Ikutan kegiatan di kampus, seperti UKM ataupun organisasi mahasiswa itu penting. Bisa mengembangkan skill, memperluas jaringan, menambah pengalaman, dan bagus untuk CV. Tapi gimana dong, mahasiswa yang memutuskan nggak bergabung dalam kegiatan manapun? Apakah dia bakalan “kalah” dengan mahasiswa lainnya?

Jawabannya bisa ya dan bisa juga tidak. Egimana?? Baca penjelasan berikut ini.

Youthmanual setuju banget bahwa aktif di kampus bakalan memberikan banyak manfaat. Namun memang ada sih, mahasiswa yang memutuskan untuk nggak ikutan lantaran beberapa sebab, seperti:

* Nggak ada kegiatan kampus yang sesuai minatnya. Kok bisa nggak ada? Nggak nyari kali? Udah dicoba belum? Gaes, kenyataannya nggak semua perguruan tinggi memiliki banyak pilihan kegiatan. Jadi mungkin saja memang ada mahasiswa yang merasa kurang cocok.

* Rumah jauuuuuh banget…. Capeque di jalan, bosque.

* Fisik mudah lelah. Kondisi fisik seseorang memang berbeda-beda.

* Punya prioritas lain. Bisa jadi si mahasiswa harus mengejar ketertinggalan di bidang akademik atau kuliahnya sangat padat sehingga ia nggak bisa berkomitmen untuk aktif  di luar kelas. Bisa juga, dia punya kesibukan/tanggung lain, seperti harus bantuin ortu jaga adik, dan lainnya.     

Nah, apa yang bisa dilakukan kalau kondisinya seperti ini. Yang jelas, jangan menyerah dengan keadaan. Kamu bisa tetap mengembangkan skill, membangun jaringan, dan memperkaya pengalaman sekaligus membuat CV lebih meyakinkan dengan:

1. Ikutan kegiatan di luar kampus.

Kalau kamu nggak cocok dengan kegiatan di kampus, kamu bisa coba cari kegiatan di luar kampus yang sesuai. Sekarang ini banyak banget komunitas, tinggal dicari yang sesuai dengan dirimu. Kamu juga bisa cari tahu mengenai kegiatan di sekitar rumah, misalnya klub basket kompleks atau karang taruna. Jadi, lebih dekat dari rumah.

2. Menjadi volunteer.

Kamu juga bisa menjadi sukarelawan. Ini sifatnya ada yang rutin, misalnya setiap seminggu sekali mengajar anak jalanan. Ada pula kegiatan yang nggak rutin dan situasional. Misalnya, jadi panitia penggalangan dana bencana. Kegiatan sukarela ini biasanya nggak terlalu menyedot waktu dan lebih bisa disesuaikan.  

3. Ikutan kepanitian.

Ini juga bisa dijadikan alternatif. Walau nggak ikutan UKM dan organisasi mahasiswa, tapi biasanya setiap ada acara diadakan open recruitmet untuk panitia. Kamu tinggal pilih kepanitiaan yang diminati. Positifnya, jangka waktu kerja panitia biasanya jelas. Misalnya, mulai Desember sampai acara selesai di pertengahan Januari.

Kepanitiaan juga bisa jadi solusi untuk kamu yang bosenan. Yup, ketimbang harus berkomitmen di UKM, kamu bisa memilih gabung di beberapa kepanitiaan yang berbeda secara bergantian. Misalnya, semester satu kamu jadi panitia pekan budaya Fakultas, semester berikutnya, jadi penyelenggara bazar program studi, kemudian ikutan jadi panitia pengenalan mahasiswa baru tingkat universitas. Yang penting sungguh-sungguh dan profesional saat bekerja sebagai panitia.  

4. Magang dan aktivitas lain saat liburan

Bagi yang disibukkan dan konsen dengan urusan kuliah, kamu bisa mencari aktivitas lain saat libur. Mulai dari magang, kegiatan sukarela, kepanitiaan, sampai kompetisi antarmahasiswa.

5. Buka usaha

Mencari pengalaman dan mengasah skill nggak terbatas dari ikutan kegiatan atau organisasi aja. Bisa juga dengan menjadi entrepreneur sejak kuliah. Jangan takut gagal, justru jatuh bangun menjalankan usaha menjadi pengalaman yang sangat berharga.

6. Workshop, kompetisi, dan lainnya.

Masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengimbangi teman-teman yang aktif di kampus. Misalnya, ikutan pelatihan atau workshop, berprestasi lewat kompetisi, membuat komunitas baru, dan lainnya.

So, bisa saja seorang mahasiswa nggak gabung di UKM atau organisasi mahasiswa kampus, tapi dia tetap mendapatkan manfaatnya.

Sumber gambar: Freepik.com