5 Pelajaran dari Bekerja Sebagai Barista Gerai Kopi

Waktu kuliah, saya sempat bekerja paruh waktu di gerai kopi beken berlogo hijau. Walau singkat, pengalaman menjadi barista memberikan pelajaran berharga.

1. Semua mulai dari barista

Para manajer yang duduk di kantor pusat mengawali karier mereka dari posisi barista. Untuk bekerja di sana harus dimulai dari barista, terutama bagi freshgrad.

Nah, aturan serupa ternyata diterapkan beberapa perusahaan multinasional. Di mana para staf harus turun ke toko/gerai dan melayani pelanggan secara langsung, di awal karier mereka.

Alhasil, semua mengawali dari level pemula dan semua pekerja merasakan bagaimana pengalaman berhadapan langsung dengan konsumen. Jadi pengetahuan mereka terhadap produk dan pelanggan lebih real. Di sisi lain, pekerjaan barista pun jadi lebih dihargai.

2. Tidak membicarakan pengunjung.

Salah satu etika penting yang dipegang para barista adalah pantangan untuk membicarakan pengunjung. Sebab itu adalah sikap yang nggak profesional dan merugikan perusahaan.

Menurut saya hal ini patut diterapkan sih, dalam pekerjaan apapun. Kita nggak perlu komen yang nggak penting soal orang lain. Apalagi jika menyangkut pelanggan, klien, atau rekan perusahaan tempatmu bekerja.

Ghibah” seperti ini bisa jadi kebiasaan dan kontraproduktif, lho. Gimana seandainya ada pelanggan yang tersinggung atau nggak nyaman melihat gelagat kamu yang ngomongin dia?  Atau chat menggosipkan klien nggak sengaja terkirim ke whatsapp klien. *JENG-JENG*

So, dalam soal pekerjaan berusaha lah untuk nggak baper dan bersikap profesional. Ingat kritik profesional beda lho, sama ngedumel, nyinyir, atau ngomongin orang.

3. Latihan menguatkan mental.

Pengalaman diomelin dan dibentak sama pembeli jelas nggak mengenakkan. Ketika itu rasanya kesel, sakit hati (karena merasa nggak salah), pokoknya ingin kuberkata kasar!

Tapi, di situ kita dilatih untuk…

  • Menahan diri.
  • Mendengarkan keluhan (dan omelan) pelanggan.
  • Tidak bersikap emosional.
  • Menguatkan diri.
  • Melatih ego.

Pengalaman seperti ini nggak saya temukan di bangku kuliah.

4. Clean as you go.

Nggak pernah ‘kan melihat bar/open kitchen gerai kopi berantakan? Selain karena pekerjaannya cukup praktis, barista menerapkan sistem clean as you go. Jadi kalau ada sesuatu yang tumpah, berantakan, atau salah tempat, langsung dibersihkan di saat itu juga.

Jadi, bekerja sambil memerhatikan sekeliling. Misalnya, sembari taruh sampah pada tempatnya, mengambil kertas yang jatuh, dan hal lainnya agar tempat kerja kita tetap rapi. Jika dibiarkan, selain nggak enak dilihat, juga akan semakin malas membereskannya.

5. Berikan yang terbaik saat perkenalan diri.

Impresi atau kesan yang kamu berikan saat tes sangat penting. Walau tidak sedang wawancara, gerak-gerik dan ucapanmu akan menjadi penilaian. Kenapa?

Karena pekerjaan seperti barista merupakan “wajah” perusahaan. Kamu akan berhubungan langsung dengan konsumen/pelanggan dan secara nggak langsung mewakili brand.

Jika memberikan kesan yang kurang baik, tentu perusahaan nggak segan untuk mencoretmu. Sebaliknya, kamu perlu mencuri perhatian dengan cara yang positif dan nggak berlebihan.

Sebagai bocoran, ketika walk in interview ada sekitar 60-an mahasiswa dan freshgrad yang ikutan. Trus, seluruh pelamar diminta memperkenalkan diri dan menyerahkan CV. Nggak lama, langsung diumumkan siapa aja yang tereliminasi.

Sisa peserta pun diwawancara oleh para manajer. Nah, di antara beberapa teman yang diwawancara, saya lah yang langsung diminta bekerja.

Bukan, pastinya saya bukan yang paling pintar. Skill dan pengalaman juga nol. Lantas kenapa bisa terpilih? Kemungkinan karena effort saya ketika perkenalan. Perkenalan singkat yang biasa aja, tapi saya berusaha membuatnya berkesan.

Trus, ketika wawancara, saya berusaha menjadi diri sendiri dan menunjukkan minat bekerja di sana.  Caranya, dengan antusias saat menjawab pertanyaan pewawancara.

Gimana dengan kamu? Tertarik magang sebagai barista?

(Sumber gambar: paxels)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 27 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1