dan stres menghadapi pelajaran di SMA memang nggak baik. Tapi bablas  terlalu santai juga nggak oke.

Nggak ada yang menagih tugasmu, nggak ada yang mengejar memintamu remedial, nggak ada yang mengingatkan untuk memperhatikan penjelasan di kelas. Tapi tau-tau nilaimu jeblok. Ouch!

Nggak seperti waktu SMP, di SMA tanggung jawab dan tantangan yang kamu hadapi lebih besar. Aktivitas pun lebih banyak. Kamu harus belajar bertanggung jawab dan menentukan prioritas. Nggak bisa lagi tergantung ortu atau pihak sekolah.

5. “Guru cuek.”

Karakter pengajar di tiap sekolah memang berbeda-beda. Namun banyak yang menemukan bahwa guru di SMA cenderung cuek. Well, bisa jadi memang karakter si guru cuek beneran. Di sisi lain, bisa saja ini karena pendekatan guru SD dan SMP berbeda dengan guru SMA.

Bisa jadi kecuekan guru SMA merupakan cara beliau mengajarkan siswanya supaya mandiri dan proaktif. Jadi nggak “disuapin” alias diberikan segala sesuatunya. Nah, kamu perlu menyesuaikan diri dengan cara mengajar dan pembawaan guru di SMA. Sudah bukan saatnya lagi mengharapkan perhatian ekstra. Atau menginginkan guru yang membangkitkan semangat siswa dan mengajak siswa belajar. Dengan “guru cuek”, kamu lah yang harus lebih aktif.  Kamu yang harus mengingatkan dan menyemangati diri sendiri.

(sumber gambar: pixabay.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 11 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 21 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1