Gen Z dan Digital Disruption: Tantangan dan Cara untuk Melewatinya

Hayoo… Siapa disini yang merupakan generasi Z atau bisa juga disebut sebagai Gen Z? Well, kalau masih bingung, Gen Z adalah kelompok penduduk yang lahir di tahun 1996 hingga 2010. Pada saat ini Gen Z merupakan jumlah generasi terbanyak dibandingkan jumlah generasi-generasi sebelumnya, lho, seperti Gen Y atau milenial yang terdiri dari umur dua puluh lima hingga empat puluh tahun dan Gen X yang terdiri dari umur empat puluh satu hingga lima puluh lima tahun.

Nah, karena jumlah Gen Z yang sudah lebih banyak dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, beberapa tahun ke depan, lapangan pekerjaan sudah didominasi oleh para Gen Z, nih, gaes. Tapi perlu kamu ketahui, nih, gaes, meskipun lapangan pekerjaan di tahun yang akan datang didominasi oleh Gen Z, bukan berarti keadaannya jadi sangat memudahkan untukmu, melainkan tantangan dalam mencari pekerjaan akan semakin besar. Faktor yang menjadi tantangan dalam mencari kerja menjadi lebih besar ialah munculnya digital disruption.

Wah, duh, apaan tuh digital disruption? Well, mulanya gini, gaes, dengan dunia digital dan teknologi yang berkembang, banyak banget, lho, hal-hal baru yang bermunculan dan tentunya mempermudah banyak orang. Misalnya, kamu sudah biasa mendengar Netflix, kan? Apakah Netflix memiliki gedung bioskop dan peralatannya? Tentunya nggak. Bagaimana dengan Gojek, Grab dan kendaraan online lainnya, apakah mereka memiliki motor dan mobilnya sendiri? Jawabannya juga nggak. Lalu, apakah Google membuat konten-kontennya sendiri? Jawabannya adalah nggak. Bagaimana dengan Airbnb, apakah mereka memiliki properti? Jawabannya juga nggak, gaes! Semua perusahaan yang telah disebutkan di atas hanya mengandalkan software, internet dan juga digital.

Nah, kemudahan-kemudahan di atas dapat menyebabkan apa yang disebut sebagai digital disruption. Jadi, bisa dikatakan bahwa digital disruption adalah gangguan yang muncul dikarenakan adanya kemajuan dalam penggunaan teknologi yang didasari oleh data analitik, robotic, internet of things, artificial intelligence dan software-software baru yang diterapkan di berbagai industri.

Lalu, kenapa digital disruption ini bisa menjadi tantangan bagi para Gen Z untuk mencari pekerjaan? Jawabannya sebagai berikut, nih, gaes.

1. Banyak pekerjaan yang menghilang

Coba kamu lihat keadaan sekitarmu, apakah ada pekerjaan yang sudah menghilang? Contoh yang paling bisa kita lihat adalah perubahan pekerjaan yang terjadi di perusahaan Jasamarga. Dulu, pasti kamu sering banget, kan, melihat adanya pegawai Jasamarga yang menjaga di pintu-pintu tol?

Sekarang, penjaga pintu tol sudah nggak dilakukan lagi oleh manusia, kan? Saat ini, kamu tinggal tap berbagai uang kartu elektronik di mesin gerbang tol, lalu pintu tol akan terbuka otomatis dan selesai. Betapa mudahnya, ya.

digital disruptive

Selain itu, dulu ketika kamu ingin naik kereta, pasti kamu akan bertemu satu petugas yang akan membolongi kertas karcismu. Sekarang, kamu nggak bertemu lagi dengan petugas tersebut. Kamu hanya akan melewati satu gerbang elektronik yang akan terbuka ketika kamu menempelkan kartu uang elektronikmu.

Lalu kemana para petugas yang sudah disebutkan di atas? Well, seluruh petugas yang telah disebutkan di atas telah dialihfungsikan ke pekerjaan-pekerjaan lainnya. Tentunya, mereka mendapat pelatihan sebelum ditaruh di posisi yang baru. Namun, ada juga, lho, perusahaan-perusahaan yang menetapkan sistem PHK alias Pemutusan Hubungan Kerja.

Nah, pekerjaan yang bisa menghilang di tahun-tahun berikutnya, nggak hanya terkait dengan dua pekerjaan yang sudah saya sebut di atas, ya. Bisa saja pekerjaan-pekerjaan lainnya pun  bisa menghilang digantikan oleh adanya teknologi yang berkembang dengan pesat. penasaran pekerjaan apa saja yang akan menghilang dalam kurun beberapa waktu yang akan datang? Coba cek disini: https://willrobotstakemyjob.com.

2. Namun, pekerjaan baru pun banyak yang bermunculan

Kamu juga jangan takut menganggur karena banyak pekerjaan yang akan menghilang di tahun yang akan datang. Meskipun banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh mesin, teknologi atau bahkan robot, kamu pun masih bisa bekerja di ranah-ranah yang baru.

