hai min,, aku mau cerita sedikit nih mohon solusinya ya min hehe,, aku mahasiswa jurusan fisika, sekarang sedang menjalani kuliah sudah berlangsung hampir 1 semester dan insyaallah bulan 12 nnti uas, dulu waktu sma saya memang suka fisika dan ad sedikit ketertarikan terhadap fisika dan pernah terpilih ikut olimpiade walaupun ga menang hehe,,, dulu sma saya suka fisika karena saya dekat dengan guru saya dan guru saya baik banget mau ngajarin saya sampai saya benar benar paham,namun saya juga ada minat untuk bisa terjun kebidang bisnis, kemudian saat kuliah saya pilih fisika alhamdulillah lulus melalui jalur undangan atau snmptn,, dan semua yang saya hadapi dikuliah jauh sekali dari ekspetasi saya mau dari metode pembelajaran hingga dosennya,, setelah beberapa bulan menjalani kuliah apalagi saat daring,, dari dulu saat sma saya memang tidak suka metode daring min,, trnyata kuliah daring saya bingung,,, saya merasa saya tidak mengerti 1 pun hal yg di ajarkan terlebih jurusan saya termasuk jurusan yg berat, awalnya saya berfikir itu cuma adaptasi namun setelah saya jalani berbulan2 hingga saat ini, setiap materi yg disampaikan membuat saya tertekan dan letih entah saya yg memng tidak mengerti entah memang saya yg salah jurusan,, saya malah lebih senang mengikuti organisasi yang sifatnya langsung praktek atau diskusi mengenai suatu issue dan punya rasa ingin tau lebih mengenai sesuatu yg berbau bisnis,,, menurut saya saat saya menjalani organisasi tersebut memang susah namun saya senang min,,, jadi menurut mimin saya harus tetap berada dijurusan saya atau saya ambil lagi taun depan sesuai ap yg saya hobi kan min,, mohon solusinya ya min soalny saya bingung banget min,,tanya ke orang2 jatuhnya jadi ngeluh min hehe,,,

Hai min! aku mau cerita. Dari beberapa poin di atas aku merasakan hal yang sama. Jujur, dulu aku termasuk orang yang ambis untuk masuk jurusan di rumpun kesehatan. Dari kelas 9 aku sudah memiliki plan untuk kuliah di jurusan gizi, tetapi seiring berjalannya waktu, aku memilih untuk mengambil jurusan kesehatan. Aku pernah mendapatkan kuota snmptn dan pas pengumuman aku ga diterima. Aku merasa down dan bener2 ga semangat untuk menjalankan utbk, pada akhirnya ortu yang memilih PTN mana yg aku akan coba, tetapi jurusannya tetap yang aku inginkan. Pada saat pengumuman, alhamdulillah aku lolos di salah satu PTN pilihan ortu yang tidak terlalu terkenal. Dan beberapa waktu kemudian aku lolos di jurusan D4 teknik kimia di salah satu PTN ternama. Aku dibingungkan oleh 2 pilihan itu, karena ada plus minus dari jurusan yang aku ambil. Option A jurusan yang aku minati tapi fasilitas, akreditasi maupun mata kuliah peminatannya masih sedikit. Option B jurusan yang ortu rekomendasikan dan memang semenjak kelas 12 aku lumayan suka Kimia. Setelah aku pikirkan aku memilih option B karena aku yakin aku bisa menjalankan mata kuliahnya toh semuanya pasti sama-sama masih belajar dan pada saat itu aku masih berpikir, kalau orangtua aku ridho pasti aku mudah ngejalaninnya (pilihan ortu adalah pilihan terbaik). Tapi ternyata Aku salah:( temen2 ku jago banget buat ngerjain fisika kimia, sedangkan aku harus dibantu temenku untuk ngerjain tugas yang diberikan dosen. Aku sempet kepikiran buat ngulang sbm tahun depan karena aku juga masih maba, tapi aku gaenak sama orangtua yang udh bayar biaya untuk masuk jurusan tsb. ditambah lagi bobot pelajaran di D4 berbeda dengan S1. Aku merasa ngga ada waktu yang senggang untuk belajar sbm, karena D4 di push banget, aku sama sekali ga nemu matakuliah yang basic atau dasar. Aku bener2 bingung, apa aku harus harus ngulang? atau aku harus ttp bertahan? kalo aku ngulang tahun depan satu sisi aku ngerasa gaenak dan kasian sama ortu juga, pindah jurusan bukan berarti menjamin aku ga tertekan, dann waktu untuk 1 tahun itu bener2 berharga. Tapi sisi lain aku mementingkan mental, ilmu yang aku dapetin, dan efek jangka panjangnya. Gimana ya min:( aku butuh banyak saran..

