Mempertimbangkan untuk kerja sendiri alias self-employment? Self-employment merupakan alternatif bagi kamu kamu, baik freshgrad, lulusan SMK, maupun mahasiswa yang pengen punya penghasilan. Self-employment atau mempekerjakan diri sendiri bisa diartikan sebagai organisasi bisnis yang paling kecil dan sederhana, karena minimal terdiri dari 1 orang. Pokoknya, me, myself, and I, deh.

Saat mengerjakan suatu proyek, seorang self-employed bisa bekerja sama dengan orang lain atau mempekerjakan karyawan. Mereka nggak punya bos, tetapi biasanya memiliki klien. Jika usaha yang dijalankan sukses, nggak menutup kemungkinan selfemployment berkembang jadi usaha yang lebih besar dengan banyak karyawan. Ada yang berpendapat bahwa semua entrepreneur adalah self-employed yang bekerja untuk diri mereka sendiri, walau belum tentu semua self employed adalah entrepreneur. 

Memilih menjadi seorang self-employed merupakan hal yang positif, apalagi di tengah maraknya persaingan kerja. Saat banyak pengangguran terdidik, kamu bisa mencarikan dirimu pekerjaan sendiri, apalagi jika nantinya bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain.

Selain itu, self-employment merupakan solusi untuk kamu yang pengen bekerja sendiri tapi nggak punya modal besar buat bikin usaha. Nah, beberapa ide self-employment tanpa modal besar adalah:

1.Make Up Artist 

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: SMK Tata Rias

Prodi yang sejalan: Tata Rias

2. Content Creator 

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: Bahasa

Prodi yang sejalan: Sastra, Komunikasi, Jurnalistik

3. Content Creator 

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS, Bahasa, SMK Broadcasting, SMK Multimedia

Prodi yang sejalan: Komunikasi, Film dan Televisi, Periklanan, Jurnalistik, Penyiaran

4. Wartawan /Video jurnalis

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS, SMK Broadcasting

Prodi yang sejalan: Komunikasi, Jurnalistik

5. Fotografer 

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, IPS

Prodi yang sejalan: Fotografi

6. Fashion Stylist 

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: SMK Tata Busana

Prodi yang sejalan: Tata Busana/Fashion Design dan prodi lain di bidang fashion

7. Youtuber /Vlogger

Jurusan SMA/SMK yang sejalan:  IPS, IPA, Bahasa, SMK Broadcasting/Multimedia

Prodi yang sejalan: Penyiaran, Film dan Televisi, Komunikasi, Periklanan, dan bidang lainnya

8. Blogger 

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: Bahasa, IPS, IPA

Prodi yang sejalan: Sastra, Komunikasi, Sejarah, Jurnalistik, dan bidang lainnya

9. Ilustrator

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, IPS, SMK Multimedia

Prodi yang sejalan: DKV, Seni Rupa, Desain Grafis

10. Penulis (Fiksi, travel writer, puisi)

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: Bahasa

Prodi yang sejalan: Sastra

11. Petani (Usaha bidang Pertanian)

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, SMK Bidang Pertanian

Prodi yang sejalan: Agribisnis, Pertanian, dan prodi terkait lainnya

12. Peternak

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, SMK Peternakan/bidang Pertanian

Prodi yang sejalan: Agribisnis, Peternakan, dan prodi terkait lainnya

13. Usaha Perikanan/tambak

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, SMK Perikanan

Prodi yang sejalan: Perikana dan prodi terkait lainnya

14. Terapis kecantikan

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: SMK Tata rias

Prodi yang sejalan: Prodi tata rias

15. Crafter, pengrajin

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS

Prodi yang sejalan: Seni Rupa, Kriya

16. Seniman

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS

Prodi yang sejalan: Prodi Musik, Drama, Seni Rupa, dan yang terkait dengan Kesenian

17. Translator

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: Bahasa

Prodi yang sejalan: Sastra

18. Interpreter

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: Bahasa

Prodi yang sejalan: Sastra

Pekerjaan no 1 hingga 18 umumnya nggak mengharuskan gelar dari jurusan kuliah tertentu. Walaupun demikian, prodi yang sejalan tentu akan sangat membantu. Pekerjaan tersebut juga menuntut skill khusus yang biasanya bisa diasah dengan pelatihan dan training. Selain itu, jam terbang/pengalaman juga akan berpengaruh pada skill.

