Bisa Jajan Minuman Kekinian, Tapi Nggak Bisa Nabung. Kenapa, ya?

Banyak orang, terutama generasi muda, merasa kesulitan menabung, bahkan ada yang sama sekali nggak bisa menyimpan uangnya. Penyebab utamanya adalah tidak mampu, tidak mengerti, atau tidak terbiasa.

Orang yang tidak mampu adalah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ya, gimana mau menabung, kalau uang untuk makan aja nggak cukup. Kita yang lebih mampu bisa berkontribusi. Tentunya, kehadiran negara dan berbagai unsur masyarakat juga berperan penting.

Tapi ada juga nih, yang mengeluh “Duh, uangku pas-pasan nih, mana bisa nabung!” Padahal, hampir tiap hari jajan minuman kekinian. Belum lagi jajanan hits, padahal ada makanan di rumah. Nah, kalau begini akar masalahnya adalah tidak mengerti cara menabung plus tidak terbiasa.

Problem #1: Nggak Ngerti Cara Menabung

Manfaat dan kebaikan dari kebiasaan menabung kayaknya udah sering kita dengar sejak zaman kanak-kanak dulu (Helo, Bang, Bing, Bung, Yok Kita Nabung!). Tapi praktiknya?

Ada banyak salah kaprah soal menabung nih, apakah salah satunya pernah kamu alami.

Miskonsepsi

Kenyatannya

a. Beranggapan bahwa harus punya uang melimpah dulu baru bisa menabung.

a. Banyak tidaknya uang relatif banget, tergantung kebutuhan serta  gaya hidup seseorang. Untuk bisa menabung TIDAK PERLU menunggu punya uang banyak.

b. Menabung hanya untuk orang dewasa yang sudah berpenghasilan dan punya tanggung jawab terhadap keluarganya.

b. Yang paling oke justru menabung sejak masih sekolah atau kuliah. Apalagi kebanyakan dari anak muda masih dibiayai ortu dan belum memiliki tanggungan.

c. Merasa nggak perlu mencatat pengeluaran dan pemasukan.

c. Mencatat pemasukan dan pengeluaran adalah koentji! Seringkali seseorang selalu merasa kekurangan uang. Ternyata setelah diusut, pengeluaran yang cukup besar adalah beli camilan pagi. Nggak disangka  pengeluaran yang terkesan kecil, dalam sebulan jadi menumpuk. So, biasakan mencatat cash flow kamu.

d. Karena belum punya penghasilan maka nggak bisa nabung.

d. Salah banget jika beranggapan menabung hanya untuk orang yang berpenghasilan! Uang jajan, THR, hadiah ulang tahun, dan lainnya bisa disisihkan untuk ditabung.

e. Kalau memaksakan nabung, jadi nggak bisa makan/jajan, ujung-ujungnya malah jadi sakit.

e. Menabung itu menyisihkan sebagian uang. Jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhanmu. Bukan berarti semua uang dimasukkan tabungan hingga kamu jadi kesulitan sendiri. 

f. Merasa harus memilih antara ikutan kegiatan ekstra/menyalurkan hobi dengan menabung.

f.  Menabung erat kaitannya dengan menajemen keuangan. Jadi kamu mengatur uangmu untuk berbagai kebutuhan. Mengembangkan hobi dan kemampuan juga merupakan kebutuhan. Nah, kamu bisa menyisihkan sisanya. Malah dari hasil menabung, kamu bisa membeli perlengkapan sesuai hobi.

Problem #2: Tidak Terbiasa Menabung

Masalah kedua adalah sulit nabung karena nggak terbiasa Coba bayangin, orang yang nggak pernah menabung sampai dewasa dan berkeluarga. Pasti ia akan lebih sulit mulai nabung karena nggak terbiasa. Soalnya, nabung itu bukan hal yang satu atau dua kali dilakukan. Menabung merupakan hal yang dijalankan terus-menerus secara disiplin.

Kamu merasa sulit menabung? Percaya deh, susahnya bakalan dobel-dobel kalau nggak dibiasakan dari sekarang. Mulai pelan-pelan, sedikit demi sedikit secara rutin. Misalnya, seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali. Jumlahnya pun sewajarnya, nggak usah pasang target ketinggian. Kuncinya adalah rutin ya, gaes. Awalnya, sih mungkin rada terpaksa. Tapi nantinya akan terbiasa.

Langkah Mudah Menabung

Secara keseluruhan, inilah tip yang bisa kamu terapkan dalam menabung

1. Pasang niat menabung mulai sekarang. Ya, sekarang. bukan ‘nanti kalau lulus’ atau ‘nanti kalau udah kerja’.

2. Catat pengeluaran dan pemasukan.

3. Dari catatan tersebut bisa ketahuan berapa uang yang bisa dihemat dan ditabung.

4. Jika diberikan uang bulanan/mingguan, segera amankan bagian untuk ditabung. Bisa 10 persen atau berapa pun sesuai kemampuanmu. Ini supaya kamu nggak tergoda memakai jatah uang untuk ditabung. Jika diakhir minggu/bulan ada sisa uang jajan, bisa untuk tambahan tabungan.

5.  Menabung yang proporsional, jangan sampai kamu jadi kelaparan nggak jajan karena seluruh uang jajanmu ditabung. Sebaliknya, pengeluaran yang nggak perlu bisa dipangkas.

6. Kamu bisa menabung untuk tujuan tertentu, misalnya beli barang A atau untuk traveling. Dengan tujuan tersebut kamu pun jadi makin semangat. Tapi jangan berhenti di saat misi terlaksana, kamu perlu terus menabung.

7. Gimana kalau nggak punya tujuan? Nggak apa apa banget! Kamu perlu menabung untuk kebutuhan darurat atau mendadak. Contoh di depan mata adalah kejadian pandemi COVID-19. Banyak ortu yang penghasilannya hilang atau berkurang. Akan sangat membantu jika anak-anaknya memiliki tabungan.

Atau bisa juga, kalau tabungannya sudah terkumpul banyak, bisa untuk hal bermanfaat seperti buka usaha sendiri.

***

Membiasakan diri menabung di bank memudahkanmu untuk disiplin menyimpan uang. Ya, kalau nabungnya di dompet lebih gampang tergoda untuk membelanjakannya atau nggak sengaja terpakai. Memang sih, sekarang beli sesuatu pakai debit atau mobile banking jadi mudah banget. Tapi setidaknya uangmu bisa terlacak serta aman dari tangan usil.

Beneran aman nabung di bank? Begini gaes, Indonesia memiliki lembaga yang menjamin simpanan kita di bank, namanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004, LPS diamanahkan untuk menjaga dan menjamin uang nasabah di bank. Jadi semisal nanti bank tempat kalian menabung tutup atau bangkrut, LPS akan menjamin uang kalian asalkan sesuai dengan syarat 3T, ya. Daripada nabung di celengan yang bisa beresiko hilang.

No worry, LPS menjamin simpanan pada seluruh bank yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia, baik bank konvensional maupun bank syariah.

Yuk, mulai menabung!  

(sumber gambar: Pixabay)

 

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 22 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1