5 Ide Journaling untuk Pengembangan Diri Kamu

Journaling atau kegiatan mengisi jurnal secara kontinu kini semakin populer. Bentuk serta tema jurnalnya pun makin menarik dan kreatif. Nah, beberapa tipe atau tema journaling berikut ini bisa jadi sarana untuk mengembangkan dirimu. Coba deh!

1. Gratitude journal

Sesuai namanya, dalam jurnal ini kita bisa mencatat hal yang membuat kita merasa bersyukur dan bahagia setiap harinya. Gratitude journal juga bisa jadi tempat untuk menulis pencapaian yang paling dibanggakan, momen yang tidak terlupakan, orang-orang yang berjasa, dan hal menarik lainnya dalam hidupmu.

Seringkali kita terlalu fokus dengan hal yang mengganggu. Atau, sibuk melihat postingan orang lain di media sosial sampai lupa mensyukuri hidup kita sendiri.

Memang apa manfaatnya bersyukur, sih?

Dr. Robert A. Emmons, psikolog dari University of California dan Dr. Michael E. McCullough psikolog dari University of Miami pernah melakukan penelitian soal rasa bersyukur.

Jadi mereka mengumpulkan orang dan membaginya dalam tiga kelompok. Grup A diminta menuliskan hal-hal yang mereka syukuri, mirip seperti konsep gratitude journal selama 10 minggu. Sebaliknya, grup B justru diminta menuliskan apa saja yang membuat mereka bête, sedih, ataupun mengganggu mereka setiap harinya. Trus, grup C diminta menuliskan catata harian, isinya bebas, boleh sesuatu positif ataupun negatif.

Nah, setelah 10 minggu menuliskan jurnal, ketiga grup itu pun dianalisa. Hasilnya, anggota grup A menjadi lebih optimis dan cenderung merasa lebih hepi dengan hidup mereka. Mereka juga jadi lebih sering berolahraga dan lebih sedikit ke dokter dibandingkan grup B dan C.

Makanya, ketimbang menuliskan status emosional di medsos, mendingan fokus ke hal positif dengan menulis gratitude journal.

Ide isi jurnal:

* Hal yang membuat saya tersenyum hari ini:

* Hari ini saya berterima kasih pada…. karena…..

* Saya sangat bersyukur kepada Tuhan untuk….

journaling

2. “What-I-Learn-Today” Journal

Dalam sehari, biasanya kita akan mendapatkan ilmu baru. Entah itu suatu fakta, pengetahuan, wawasan, ataupun hikmah, Sumbernya bisa jadi apa yang kita lihat/baca, rasakan, atau alami sendiri, maupun dari sekeliling.

Jurnal ini juga bisa mendorong dirimu untuk mencari pengetahuan baru setiap harinya. Meskipun hal yang simpel. Keren, ‘kan? Tapi pastikan infonya sahih alias benar, ya.

Misalnya nih,

Hari ini saya baru tahu bahwa spesies hasil dari perkawinan singa jantan dan harimau betina disebut Liger, dan lebih mirip singa. Sedangkan, tigon adalah spesies hasil perkawinan harimau jantan dan singa betina yang lebih mirip harimau. Atau, hari ini saya belajar beberapa DIY menghias kamar.

Ide isi jurnal:

* Fakta yang baru saya ketahui hari ini:

* Ternyata….. (lanjutkan kalimat ini)

*I nspirasi yang didapatkan hari ini:

* Pelajaran dari kejadian hari ini:…. (sifatnya bukan fakta, tapi lebih pada kebijaksanaan, sudut pandang baru)

3. Portofolio Journal

Berbeda dengan yang kebanyakan, jurnal ini tidak diisi dengan apa yang kamu temui dalam keseharian, tapi lebih pada karya kamu. Sebab kadang seseorang memiliki bakat dan passion, tapi malas/enggan/jarang menuangkannya dalam bentuk karya. Bisa karena bingung mau memulai dari mana, masih belum pede, dan lainnya.

Misalnya nih, dari zaman SD saya suka menulis dan tertarik menulis artikel. Tapi saya hampir nggak pernah melakukannya. Ya, hanya sesekali untuk mading, koran, dan majalah sekolah. Nulis blog pun enggan.