Hai ka, aku putri nofisari. Aku mau cerita ka. Aku dulu daftar snmptn, sbmptn,mandiri,vokasi 6x tapi ga lolos. Akhirnya aku memutuskan untuk kuliah di pts pilihan ibuku dengan jurusan pend. Matematika. Awalnya aku merasa cocok dengan matkul matematika karena menurutku pelajarannya sama seperti di sma. Tapi ternyata beda jauh, aku ngga paham matkul dijurusan matematika ini apalagi kuliahnya masih online.aku juga ngga mau jadi guru huhuhu. Padahal aku udah mau naik semester 3. Aku ngrasa salah masuk jurusan. Aku pengen daftar jurusan keperawatan yang sesuai dengan minatku. Tapi kalo aku daftar brati aku harus dafar taun depan soalnya aku mau ngambil poltekes. Sedangkan yang semester 3 ini aku lanjutin apa aku berhenti. Takutnya kalo aku lanjutin aku ngga paham+harus bayar ukt. Dan kalo aku resign dari kampus aku takut thn depan ngga diterima tes masuk polekes. Aku bingung apa aku harus menuruti keinginan ortu ku apa aku harus mengejar mimpiku. Kasi sarannya ka, aku harus gim

hai kak perkenalkan namaku Elmira Yaffa dari D4 Teknik Busana di UNY. sebenarnya aku itu pgn bgt masuk psikologi atau gak ilmu komunikasi dan administrasi negara dan ilmu pemerintahan. tetapi aku ketolak semua. aku udah mikir buat ngambil pts dgn jurusan psikologi/ilmu komunikasi, tetapi karna aku pgn bgt masuk uny sbnrnya pgn bgt masuk ugm tpi ga memungkinkan. nah di hari pengumuman uin jakarta aku ngambik ilmu komunikasi sama ilmu pemerintahan, nah ternyata aku ditolak. malam nya aku mendapat chat dari pihak uny agar bisa mengikuti jalur khusus D4 yaitu prestasi akademik. tetapi setelah saya lihat jurusan2 di D4 tidak ada yg membuat saya tertarik. awalnya disuruh teknik sipil namun saya menyadari saya sangat lemah di fisika. akhirnya saya mengambil teknik busana karna prospek kerja bisa jadi pengusaha butik. Pas pengumuman ternyata saya diterima, waktu itu senang karna diterima. tapi, sekarang saat sedang ospek yg tugas nya banyak bgt saya ngerasa saya salah jurusan. saya pikir saya hanya bosan dgn tugas2 yg diberikan oleh kating selama ospek ini, ternyata setelah saya renungkan saya memang merasa salah jurusan karna saya memang betul2 tidak bisa menggambar dan menjahit. pengen keluar tapi sayang duit ortu dan kasian ortu yg sudah bayar berjuta2. bagaimana kak saran nya?