19. Arsitek

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA

Prodi yang sejalan: Arsitektur, kemudian mengambil profesi

20. Psikolog

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS, IPA

Prodi yang sejalan: Psikolog, kemudian mengambil profesi

21. Dokter

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA

Prodi yang sejalan: Kedokteran, kemudian mengambil profesi

22. Notaris

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS

Prodi yang sejalan: S1 Hukum, kemudian melanjutkan S2 dan program notaris

23. Asesor

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS, IPA

Prodi yang sejalan: Psikologi

24. Desainer Interior

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS, IPA

Prodi yang sejalan: Desain Interior

25. Desainer Grafis

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS

Prodi yang sejalan: Desain Grafis, DKV

26. Penata/desainer taman

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS, IPA

Prodi yang sejalan: Arsitektur lanskap, Desain Produk

27. Tenaga ahli IT

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, SMK Bidang Teknologi Informasi

Prodi yang sejalan: Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Ilmu Komputer, Teknik Informatika

28. Web/App developer

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, SMK Bidang Teknologi Informasi

Prodi yang sejalan: Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Ilmu Komputer, Teknik Informatika

29. Web desainer

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, IPS, SMK Multimedia, SMK Bidang Teknologi Informasi

Prodi yang sejalan: DKV Multimedia

30. Teknisi perangkat elektronik/mesin

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, SMK bidang Elektro/Mesin/Ototronik

Prodi yang sejalan: Teknik Mesin, Teknik Elektro

31. Konsultan bisnis/PR/pajak (sesuai keahlian)

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS

Prodi yang sejalan: Manajemen, Humas, Pajak, atau sesuai bidang konsultan.

32. Tutor/Guru les mata pelajaran, musik, bahasa, dan lain sebagainya.

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPA, IPS, Bahasa, SMK

Prodi yang sejalan: prodi pendidikan sesuai bidang yang diajar

33. Desainer Fashion

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: SMK Tata Busana, IPS

Prodi yang sejalan: Fashion design

34. Desainer Perhiasan

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS

Prodi yang sejalan: Desain Produk

35. Komposer musik

Jurusan SMA/SMK yang sejalan: IPS

Prodi yang sejalan: Musik

Seperti yang bisa kamu lihat, pekerjaan no 19 sampai 35 umumnya membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu, bahkan untuk beberapa profesi seperti dokter, psikolog, dan notaris, harus melewati berbagai tahap untuk bisa menggeluti pekerjaannya. Ada pula beberapa self-employment yang bisa dilakukan lulusan SMK atau sederajat.  

***

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kehidupan yang makin praktis, tampaknya peluang self-employment semakin besar. Misalnya, banyak orang yang mencari arsitek independen (self employment) atau media asing yang mencari jurnalis atau content writer dari Indonesia. Klien kamu pun nggak terbatas di dalam negeri, tapi bisa juga mancanegara.

Di sisi lain, self-employment bisa jadi alternatif antara pilijam bekerja dengan orang lain dan wirausaha. Misalnya, kamu pengen coba bekerja sendiri, tapi masih ragu untuk buka bisnis, apalagi merekrut karyawan. Alhasil self-employment lah solusinya.

Di Amerika Serikat, sekitar 10 persen dari pekerja merupakan self-employed. Nah, dibandingkan bekerja secara konvensional, pekerja self-employment di AS cenderung memiliki jam kerja lebih sedikit, penghasilan yang lebih besar, serta kepuasan yang lebih tinggi. Terdengar menjanjikan? Well, jangan berpikiran self-employment hanya ena-ena aja. Dengan bekerja untuk diri sendiri, performa kamu justru harus outstanding sehingga dicari dan dipilih klien. Manajemen diri juga harus bagus banget. Kalau tidak, kamu bakal  kewalahan.

Ugly truth, self-employed biasanya nggak memiliki jaminan kesehatan dan lainnya. Trus saat performa kamu nggak bagus atau skill nggak meningkat, pekerjaan pun lebih sedikit bahkan kosong. Di Inggris, walaupun peminat self-employment terus meningkat, namun banyak di antara mereka yang kurang menghasilkan, bahkan terancam kemiskinan.

Secara keseluruhan, self-employment merupakan salah satu alternatif karier yang perlu kamu pertimbangkan. Jika serius menekuninya, kamu bisa sukses, bahkan membuka lapangan kerja untuk orang lain.

(sumber gambar: canva.com)