Nah, jurnal itu kan, sifatnya personal dan biasanya hanya kamu yang bisa melihatnya. Nggak ada batasan dan acuan tertentu dalam berkarya dan boleh salah. Dengan membuat karya secara berkala dalam jurnal, kamu jadi bisa melihat perkembanganmu, menemukan ciri khasmu, serta mendalami kekurangan dan kelebihanmu.

Oh iya, nggak harus karya tulis. Bisa juga jurnal yang berisi foto, doodles, rekaman lagu, ide, resep yang dicoba (yang hobi masak, mana suaranya), dan lain sebagainya. Siapa tahu beberapa karya kamu bisa dikurasi untuk ikutan lomba atau untuk CV kamu.

Ide isi jurnal:

* Karya yang tematis, temanya kamu buat perhari atau minggu. Misalnya, foto bertema hijau. Atau minggu depan tema perkotaan.

* Karya berdasarkan mood diri atau kondisi di sekitarmu saat itu.

* Karya bebas.

jurnal foto

4. Project Journal

Kamu aktif di ekskul, UKM, organisasi, atau kepanitiaan? Atau kamu sedang mengerjakan suatu karya, penelitian, skripsi, atau magang? Bagus banget jika kamu memiliki jurnal pribadi untuk menuliskan detail proses proyek yang dijalani.

Apa saja yang dicantumkan dalam jurnal proyek?

* Hal yang perlu kamu lakukan/kerjakan.

* Perkembangan proyek dari waktu ke waktu dan pelaksanaan timeline.

* Evaluasi hasil dari proyek baik sisi keberhasilan maupun kekurangannya.

* Catatan nomor kontak pihak yang terkait atau kumpulan informasi yang dibutuhkan lainnya.

Sedangkan manfaatnya adalah:

* Menjadi pengingat to do list 

* Jadi lebih memahami job desk

* Ketika kamu atau orang lain mengerjakan proyek serupa, isi jurnal ini bisa menjadi panduan.

* Membantu ketika mengerjakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

* Sebagai sumber referensi jika membutuhkan sesuatu yang terkait proyek. Misalnya, vendor dekorasi acara yang bisa diandalkan, atau tempat fotokopi/cetak murah dan cepat.

* Dalam CV dan wawancara kerja, seringkali kita diminta membagi pengalaman organisasi, pencapaian, pengalaaman memimpin, dan semacamnya. Jurnal ini membantu kita untuk memberikan jawaban/menuliskan pengalaman.

* Evaluasi serta apa yang tertulis di jurnal bisa jadi bahan pelajaran, sehingga kita menjadi lebih baik pada proyek berikutnya. 

Ide isi jurnal:

* Hal yang perlu dilakukan (update harian)

* Tugas tiap seksi (terutama yang berkaitan dengan tugasmumu)

* Poin dalam rapat/meeting

* Progress proyek

* Evaluasi proyek (kekurangan, kelebihan, pencapaian, masukan)

5. Reading Journal

Dari membaca kamu bisa mendapatkan banyak banget ilmu. Nah, aktivitas membaca bisa kamu jadikan jurnal, untuk mengoptimalkan ilmu dan wawasan yang diperoleh serta menjadikan pengalaman membaca lebih seru.

Jurnal ini juga bikin memacu kamu supaya lebih rajin baca. Lebih oke lagi jika kamu punya klub buku atau suka mengulas buku. Sebagian catatan dalam jurnal bisa kamu bagikan.

Ide isi jurnal:

* Awali dengan alasan mengapa kamu tertarik membaca buku ini.

* Judge the cover, alias berikan komentar terhadap cover.

* Rangkuman isi buku

* Tuliskan hal yang kamu anggap menarik per bab. Kamu bisa menaruh opini atau yang hal yang kamu rasakan di situ.

* Menulis dan membahas quote yang menginspirasi atau yang paling kamu sukai dalam tiap bab.

* Ulasan buku secara keseluruhan.

***

Menarik kan, berbagai tema dalam journaling? Kamu juga bisa membuat tema lain sesuai kebutuhan. Misalnya, money journaling yang berkaitan dengan pengeluaran dan rencana keuanganmu atau fit journal yang berisi kegiatan olahragamu serta asupan makanansetiap hari dengan tujuan menjaga kebugaran.

Nah, apa ide journaling pilihanmu?

(Sumber gambar: Jess Bailey Designs from Pexels,  Ann H from Pexels, charan sai from Pexels)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 5 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1