Hai kak, perkenalkan namaku Tiara Adinda dan saat ini adalah seorang mahasiswi semester 1 di salah satu PTS yang sudah cukup dikenal di Jakarta. Aku mau sedikit cerita, atau mungkin curhat? Hehe. Bisa disimak.. jadi begini, aku berkeinginan untuk dapat berkuliah di PTN ternama di Indonesia, yaitu UI dan atau PTN lain. Jujur, aku mungkin agak terbawa juga dengan prinsip "gengsi dan yang penting PTN" yang ada di lingkungan luar. Aku juga berharap dapat masuk PTN, yang mana lama-lama aku berpikir "PTN mana saja boleh, yang penting PTN". Namun, suatu ketika dalam perjalananku untuk mengejar mimpi tersebut, aku mendapat sebuah "batu kerikil" yang mana mengganggu untuk dapat meraih impian itu sendiri. Dan jujur, hal tersebut merupakan akar dari segala permasalahan yang hingga saat ini masih kuhadapi. Dan akhirnya, aku jadi tidak terlalu konsentrasi bahkan tidak fokus dalam mencapai tujuan, "ogah-ogahan" dan menjadi seolah kehilangan gairah hidup. Dan aku mengalami struggle waktu itu, pada waktu UTBK tiba akhirnya tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dan akhirnya hasilnya kurang memuaskan. Meski begitu, bagi aku hasil yang diperoleh mungkin sudah terbilang cukup untuk seseorang yang sedang mengalami fase menurun dalam hidupnya? Begitulah. Kemudian aku mencoba untuk mengikuti pendaftaran mandiri di berbagai universitas (6 PTN) dan ternyata tertolak seluruhnya. Sku merasa sangat sedih, memiliki rasa menyesal dalam hati, dan hingga kini hal tersebut masih menjadi salah satu "lubang hitam" dalam diriku. Aku seolah tidak memiliki semangat, dan gairah hidup. Padahal aku ingin kembali ke saat di mana aku menjadi seperti biasanya, manusia normal yang tanpa beban. Namun, karena satu hal, mungkin segalanya menjadi hancur berantakan. Dan akhirnya, aku masuk ke jurusan dan kampus yang tidak begitu aku inginkan, yang padahal kupikir menjadi "cadangan" saja. Dan hingga saat ini, aku merasa tidak begitu menyenangkan di sana. Terima kasih telah mendengarkan ceritaku kak, mohon maaf untuk segala kesalahan.

Assalamualaikum, hi kak! Saya mahasiswi smt 1 S1 Farmasi PTN di Jakarta. Saya ngerasa saya salah jurusan gtu deh kak. Saya tuh kya bingung bgt soal matkul” yg bener” konsen ke kimia. Secara, saya waktu sma itu bener” kacau mapel kimianya kak. Saya ngeliat tmn” saya kok pd cepet bgt bisa sama matkul yg diajarin dosen. Kok saya agak” gmna gtu kak. Minta satabnya kak, apa yg hrs saya lakukan? Mempertahankan saja atau saya hrs pindah haluan? Secara, saya punya renacan, klo thn depan saya akan pindah haluan gtu kak, insya allah. Mohon jwbannya yah kak, makasih

Assalamualaikum, hi kak! Saya mahasiswi smt 1 S1 Farmasi. Saya ngerasa saya salah jurusan gtu deh kak. Saya tuh kya bingung bgt soal matkul” yg bener” konsen ke kimia. Secara, saya waktu sma itu bener” kacau mapel kimianya kak. Saya ngeliat tmn” saya kok pd cepet bgt bisa sama matkul yg diajarin dosen. Kok saya agak” gmna gtu kak. Minta satabnya kak, apa yg hrs saya lakukan? Mempertahankan saja atau saya hrs pindah haluan? Secara, saya punya renacan, klo thn depan saya akan pindah haluan gtu kak, insya allah. Mohon jwbannya yah kak, makasih

hai kak, numpang cerita sedikit, jadi begini, saya sebenarnya ingin mendaftar jurusan farmasi. Namun, karena jurusan tsb saingannya ketat, ketika sbmptn saya linjur memilih jurusan pend. tata busana, saya memilih jurusan itu karena disarankan ortu saya dan ortu saya jelasin keuntungan-keuntungan kalo lulusan dari jurusan pend.tata busana itu, dan saya akhirnya terbujuk dan memilih jurusan itu pada sbmptn, tapi entah kenapa selama kuliah hampir 2 bulan saya merasa kalau saya salah jurusan, saya merasakan tanda2 salah jurusan seperti yang di post di web rencanamu. Saya sekarang berpikir "sepertinya pelajaran yang saya sukai sebenarnya adalah biologi, mtk, dkk" karena saya dari ipa. Menurut kakak2 sekakian, apakah saya memang salah jurusan atau sebenarnya saya hanya membutuhkan penyesuaian dengan materi2 kuliah yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran saya saat sma? (semoga kata-kata saya bisa dimengerti :")

