6 Cara Mengatasi Quarter Life Crisis

"Duh, kok aku gini-gini aja, ya?", "kok teman-teman aku udah banyak yang mendapatkan apa yang mereka impikan sedangkan aku nggak", "kok aku di kuliah gini-gini aja, ya?", "sebenernya aku ngambil jurusan ini untuk apa, sih?" "apakah aku memilih jurusan yang tepat?", "kok dia nampak bahagia di Instagram, ya, sedangkan aku gini-gini aja".

Pernahkah kamu membandingkan dirimu dengan orang lain? Pernahkah kamu mulai mengkhawatirkan dirimu di masa depan? Pernahkah kamu mulai mempertanyakan tentang mimpi-mimpi yang ingin kamu capai? Well, ketika kamu sudah merasakan hal-hal di atas, tandanya kamu sudah mulai memasuki fase quarter life crisis. Wah, apa tuh, ya, quarter life crisis?

Quarter life crisis adalah suatu fase dimana kamu merasa lebih cemas terhadap kualitas hidupmu di masa yang akan datang. Sebenarnya, gaes, quarter life crisis ini biasanya dirasakan oleh orang-orang yang sudah menginjak umur dua puluh lima tahun hingga tiga puluh tahun. Akan tetapi, menurut penelitian, hal ini pun dapat dirasakan lebih awal oleh beberapa orang yaitu diumur delapan belas tahun. Namun, ada juga, lho, yang nggak merasakan quarter life crisis ini sama sekali.

Wah, duh, sebenarnya quarter life crisis itu penyebabnya apa, sih? Penyebab quarter life crisis sebenarnya ada banyak, nih, gaes, diantaranya adalah idealisme tentang kesuksesan, pemikiran-pemikiran dari banyak orang yang berseliweran di media sosial dan sebagainya.

Nah, agar kamu dapat mengatasi quarter life crisis, ada beberapa cara yang perlu kamu terapkan, lho. Hmm... Bagaimana, ya, caranya?

1. Menerima kondisimu

Ketika kamu mengalami quarter life crisis, pasti kamu akan merasa bahwa dirimu tidak sesempurna orang-orang yang kamu lihat. Kamu mulai membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain dan menganggap bahwa dirimu nggak memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tersebut.

Well, mau bagaimana pun, pemikiran seperti ini merupakan pemikiran yang amatlah salah. Daripada kamu merasa down karena membandingkan dirimu dengan orang lain, baiknya, kamu mencoba untuk memacu dirimu agar kamu dapat menjadi yang terbaik versi dirimu sendiri, bukan berdasarkan versi dari apa yang kamu lihat dari orang lain.

Menerima kondisi disini juga bukan berarti kamu menerima dan diam-diam saja, ya. Kamu bisa menerima kondisimu, namun, kamu harus tetap memperjuangkan apa yang ingin kamu capai, ya. Sekali lagi, kamu harus mencapai kesuksesan atau apapun berdasarkan versimu sendiri, bukan dari versi yang kamu lihat dari orang lain.

2. Caritahu apa yang kamu takutkan atau khawatirkan

Ketika kamu berada di quarter life crisis, pasti ada saja hal yang kamu khawatirkan atau kamu takutkan. Nah, daripada kamu pusing-pusing dan merasa khawatir terhadap suatu hal, ada baiknya kamu mencaritahu terlebih dahulu tentang apa yang kamu takutkan atau khawatirkan. Setelah kamu mengetahui apa yang kamu takutkan atau kamu khawatirkan, kamu bisa mencari tahu bagaimana cara terbaik untuk mengatasi hal yang kamu takuti atau khawatirkan.

Misalnya, nih, kamu sekarang sedang berkuliah di suatu program studi. Kata orang-orang, program studi yang sedang kamu jalankan, nggak memiliki prospek kerja yang bagus jika dibandingkan dengan program studi yang lain. Akhirnya kamu mulai mempertanyakan dan khawatir tentang apa yang dikatakan oleh orang lain.

Menurut saya, ada baiknya kamu cari tahu dulu, nih, gaes, gimana prospek kerja dari program studi yang sedang kamu jalankan, gaes. Jangan sampai, sebelum kamu cari tahu, kamu sudah mempercayai apa yang dikatakan oleh orang lain, ya. Perlu diingat juga, bekerja namun nggak sejalan dengan program studimu, bukanlah suatu hal yang salah, kok, gaes. Justu kamu bisa memperbanyak kemampuan di berbagai macam bidang.

3. Konsultasi dengan orang-orang yang sudah mengalaminya

Nah, karena kamu baru saja mengalami yang namanya quarter life crisis, pasti kamu nggak memiliki banyak pengalaman dalam mengatasi masalah yang satu ini. Nggak hanya mengatasi masalah, bahkan, mungkin saja kamu masih belum memahami apa yang sedang kamu rasakan.

Daripada kamu diam-diam saja sambil mengkhawatirkan sesuatu yang mungkin saja belum pernah kamu lakukan, coba, deh kamu ceritakan masalah ini kepada orang-orang yang pernah mengalami quarter life crisis. Dari cerita pengalaman orang lain, pasti, akan memberikanmu banyak sekali ilmu-ilmu yang dapat kamu terapkan dalam kehidupanmu untuk mengatasi quarter life crisis.

4. Tidak membandingkan dirimu dengan apa yang ada di media sosial

Salah satu hal yang dapat memicu quarter life crisis adalah seringnya melihat media sosial dan membandingkan dirimu dengan orang-orang yang ada di media sosialmu. Perlu kamu ketahui, gaes, apa yang kamu lihat di media sosial, bukan berarti hal tersebut adalah suatu hal yang begitu apa adanya.

Misalnya, kamu lihat ada temanmu yang sekarang sudah sukses di perguruan tingginya. Well, dibalik itu semua, mungkin ada kerja keras, banting tulang, mengatur waktu dan lain sebagainya yang nggak ditunjukkan oleh si pemilik akun.

Pada intinya, setiap orang memiliki usahanya masing-masing dalam mencapai sesuatu. Ketika kamu melihat orang lain sukses, jangan jadikan hal tersebut sebagai suatu hal yang membuatmu down. Justru, kamu harus bangun dan lebih berusaha lebih keras.

5. Yakinkan diri bahwa apapun yang didapat merupakan suatu hal yang terbaik

Buat kamu yang sudah memiliki suatu hal misalnya seperti kamu sudah berkuliah disuatu program studi selama dua semester, kamu sudah berjalan di suatu organisasi selama beberapa bulan dan sebagainya, anggaplah hal-hal yang sedang kamu jalani merupakan hal-hal yang terbaik untukmu pada saat ini dan untuk kedepannya.

Jangan sampai, kamu membandingkan apa yang kamu miliki saat ini dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Perlu kamu ingat, gaes, kamu dan orang lain tidak akan bisa sama. Kenapa seperti itu? Karena tentunya, kamu dan orang lain pasti memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Maka dari itu, kamu perlu meyakinkan dirimu bahwa apapun yang sedang kamu jalani, apapun yang sedang kamu miliki merupakan suatu hal yang terbaik untukmu.

6. Stop memikirkannya berlebihan

Akhir dari semua tips ini adalah, kamu jangan memikirkan rasa quarter life crisis ini dengan berlebihan, ya. Perlu kamu ketahui bahwa ada banyak, kok, orang di luar sana yang memiliki permasalahan seperti ini. Dariapda pusing-pusing, lebih baik maksimalkan usaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca juga:

(Sumber gambar: 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1