Misalnya, gini, meskipun banyak pekerjaan yang digantikan oleh robot, namun, siapa yang akan membuat robot tersebut? Siapa yang akan memprogram robot tersebut? Siapa yang akan membuat software-software baru yang akan digunakan oleh perusahaan-perusahaan? Nah, hal-hal ini lah yang akan menjadi pekerjaan-pekerjaan baru yang akan bermunculan di tahun-tahun yang akan datang. Penasaran ada pekerjaan baru apa saja yang akan muncul di tahun-tahun berikutnya? Cek disini: Profesi-Profesi Baru Apa Aja yang Muncul di Era Revolusi Industri 4.0? (Bagian 1)

3. Banyak skills baru bermunculan

Nah, karena teknologi berkembang secara pesat, maka, muncullah beragam skills baru yang perlu kamu miliki dan kamu kuasai. Skills yang bisa kamu miliki dan kuasai misalnya seperti programmer, penguasaan SEO, kemampuan dalam analisis data dan sebagainya. Nah, skills baru ini perlu kamu asah, agar kemampuan yang kamu miliki bisa sesuai dengan permintaan tenaga kerja di banyak perusahaan.

4. Skills yang menghilang

Nggak hanya skills baru yang bermuncukan, banyak juga, lho, skills yang menghilang. Menurut https://willrobotstakemyjob.com/ profesi Akuntan dan Auditor, memiliki 94% kemungkinan akan menghilang di tahun-tahun berikutnya.

Kenapa profesi hits yang satu ini malah memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menghilang? Well, jawabannya karena profesi ini akan digantikan oleh automatisasi yang dilakukan oleh teknologi. Saya bekerja di ranah perbankan, pada saat ini, perusahaan saya sedang memiliki konsentrasi dalam hal automatisasi.

skill yang akan menghilang

Maka dari itu, gaes, kemampuan yang dimiliki oleh akuntan dan editor lama-kelamaan akan digantikan oleh automatisasi. Karena skills baru yang bermunculan, seharusnya kamu nggak merasa takut karena hal yang satu ini.

Wah, tantangannya besar banget, ya, gaes. Lalu, hal apa saja, sih, yang bisa dilakukan oleh para Gen Z agar dapat melewati tantangan ini dan bagaimana para Gen Z harus bersikap?

Sebagai Gen Z yang terlahir di tengah-tengah kemajuan internet dan teknologi, kamu harus memanfaatkan hal tersebut. Hal yang bisa lakukan dalam memanfaatkan teknologi diantaranya adalah dengan mencari informasi terbaru tentang pekerjaan-pekerjaan, memahami tentang fenomena perekonomian yang sedang happening, belajar tentang berbagai skills dan sebagainya.

Kamu harus aware, nih, dengan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang akan muncul dan pekerjaan apa saja yang akan menghilang di masyarakat. Kamu bisa mengetahui hal ini dari berbagai artikel yang disediakan di internet. Untuk mengetahui hal ini pun, kamu harus up to date dengan berbagai hasil penelitian yang sudah dipaparkan di masyarakat.

Setelah kamu mengetahui pekerjaan apa saja yang baru muncul dan kamu sudah memilih pekerjaan apa yang menarik, kamu bisa mempelajari suatu skills yang dapat mendukungmu untuk pekerjaan tersebut. kamu nggak perlu mengeluarkan uang yang banyak dan harus mengikuti seminar-seminar untuk mengembangkan kemampuanmu. Kamu bisa belajar secara otodidak dengan membaca artikel yang tersedia di Google, menonton video di Youtube, bahkan kamu bisa membaca e-book yang dijual di Google. 

Kenapa, sih, kamu harus aware dengan pekerjaan baru yang bermunculan dan pekerjaan yang akan hilang suatu saat nanti? Well, jawabannya adalah agar kamu nggak terlanjur mempelajari skills suatu profesi yang dimana profesi tersebut akan menghilang di beberapa tahun yang akan datang.

Kalau kamu ingin maju di era digital ini, kamu nggak boleh males untuk eksplorasi hal baru. Dengan mengeksplorasi hal baru, kamu pun akan tertantang untuk keluar dari zona nyamanmu. Dengan begitu, kamu mengetahui bagaimana kondisi di luar sana dan kamu bisa bertahan di tengah-tengah era digital disruption ini.

***

Sebagai generasi Z yang lahir di tengah-tengah kemajuan teknologi, seharusnya, kamu nggak boleh malas untuk mengeksplor banyak hal. Kenapa? Karena untuk mengeksplor suatu hal, kamu nggak perlu mengikuti berbagai seminar, pergi ke luar kota dan sebagainya. Kamu bisa mengeksplor segala hal hanya melalui genggamanmu. Maka dari itu, yuk, belajar untuk memanfaatkan teknologi agar kita bisa melewati era digital disruptive yang sedang ramai dibicarakan ini.

Semangat!

Baca juga:

(sumber gambar: thecge.net, b2bnn.com, seek.com.au)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 19 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1