9 Tips Penting Untuk Memilih Kampus Jurusan Komunikasi

Oleh Asri Wiweko

Jurusan Komunikasi memang salah satu jurusan kuliah yang “hot”. Apalagi sekarang ini, profesi di bidang Komunikasi makin banyak dan makin seru. Tapi seiring dengan “laku”nya jurusan Komunikasi, banyak juga kampus yang berlomba-lomba mengadakan jurusan Komunikasi tanpa diiringi dengan kualitas.

Wah, musti hati-hati ya, gaes, dalam memilih kampus!

Bagi yang sedang survei kampus jurusan Komunikasi, berikut beberapa hal yang harus jadi bahan pertimbangan kamu.

Wajib simak!

1. Sebelum survei, tentukan dulu cita-cita kamu

Jurusan Komunikasi di tiap kampus punya orientasi yang berbeda-beda, lho, tergantung fakultas yang menaungi dan tujuan masing-masing kampus. Ada yang berorientasi politik, marketing, public relations, jurnalistik, atau performance art.

Jadi tentukan dulu, kamu mau fokus belajar apa dan nantinya mau berprofesi di bidang apa. Marketing? Humas? Politik? Jadi Artis? Jurnalis? Kalau sudah menentukan, silahkan incer, deh, kampus yang sesuai dengan fokus kamu.

2. Ketahui kampus tokoh-tokoh terpandang dalam bidang Komunikasi

kuliah jurusan komunikasi

Alyssa Soebandono, salah satu alumni kebanggaan London School of Public Relations

Dalam dunia kerja, ada beberapa stereotipe lulusan. Misalnya, lulusan kampus A jago komputer, nih. Lulusan kampus B, biasanya artis. Atau, lulusan kampus C pasti jadi jurnalis. Stereotipe ini muncul bukan tanpa alasan. Secara nggak sadar, masyarakat sudah mengakui kehebatan kampus tertentu dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam profesinya.

Jadi, untuk nambah referensi, mungkin kamu bisa lihat tokoh-tokoh di bidang Komunikasi yang profesinya adalah profesi idaman kamu—penyiar, jurnalis, pemain film—trus lihat, deh, mereka stereotipe lulusan mana ya? Mungkin memang kampus itu yang berkualitas!

3. Cari tahu tentang pengajar di kampus

kuliah jurusan komunikasi

Saat survei kampus jurusan Komunikasi, cari tahu, dosen-dosennya siapa aja. Ini penting, lho, karena mereka ‘kan bakal mendampingi proses belajar kamu selama empat tahun. Bahkan, dosen bisa jadi penentu, kamu akan betah kuliah atau nggak.

Kalau udah tahu nama-namanya, silahkan kepo and Google them!

Apa yang perlu dicari tahu? Yang utama adalah: beliau pernah kerja di mana, pernah menangani institusi atau media mana aja, dan posisinya sebagai apa. Trus, apakah ada blog yang pernah ngebahas beliau? Blog junior, mahasiswa, atau fansnya, mungkin? Lalu, apakah beliau pernah di-mention di media atau koran digital?

Dari sini kamu bisa tahu, kebanyakan dosen di kampus tersebut adalah Praktisi atau Akademisi. Bedain, ya! Dosen Praktisi berarti punya banyak pengalaman dalam profesi bidang komunikasi, sementara dosen Akademisi punya lebih banyak pengalaman dalam ilmu komunikasi di bangku kuliah—misalnya sampai S3—tapi pengalamannya dalam profesi lebih sedikit.

Dosen Akademisi, sih, oke-oke aja, kok. Cuma karena jurusan Komunikasi sifatnya practical, akan lebih baik kalau pengajarnya punya banyak pengalaman di dunia kerja komunikasi. Hal-hal yang didapat di bangku kuliah dengan di dunia kerja beda, lho! Nah, saat kuliah, dosen Praktisi biasanya lebih banyak sharing soal dunia kerja, sehingga kamu jadi punya bayangan soal dunia kerja nanti.

