What shall I do in the future?

<p>hai kak! sebenernya menurutku, untuk bisa menggapai cita2 kakak itu, kakak bisa imbangi dengan belajar materi dari luar, tidak harus dalam bidang perkuliahan saja. toh kalau pun kakak memang niat dan belajar dengan baik meskipun itu bukan materi yang kakak dapatkan di perkuliahan, itu bisa kakak dapetin kok!</p><p>seorang kenalanku adalah lulusan sastra jawa ui. tapi pada akhirnya dia bekerja di bank. kok bisa? iya, dengan cara belajar meskipun diluar materi yg kakak dapatkan. semangat kak!</p>

<p>Halo Shafira,</p><p>Wah, sejujurnya saya agak sedih dengar cerita Shafira. Karena saya orangnya sangat passionate, jadi saya sangat berempati kalau passion/minat seseorang sampai terkubur.</p><p>Menurut saya, ada dua hal yang bisa Shafira lakukan:</p><p>1. Cari minat baru di luar Sastra (yang kayaknya memang bukan minat Shafira), tapi yang lebih terjangkau dari Teknik Geologi. Cari minat baru yang betul-betul membangkitkan "api" di hati Shafira, seperti mimpi Shafira menjadi ahli bencana itu.</p><p>Atau,<br></p><p>2. Jangan lepaskan impian Shafira menjadi ahli bencana. KEJAR TERUS! Saya kurang sependapat dengan contoh yang diberikan penjawab sebelumnya (Nira), karena kasusnya beda. Seorang lulusan Sastra memang bisa bekerja di bidang-bidang luar Sastra dan kebudayaan - seperti bank, bahkan deplu - karena ilmunya bisa dipelajari sambil menjalani pekerjaan. Tapi kayaknya tidak bisa jadi insinyur, karena profesi insinyur mutlak harus mendapat pendidikan teknik di kuliah.</p><p>Lalu, gimana kalau Shafira tetap mau jadi ahli bencana? Mungkin Shafira nanti bisa berkuliah LAGI di jurusan Teknik Geologi? </p><p>Saya punya seorang teman yang sudah 2 tahun kuliah jurusan Arsitek. Karena merasa nggak cocok, di tahun ketiga dia nekat berhenti, mendaftar kuliah lagi di jurusan yang berbeda, dan mengulang kuliah S1 dari awal, demi mengejar jurusan yang lebih cocok.</p><p>Teman saya yang lain ada yang punya minat besar terhadap musik, tapi disuruh ayahnya kuliah S1 Planologi sampai selesai. </p><p>Setelah selesai S1 Planologi, dia kuliah S1 LAGI, tetapi kali ini di jurusan Musik, di Belanda. Memang, masalahnya, S1 di Indonesia biasanya memberlakukan batas umur. Beda dengan S2. Tapi di luar negeri, biasanya siapapun boleh berkuliah S1, berapapun umurnya.</p><p>Atau kalau Shafira benar-benar niat, coba pelajari ilmu sains dan teknik sambil kuliah S1 Sastra kamu (lewat kursus, les privat, bimbel, dll). Setelah lulus S1 Sastra, ambil S2 Teknik Geologi. Saya sendiri bukan lulusan Teknik, jadi kurang tahu apakah hal ini bisa dilakukan, tapi nggak ada salahnya tanya-tanya dulu dan dicoba.</p><p>Intinya, kalau kamu punya mimpi, jangan gampang dilepas ya... sukses!<br></p>

<p>Oya, untuk menambah jawaban saya, mungkin sambil kuliah, Shafira bisa ikutan berbagai kegiatan penelitian dan kegiatan alam sebagai ekskul? Ikut klub pecinta alam mungkin?<br></p>