8 Alasan Ortu Tidak Menyetujui Jurusan Kuliah Pilihan Anak

Restu dan dukungan orang tua sangat penting dalam menentukan jurusan kuliah. Apalagi bagi anak muda di Indonesia. Peran ortu dalam memutuskan prodi yang diambil sangat besar. Masalah terjadi saat ortu menolak alias nggak setuju dengan program studi pilihan anak. Duh, kandas harapan!

Jangan cepat menyerah, Hey! Kamu perlu tahu alasan ketidaksetujuan orang tua, supaya bisa membujuk mereka. Alasan ayah ibu nggak setuju adalah.....     

1. Karena studi yang kamu ingin kamu ambil dianggap berbahaya/kurang aman.

Kami seringkali mendengar ortu yang nggak mengizinkan anaknya untuk sekolah pilot atau masuk akademi polisi. Orang tua merasa bidang tersebut berbahaya, terutama secara fisik. Seperti, bagaimana bila ada kecelakaan, ancaman keamanan, dan lain sebagainya.

Terus terang, nggak akan mudah meyakinkan orang tua. Karena studi dan karier yang akan kamu ambil memang memiliki risiko.

Namun, kondisi fisik dan mental kamu yang prima yang akan membantu meyakini orang tua. Jadi persiapkan dirimu. Cari tahu juga bagaimana standar keamanan yang diterapkan dalam studi serta karier di bidang tersebut. Supaya orang tua bisa paham dan menyadari bahwa kenyataannya nggak semengerikan yang dibayangkan.

2.  Bidang  jurusan yang diambil dianggap nggak memiliki masa depan yang cerah

Ada prodi yang dianggap kurang menjanjikan oleh ortu. Mungkin orang tua menganggap studi sepeti Kedokteran, Arsitektur, atau Akuntansi lah yang menjanjikan. Lapangan pekerjaannya banyak dan penghasilan besar.

Nah, coba deh, beri penjelasan ke ortu. Prodi apa yang kamu inginkan dan ingin berkarier sebagai apa nantinya. Tentunya kamu perlu tahu dong potensi jurusan yang kamu minati, supaya bisa meyakinkan ayah dan ibu. Oya, nggak sekadar berbicara nominal penghasilan yang didapatkan, namun lebih pada apa yang bisa diraih dengan terjun ke bidang tersebut.

Apalagi kalau prodi yang kamu minati tergolong baru dan belum familiar..Jelaskan prospek kariernya di masa depan. Dari mana kita bisa tahu? Cari tahu dong, dengan banyak membaca dan bertanya dengan orang

3. Menganggap prodi tersebut nggak sesuai gender

“Teknik Mesin? itu kan untuk laki laki!”

“Jangan pilih bidang Sastra, Desain, Keperawatan, atau Psikologi ya, kak. Itu cocoknya untuk anak perempuan."

Nah, banyak banget nih salah kaprah mengenai jurusan. Termauk soal prodi yang dianggap “untuk cewek” dan “untuk cowok”. Padahal hanya ada 1 atau 2 prodi yang mensyaratkan gender mahasiswanya, misalnya prodi Kebidanan yang memang hanya untuk perempuan.

Kamu perlu meluruskan kesalahpahaman tersebut. Sharing mengenai apa saja yang dipelajari di prodi tersebut. Terus sampaikan bagaimana dirimu bisa menyesuaikan di situ. Seperti bagaimana keterbatasan tenaga fisik nggak menjadi masalah untuk mengambil prodi Teknik Perkapalan, atau pekerjaan seperti konselor atau psikolog dapat dijalani oleh perempuan maupun laki laki.

4. Punya rencana untuk kamu.

“Ayah maunya kamu ambil prodi Manajemen, biar bisa nerusin usaha keluarga.”

“Pokoknya anak mama harus jadi dokter, sesuai tradisi keluarga kita.”

Nah, ada juga orang tua yang sudah punya plan buat kita. Iya, selain perencanaan keuangan, ortu tipe ini ternyata punya "perencanaan kuliah dan karier anak". Ehehe.  Kalau sejalan sama keinginan si anak sih, oke banget. Tapi kalau berbeda? Itulah masalahnya.