4. Ketahui semua mata kuliahnya, dari awal sampai akhir semester

Saat survei kampus, kamu harus minta daftar mata kuliah yang ditawarkan kampus tersebut.
Dari nama-nama mata kuliahnya, kamu bisa mengira-ngira, kampus ini menawarkan lebih banyak mata kuliah praktik atau teori? Kampus jurusan Komunikasi yang oke seharusnya punya lebih banyak mata kuliah praktik.

Selain itu, kamu perlu tahu metode pengajarannya. Apakah banyak membahas buku, presentasi dosen, sharing atau studi kasus? Kamu bisa tanya-tanya hal ini di bagian pendaftaran, sih. Tapi jangan terlalu percaya, ya. Soalnya mereka pasti “jualan”.

Cara lain, kamu bisa cek hal ini di forum-forum atau blog yang membahas jurusan Komunikasi. Kadang ada mahasiswa Komunikasi kampus tertentu yang sharing pengalamannya, sehingga kamu bisa dapat insight tentang pengajaran kampus tersebut.

Oya, kalau calon kampus kamu nggak mau ngasitau daftar kuliah mereka, coret aja, deh, kampus itu dari daftar kampus incaran. Masa’ kita nggak boleh tahu? Jangan-jangan ada yang disembunyiin, tuh...

5. Cek kegiatan penunjang

Coba cek, apakah kampus tersebut punya Unit Kegiatan Mahasiswa atau Klub yang berhubungan dengan jurusan Komunikasi? Sebaiknya, sih, punya. Misalnya klub debat, pers kampus, TV, radio, drama, dan sebagainya.

6. Cari tahu tentang berbagai seminar yang diadakan jurusan

kuliah jurusan komunikasi

Hal ini bisa kamu cek di mading jurusan atau website kampus. Kampus yang oke, sih, seharusnya mengadakan banyak seminar, karena artinya kampus tersebut responsif dalam isu-isu terkini di bidang Komunikasi.

7. Cek fasilitas kampus

Saat survei, sekalian jalan-jalan keliling kampus, deh. Lihat apakah fasilitas kampus untuk kegiatan belajar Komunikasi cukup mumpuni. Fasilitasnya nggak harus teknologi terbaru, sih, tapi sebaiknya lengkap. Misalnya, ada studio penyiaran radio, studio fotografi, auditorium drama, dan sebagainya.

8. Cek apakah kampus punya link dengan media atau komunitas

Kalau sebuah kampus punya afiliasi dengan media atau komunitas tertentu, mereka pasti akan sering kerjasama dan mengadakan kegiatan untuk mahasiswa, misalnya seminar, sharing, atau—yang paling asyik—program rekrutmen di kampus.

9. Lihat pilihan tugas akhirnya

Saat ini, beberapa kampus dengan jurusan Komunikasi memberikan pilihan tugas akhir kepada mahasiswanya—mau skripsi, kerja praktek, atau bikin proyek? Kalau kerja praktek, kamu akan magang di tempat yang berhubungan dengan peminatan kamu selama satu semester. Trus, pada akhir semester, kamu akan mempresentasikan ke dosen, apa yang kamu lakukan selama magang.

Sementara kalau kamu memilih untuk bikin proyek, kamu musti membuat sebuah proyek untuk lalu dipresentasikan di akhir semester. Contoh proyeknya misalnya bikin majalah, produksi film, atau membuat kampanye iklan.

Kenapa pilihan tugas akhir ini penting untuk jadi bahan pertimbangan? Soalnya, (masih) banyak mahasiswa yang terhambat lulus karena kelamaan mengerjakan skripsi. Menyusun skripsi memang nggak gampang, jadi kalau sejak awal kamu udah malas berhadapan dengan skripsi, pilih kampus yang memberikan cara-cara lain untuk lulus.

kuliah jurusan komunikasi

***

Selamat mencari!

(sumber gambar: Find Yours Truly, Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Quick Meme, Clevenland, Issuu, Republika, Prasetya Online)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1