Tahun Ini, Universitas Bunda Mulia Buka Program Studi Baru Untuk Calon Pebisnis Digital!

Universitas Bunda Mulia (UBM) kembali melakukan terobosan hebat dengan meluncurkan program studi baru yang sekaligus mendukung kegiatan pemerintah yaitu Revolusi Industri 4.0 dengan tema “Making Indonesia 4.0” Pada tanggal 27 November lalu. UBM menjadi pelopor dan Universitas pertama yang memiliki program studi Bisnis Digital dengan gelar Sarjana Bisnis Digital (S.BD). Program studi ini diharapkan mampu menghasilkan para lulusannya yang bisa menghadapi tantangan dan perubahan di Indonesia—untuk mampu bekerja dan siap menciptakan bisnis di dunia digital.

Menjawab Tantangan Pak Jokowi

Salah satu yang melatarbelakangi adanya program studi baru ini adalah untuk menjawab tantangan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap penyediaan fasilitas akademik di era revolusi industri 4.0. Karena itulah, akhirnya Universitas Bunda Mulia (UBM) membuka program studi baru, yaitu Bisnis Digital.

Prodi baru ini, dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan tingginya peluang kerja di industri digital yang semakin maju di era disrupsi teknologi. 

“Kami ingin menjawab tantangan Bapak Presiden yang mengatakan, belum adanya  kurikulum yang membahas bisnis digital. Prodi baru kami, adalah jawaban terhadap tantangan tersebut,” kata Kandi Sofia selaku Wakil Pembantu Rektor UBM.

Kandi Sofia sendiri memastikan, prodi yang baru diperkenalkan di dua kampus (kampus Ancol dan Alam Sutera) itu, udah mengantongi izin resmi Kemenristekdikti dan akan berjalan pada tahun akademik 2019 mendatang.

"Izin prodi baru dari Kementerian Ristekdikti sudah terbit Oktober, Proposalnya bulan Juli. Jadi untuk calon mahasiswa baru bisa berkuliah dengan prodi ini di tahun akademik 2019." kata Kandi.

Minat yang Besar Di Bisnis Online

Menurut Kandi, ada perubahan luar biasa yang terjadi dalam bidang industri digital saat ini.  Hal itu terlihat dari perubahan pola masyarakat yang semakin dimudahkan dengan adanya tren baru mengenai perkembangan digital. 

“Era digital ini merupakan shifting ekonomi dari bisnis offline menjadi bisnis online ini bukan pelemahan ekonomi, tapi ini sebuah shifting bisnis. Dengan teknologi kita bisa mengalahkan bisnis-bisnis dengan aset besar yang sebelumnya kita tak pernah menyangka,” ucapnya. 

Dengan prodi Bisnis Digital ini, diharapkan para lulusan UBM Bisnis Digital nggak hanya menjadi pekerja di bidang kreatif aja. 

“Didukung kurikulum yang kami miliki, lulusan kami lebih mengedepankan karakter menjadi entreprenuer. Membuka lapangan kerja, walaupun sebenarnya semua industri saat ini juga mengembangkan lini bisnisnya ke digital, maka kebutuhan akan tenaga kerja bidang ini amat terbuka,” jelas Kandi.

Lanjut Kandi,  program studi ini akan memperdalam lebih banyak mengenai bisnis digital. Mulai dari tren, pangsa pasar, sampai pembuatan startup untuk memulai bisnis tersebut. 
Sehingga, generasi milenial nantinya mampu mempelajari tren pasar ekonomi di Indonesia. 

“Makanya, kami melibatkan praktisi atau tenaga mentor dari pelaku bisnis e-commers, seperti JD.IDGo-jek dan AlfamartBlue Bird dan lainnya. Kita lihat memang semua lini bisnis akan mengkoneksi bisnisnya ke digital,” ucap dia.

Menyiapkan Kurikulum Yang Dicontoh Dari Kampus Luar Negeri

Sebagai bahan ajar, prodi Bisnis Digital dibagi menjadi dua peminatan yang akan ditempuh pada semester empat. Yaitu, Digital Business Management dan Digital Technology

"Mulai dari manajemen, ekonomi, IT, peluang usaha, sampai startup diajarkan secara bertahap selama empat tahun," ujar Kandi. 

Hal itu udah sesuai dengan kajian kurikulum ketiga kampus besar dunia yang bergerak di bidang bisnis digital. Seperti Macquarie University dan Southern Cross University di Australia, serta Humb Collage di Kanada.

“Kita melakukan penyusunan kurikulum dengan cara desk comparison dengan tiga universitas yang beberapa di antaranya dari Australia. Tapi tidak kita mentah-mentah kita tiru, kita hanya mencontoh agar ada warna Indonesiannya,” tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, Di tahun ajaran 2019 nanti UBM menargetkan bisa buka 5 kelas untuk prodi baru ini. Sementara, biaya perkuliahan prodi baru ini yaitu sebesar Rp 9 juta per semester. Hal itu juga udah termasuk biaya pokok semester dan biaya perkuliahannya.

***

Nah, gaes, buat kamu yang tinggal di area Jakarta dan sekitarnya atau kamu yang mau berkecimpung di dunia bisnis digital, bisa langsung mendaftar di prodi ini tahun depan.

Jangan lupa juga sebarkan kabar gembira ini ke teman-teman kamu atau saudara kamu yang tertarik dengan bisnis digital, ya, gaes!

 

Baca juga: 

(Sumber gambar: daftarjurusan.id)

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1