Hai kak, aku salah satu mahasiswi jurusan S1 pendidikan matematika. Aku baru 2 bulan kuliah, sebelumnya aku gap year dan taun ini aku milih buat masuk ke salah satu PTS di kotaku. Aku sebenernya ga pernah punya pikiran buat kuliah di pendidikan, aku lebih exited sama management (ya basically aku anak SMK jurusan Administrasi Perkantoran), aku masuk PTS ini karena biaya kuliahnya murah. Awalnya aku pikir bakal enjoy, tapi begitu masuk perkuliahan aku ngerasa tertekan dimana kuliah online apalagi ini matematika, dijelasin aja aku lola ini malah ga dijelasin dan aku tipekal orang yang ga bisa cepet buat ngerti satu rumus. Diawal perkuliahan saya cuma bisa nangis karena ga paham materi, udah coba searching pun tetep ga paham. Entah otak saya yang lockdown atau mungkin karena saya tidak tertarik dengan materinya. Kalau ditanya ada matkul favorit? ga ada. Gatau kenapa setiap ada matkul basis matematika bawaanya kek males gitu kak. Gimana menurut kakak? Aku lanjut di jurusan ini, atau aku ambil jurusan yang aku minati tapi harus nunggu taun depan?

Hai kak, aku salah satu mahasiswi jurusan sistem informasi D3 di kampus swasta, sekarang saya belum genap semester 1 mungkin baru 1 minggu kuliah, aku udah pernah 3 kali daftar ke PTN dan semua gagal, aku gapyear 1 tahun dan akhirnya masuk ke PTS. Aku masuk jurusan sistem informasi ini karena PTS ku ini satu2nya yg paling murah biaya UKT nya, aku daftar ke PhTS sebelum pandemi covid-19 dan aku masuk pada pertengahan september ketika covid-19, saya cukup tertekan karena harus kuliah berbasis online atau di rumah saja, apalagi di jurusan saya ada pemrograman yang diharuskan mengkoding, dosen pun hanya memberi file materi tanpa di jelaskan dan hanya menyuruh mengerjakan tugas, saya yang baru masuk dan tidak tahu apa-apa tentang pemrograman diharuskan bisa, saya tipe orangnya bisa mengerti pelajaran kalau di praktekan secara langsung apalagi pemrograman, entah laptop saya yang kurang support aplikasi pemrograman atau apa soalnya laptop saya sudah cukup lama, mungkin sekitar 3 tahun lalu, orangtua saya bukan orang yang berada mungkin hanya berkecukupan, saya hanya bisa menangis sendirian ketika tidak bisa menyelesaikan masalah. Saya orangnya sangat terpengaruh sama omongan oranglain, jujur saya kuliah kali ini karena melihat teman2 seangkatan saya pada kuliah, saya ingin juga memakai jas almamater ke kampus dan memiliki gelar hasil kuliah. ingin mudah mendapatkan pekerjaan yang layak karena rata2 persyaratan minimal D3 atau S1. Saya sekarang sempat berfikir untuk mengundurkan diri dan memulai kerja atau berbisnis, saya ingin mengembalikan uang orangtua saya yang sudah di pakai untuk daftar kuliah Semester 1.Entah saya tidak mood kuliah gara2 masa pandemi yang memutuskan kuliah online atau memang otak saya sudah tidak bisa diajak berfikir materi. Soalnya saya sudah gapyear selama 1 tahun dan psbb sebelum kuliah 8 bulan, hampir 2 tahun otakku ga di pake untuk berfikir. Apakah ada yang dapat memberi saran disini? Kira2 menurut pendapat kalian harus seperti apa?