6 Kesalahpahaman yang Sering Muncul di Dunia Kerja

Setelah kamu lulus dari perkuliahan, terkadang, banyak dari kamu yang mempertanyakan langkah apa yang selanjutnya di ambil. Kalau kamu coba mempertanyakan pertanyaan tersebut ke banyak orang. saya yakin hampir sebagian besar orang yang kamu tanya akan menjawab langkah selanjutnya ialah melanjutkan perjalanan hidupmu ke dunia kerja.

Sebagai freshgraduate yang belum pernah bekerja atau magang, biasanya, akan memiliki pengetahuan tentang dunia kerja yang nggak terlalu banyak. Maka dari itu, kalau ada konsep-konsep tentang dunia kerja yang diberitahukan oleh orang lain, biasanya, para freshgraduate ini lebih menerima informasi tersebut secara langsung tanpa diteliti terlebih dahulu tentang kebenarannya. Karena hal ini dilakukan terus menerus dari satu orang ke orang lain, dari satu generasi ke generasi lain, akhirnya, muncullah yang namanya miskonsepsi alias kesalahpahaman tentang dunia kerja.

Hmm... Pada saat ini, kamu nggak perlu menyalahkan orang-orang yang menyebarkan informasi yang akhirnya menimbulkan miskonsepsi ini. Akan tetapi, kamu harus tahu, apa saja, sih, miskonsepsi yang muncul tentang dunia kerja. Nah, supaya kamu nggak salah, cek dulu  yuk, miskonsepsi yang biasa muncul tentang dunia kerja!

1. Kerja harus sesuai dengan jurusan

"Kamu kan anak teknik, kenapa harus bekerja dia bank?", "ih dasar anak jurusan lain, kuliah, aja, di jurusan luar ekonomi tapi pas kerja ke bank-bank juga", "kamu kan anak kedokteran, kenapa lulusnya malah jadi marketing di suatu perusahaan?"

Hmm... Pastinya, kamu sering menemukan pertanyaan-pertanyaan atau statement seperti di atas, kan? Nah, pertanyaannya, memangnya nggak boleh, ya, lulusan suatu jurusan mengambil pekerjaan yang nggak sesuai dengan jurusannya? Well, jawabannya ialah boleh! Kamu bisa banget, kok, bekerja di suatu tempat atau profesi yang nggak sesuai dengan jurusanmu.

Menurut saya, bekerja itu harus mengikuti passion. Kalau selama kuliah kamu merasa bahwa jurusanmu bukanlah passion-mu dan kamu nggak tertarik untuk bekerja sesuai dengan jurusanmu, maka, kamu bisa, kok, mengambil pekerjaan di bidang lain.

Saya punya teman yang merupakan lulusan kedokteran. Tetapi, karena passion-nya dalam dunia marketing, akhirnya ia memberanikan diri untuk masuk ke dunia marketing. Hingga saat ini, teman saya merasa senang bekerja di dunia marketing. Bahkan, ia sampai dapat bonus tambahan karena ia pandai menjual barang. Padahal barang yang teman saya jual, bukanlah kebutuhan primer melainkan kebutuhan tersier dengan harga barang yang selangit. Nah, dari cerits teman saya ini, sudah menjadi salah satu bukti bahwa kamu bisa bekerja dan sukses dimana saja meskipun nggak sesuai dengan latar belakang pendidikanmu.

2. Kalau pekerjaan impianmu belum ada, ya, mending menganggur

pengangguran

Wah duh, kalau menurut, saya, jika kamu dapat tawaran pekerjaan, meskipun pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan impianmu, kamu tetap harus mengambilnya. Kenapa begitu? Well, daripada kamu menganggur ada baiknya kamu bekerja. Selain kamu mendapatkan gaji dan nggak menghabiskan waktu begitu saja, kamu akan belajar banyak hal dari pekerjaanmu tersebut.

Misalnya, saya nggak pernah mau bekerja di bank, apapun posisinya. Saya hanya ingin menjadi seorang penulis, dosen atau peneliti sosial. Akan tetapi, kalau dipikir-pikir, saya hanya seorang freshgraduate. Kalau saya ingin mengejar pekerjaan impian, saya harus memiliki pengalaman bekerja untuk menjadi pembelajaran. Nyatanya, di tempat saya bekerja, saya belajar berkomunikasi yang baik, belajar mengadakan suatu acara dengan baik, belajar bekerjasama dan sebagainya.

3. Kerja pertama lebih baik dilakukan di perusahaan startup

Hmm... Kamu bisa, kok, bekerja di perusahaan mana pun. Kamu nggak perlu selalu bekerja di startup sebagai pekerjaan pertamamu. Memang di perusahaan startup, kamu akan belajar banyak hal, namun, bekerja di perusahaan bukan startup pun, kamu akan memiliki pengalaman untuk belajar banyak hal.

