5 Kalimat yang Bisa Mematahkan Semangat Freshgraduate dalam Mencari Kerja

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau lulusan baru a.k.a fresh graduate nggak langsung bisa mendapatkan kerja seperti yang mereka inginkan. Itulah kenapa, orang-orang yang sedang mencari pekerjaan butuh dukungan dari lingkungan terdekatnya—seperti teman, keluarga, dan lain-lain.

Sayangnya, nggak jarang ucapan dari orang-orang terdekat, justru bisa mematahkan semangat yang dimiliki. Well, mungkin maksud mereka nggak begitu. Tapi, faktanya 5 kalimat ini bisa terdengar sensitif bagi para pencari kerja, terutama fresh graduate dan orang yang baru pertama kali kerja. Mau tahu apa saja? Check this out!

1. "Sepertinya aku belum pernah dengar nama perusahaan yang kamu lamar. Itu perusahaan apaan, sih?"

Saat kamu mengucapkan kalimat di atas ke teman kamu, mungkin kamu nggak bermaksud yang aneh-aneh alias beneran tanya karena benar-benar belum tahu mengenai identitas perusahaan tersebut. Tapi, bagi temanmu, pertanyaan itu bisa terdengar menyakitkan, lho, gaes. Kenapa bisa gitu?

Soalnya, kalau kamu ngomong seperti kalimat di atas ke temanmu yang sedang melamar kerja di sana. Itu seakan-akan memberikan penilaian bahwa perusahaan yang dia tuju sama sekali nggak terkenal dan nggak menjanjikan.

Intinya, kalau kamu memang nggak tahu perusahaan—dimana temanmu melamar kerja, tapi penasaran dengan perusahaan tersebut. Kamu bisa bertanya dengan kalimat lain yang nggak terkesan meremehkan. Misalnya seperti, “Eh, kalau boleh tahu, nih, Tempat kerjamu nanti bergerak di bidang apa?”.

2. “Masih belum ada kabar dari tempatmu melamar kerja? Lama banget, sih.”

As you know saja, nih, gaes. Saat kamu mengucapkan kalimat seperti di atas ke temanmu yang sedang melamar kerja, justru akan membuatnya semakin nggak tenang. Tanpa perlu kamu tanyai dengan kalimat tersebut, percaya, deh, temanmu yang sedang melamar kerja pasti juga sedang harap-harap cemas menanti kabar. Siapa, sih, yang betah menunggu dalam ketidakpastian? Pastinya nggak ada, dong!

Well, daripada membuatnya semakin cemas, sebagai teman yang baik, coba kamu alihkan rasa cemas tersebut dengan hal lain. Berikan dia saran mengenai kegiatan positif yang bisa dia lakukan untuk mengisi waktu luang sebelum dia mulai bekerja—seperti ikutan komunitas, kursus bahasa, melakukan hobi, meningkatkan skill-skill yang dimiliki, dan lain sebagainya.

3. “Sepertinya perusahaan yang kamu impikan kurang menjanjikan, deh.”

Sudah nggak ada kabar dari perusahaan yang dilamar, trus dapet omongan seperti kalimat di atas. Coba bayangin kalau kamu ada di posisi mereka. Of course, kalimat tersebut nggak cuma mematahkan semangat, tapi juga bisa bikin kesal hingga stres.

Temanmu juga akan merasa kalau kamu bukanlah teman yang baik. Sebab, bukannya disemangati biar nggak putus asa mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Eh, malah diganjal dengan ucapan yang seakan-akan meremehkan tempat kerja yang dituju.

Jadi, kalau kamu punya teman yang sedang menunggu panggilan kerja dari perusahaan yang nggak kamu tahu tempatnya. Alangkah lebih baik kalau mengucapkan kalimat seperti ini, “Sabar, ya, kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan terbaik di waktu yang tepat.” Atau “Semangat, jangan putus asa! Kalau kamu belum dipanggil-panggil sama perusahaan A, kamu bisa melamar lagi di perusahaan B.”

4. “Gajinya besar apa nggak?”