Kudu sabar sih, di situasi seperti ini. Mereka biasanya punya alasan yang kuat. Seperti untuk meneruskan usaha atau nama baik keluarga. Ajak bertukar pikiran aja, supaya bisa saling memahami dan mencari jalan yang terbaik. Gimana pun juga, kalau dipaksakan kuliah di bidang yang nggak disukai, bisa nggak maksimal hasilnya.

5. Khawatir kamu memilih jurusan karena ikutan teman atau tren.

Bisa jadi ortu menilai kamu memilih suatu prodi tanpa pertimbangan yang matang. Mereka khawatir kamu hanya ikutan teman atau sekadar menganggap bahwa prodi tersebut keren, tanpa memahami kemampuan dan minatmu.

Well, tanyakan ke dirimu sendiri apa benar demikian? Apakah informasi yang kamu terima mengenai prodi tersebut sudah memadai? Apakah kamu sudah mengenal dirimu, termasuk kekurangan, kelebihan, kemampuan, serta minatmu? Apa rencana masa depanmu? Sejalan kah dengan prodi yang ingin diambil?

Kalau kamu memang yakin, sampaikan hal tersebut dengan orang tua. Kekhawatiran ortumu beralasan. Dan sepertinya mereka tipe yang berpikiran terbuka dan nggak ingin anaknya salah jurusan. Tinggal pilih waktu yang tepat aja untuk berdiskusi.

6. Menurut mereka jurusan tersebut kurang sesuai dengan nilai yang dijunjung.

Ini merupakan hal yang personal banget dan bisa berbeda antara satu keluarga/ortu dengan yang lainnya. Penilaian tersebut terbentuk dari pengalaman atau hal prinsip. Misalnya, nggak mau anaknya berkecimpung di bidang Hukum, Politik, atau Perfilman, karena merasa nggak sejalan dengan bidang tersebut.

Karena ini sangat personal, pendekatannya pun personal dan  solusinya nggak bisa disamaratakan.

Yang terpenting, pahami apa yang menjadi keberatan mereka. Apa saja kah hal yang mereka khawatirkan? Trus, sharing bagaimana pendapatmu. Misalnya, mereka keberatan kamu kuliah di bidang hukum, karena khawatir kamu bekerja sebagai pengacara, yang mungkin harus membela pihak yang salah. Kamu bisa minta saran sama keluarga atau kenalan yang memiliki profesi serupa.

Intinya sih, tiap profesi/bidang pasti memiliki tantangan. Tinggal bagaimana menyesuaikan dengan value yang dimilikimu dan keluargamu.

7. Nggak ada biaya.

Contohnya, orang tua melarang kamu mengambil prodi Kedokteran Gigi, karena biaya kuliah dan peralatannya mahal. Masa studinya pun panjang. Mereka khawatir nggak bisa menyediakan dana sampai kamu lulus, sehingga kamu pun terpaksa drop out.

Biaya memang merupakan salah satu pertimbangan dalam menentukan jurusan. Namun, masih ada solusi lain seperti beasiswa. Kalau kamu niat, kamu bisa berusaha mendapatkannya. Semoga izin dari ortu pun cepat keluar, ya.  

8. Merasa kamu memiliki potensi di bidang lain

Ortu adalah orang yang paling dekat denganmu, jadi pendapatnya perlu kamu dengarkan. Bukan hanya karena orangtua perlu didengarkan, tapi apa yang mereka sampaikan valid untuk menjadi pertimbanganmu. Kenapa? Karena mereka melihat perkembanganmu, mengenalmu, memerhatikanmu. Bukan berarti kamu nggak memperjuangkan prodi pilihanmu. Tapi kalian bisa saling berdiskusi.

Bisa juga lho, ajak ayah dan ibu eksplorasi program studi yang ada di Direktori Program Studi Rencanamu. Atau, barengan evaluasi hasil asesmen kepribadian, minat, dan bakatmu. Ada info kecocokan tiap  prodi dengan dirimu juga, lho.

Oiya segala asesmen dan kecocokan itu bisa kamu dapatkan di Rencanamu. Selengkapnya bisa kamu baca di sini.  

***

Nggak semua orang tua mau memaparkan alasan mereka nggak setuju dengan pilihan jurusan anaknya. Makanya, kamu perlu mencari tahu. Yuk, bisa yuk!

Baca juga: Tip Menghadapi Orang Tua Tipe Helicopter Parents Saat Memilih Jurusan Kuliah

(Sumber gambar: Photo by Joël Super from Pexels)

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1