Bedanya, ketika kamu kerja di startup, kamu akan belajar menjaga bagaimana caranya untuk bekerjasama dan kamu bisa mempertahankan perusahaanmu untuk terus berjalan. Kalau di perusahaan besar, kamu memang belajar bekerjasama dengan orang lain. Namun, kamu nggak akan memiliki resiko yang besar seperti bekerja di startup. Biasanya, perusahaan yang sudah settle memiliki lingkungan kerja yang biasa saja, berbeda dengan perusahaan startup yang memiliki lingkungan kerja yang serba cepat.

4. Masuk jurusan yang nggak banyak peminat berarti susah dapat kerja

memilih jurusan yang sepi peminat

Ah masa? Kata siapa? Dimana pun kamu berkuliah, susah atau gampangnya kamu dapat pekerjaan nggak dilihat dari jurusan atau universitasmu. Susah atau gampangnya dapat suatu pekerjaan dikarenakan oleh keahlianmu, soft skill yang kamu miliki dan juga seberapa gigihnya kamu mencari suatu pekerjaan.

Masuk kampus yang bagus atau jurusan yang banyak peminat, nggak akan menjamin kamu untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Nah, maka dari itu, buat kamu yang masuk ke jurusan atau universitas yang nggak banyak peminat, jangan berkecil hati, ya. Buat kamu yang masuk jurusan atau unuversitas favorit, jangan juga merasa aman. Kamu harus terus mengasah kemampuan diri dan temukan kemampuan-kemampuan baru yang ada di dalam dirimu.

5. Kerja sesuai passion nggak akan memberikanmu uang

Kata siapa, sih, kerja sesuai passion nggak akan memberikanmu uang? Hmm... Coba kita lihat salah satu penulis terkenal yang memiliki kekayaan harta yang cukup banyak dari karya tulisnya, J. K. Rowling. Apakah menurutmu J. K. Rowling menulis buku karena tuntutan? Well, menurut saya, J. K. Rowling menulis buku karena merupakan passion-nya.

Nah, dengan passion-nya yaitu menulis, J. K. Rowling bisa membuat beberapa seri buku yang terkenal, bahkan sampai di filmkan, lho. Di seluruh negara, pasti ada saja fans dari buku buatan J. K. Rowling ini. Dengan begitu, apakah kamu masih menganggap bahwa bekerja sesuai dengan passion nggak bisa memberikanmu uang? Coba pikirkan kembali.

6. Gaji besar = bahagia

gaji besar

Masih ingat dengan salah satu kasus lulusan universitas favorit yang meminta gaji lebih besar dari delapan juta rupiah? Hmm... Coba saya tanya, apakah dengan gaji lebih delapan juta rupiah, lulusan tersebut akan terjamin kebahagiaannya? Menurut saya, nggak, lho.

Lho, kok, kenapa nggak? Kan gajinya banyak, kalau gajinya udah banyak, seharusnya dia bahagia, dong, karena sudah bisa membeli ini dan itu. Hmm... Kenyataannya, nih, gaes, semakin besar gajimu, biasanya, semakin besar pula tanggungjawabmu pada suatu pekerjaan. Semakin besar tanggungjawabmu maka semakin besar pula tekanan yang kamu dapatkan.

Well, disini saya nggak menakut-nakutimu, lho, ya. Namun, pada kenyataannya, setiap apapun yang kamu terima dari suatu perusahaan, pasti kamu memiliki tanggungjawab pula. Semakin banyak yang kamu terima, maka semakin banyak juga tanggungjawab yang harus kamu emban. Dengan begitu, apakah kamu masih merasa bahagia dan jauh dari tekanan?

***

Wah, ternyata, apa yang sering kita dengarkan tentang dunia kerja sebelumnya hanyalah sebuah miskonsepsi alias mitos belaka, ya, gaes. Nah, maka dari itu, mulai dari sekarang, jika kamu menemukan suatu informasi terbaru tentan apapun, kamu wajib banget, nih, mencaritahu kebenaran dari informasi tersebut.

Sekarang, kan, kamu sudah tahu, nih, apa-apa saja miskonsepsi yang sering muncul di dunia kerja, jadi, jangan lagi menanganggap bahwa hal-hal tersebut benar, ya. Jangan sampai, miskonsepsi yang digaung-gaungkan ini malah menghambatmu untuk maju ke dunia kerja, ya. Semangat!

Baca juga:

(Sumber gambar: esimoney.com, pace.edu, mronline.org, thrieveglobal.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 27 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1