Lha! Diterima kerja saja belum, sudah ditanya gajinya besar apa nggak.

Ya, meskipun saat ini kalau kamu atau temanmu melamar kerja melalui internet, beberapa perusahaan sudah memberikan gambaran gaji yang akan diterima. Tetap saja, perkara gaji selalu sensitif bagi semua orang.

Apalagi pada seseorang yang sedang mencari pekerjaan, ditambah lagi kalau tempat kerja yang dituju nggak kunjung memberi kejelasan soal status lamarannya. Pertanyaanmu kemungkinan besar bisa jadi beban tersebut buat dia.

Karena siapa, sih, yang nggak mengharapkan punya gaji besar? Hampir semua orang di dunia ini tentu mengharapkan gaji yang besar atau minimal gajinya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi, siapa yang tahu, ‘kan, kenyataan di masa depan nanti akan seperti apa? That’s why, sebaiknya jangan asal membahas besarnya gaji dengan orang lain.

Kalau kamu tahu temanmu sedang lamar kerja di sana sini, ada banyak kalimat yang bisa kamu ucapkan daripada sekedar bertanya gaji. Misalnya, “Memang kamu ngelamar di bagian apa? Trus, job desk-nya ngapain saja”, dan lain sebagainya.

5. “Sudahlah kerja itu seadanya saja. Jangan pilih-pilih”

Si tante: Kamu kerja dimana sekarang?

Si keponakan: Belum tante, masih cari-cari yang sesuai dengan skill

Si tante: Waduh! Nggak usah pilih-pilih kerjaan, seadanya dulu saja. Nanti maleh nganggur terus, lho.

Si keponakan: *garuk-garuk kepala* iya tante…

Anyway, apakah kamu sering mendengar percakapan serupa? Kalau saya, sih, sudah seringkali mendengar kalimat-kalimat serupa dari orang-orang di sekitar saya, ketika mereka tahu ada seorang fresh graduate yang nggak kunjung dapet kerjaan. Apalagi kalau fresh graduate itu sudah nganggur hampir setahun. Makin sering, deh, dapet omongan yang nggak enak dari sana sini.

Tapi, asal kamu tahu. Menyarankan untuk kerja seadanya saja, tanpa sadar membuat orang-orang yang sedang mencari kerja semakin terpuruk, lho. Soalnya, dibanding orang lain, yang biasanya cuma kepo. Tentunya dia lebih kecewa dan tertekan karena nggak kunjung mendapat pekerjaan. Ucapan dari orang-orang di sekitar yang seakan memintanya untuk pasrah saja terhadap impian mereka, justru malah memperkeruh suasana.

Nah, kalau kamu punya teman yang nggak kunjung dapet kerjaan sesuai impian mereka. Ada banyak kalimat yang bisa kamu ucapkan. Diantaranya  “Semoga mendapat pekerjaan yang terbaik, ya.” “Semangat, ya, kamu pasti bisa mendapatkan pekerjaan impianmu.”

Atau kalau kamu memang merasa dia nggak mampu untuk mendapatkan pekerjaan itu, kamu bisa memberikan sudut pandang lain yang lebih bermanfaat. Seperti “Coba, deh, pikirin baik-baik. Selain skill gambar (misalnya), kamu punya skill apa lagi. Siapa tahu, skill-mu yang lain yang bisa memberikan pekerjaan terbaik”, dan lain sebagainya.

***

Jadi, gimana, gaes? Apakah kamu sering melontarkan kalimat di atas kepada temanmu atau justru malah kamu sendiri yang sering mendengarkan kalimat-kalimat tersebut?

Well, meski maksudnya hanya basa-basi, cobalah menahan diri dari keinginan mengutarakan 5 kalimat di atas pada teman-temanmu yang sedang mencari pekerjaan. Sebab, kamu nggak pernah tahu apa dampak yang akan muncul dari ucapanmu itu. Jadi, mulai dari sekarang, mari jaga lisan kita masing-masing, yuk.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: insights.dice.com, hbr.org, thedestinyformula.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1