Ilmu Sejarah

Ilmu mengenai sejarah. Juga cara menyusun cerita sejarah dan mempelajari sejarah Indonesia lebih terpirinci lagi saat masih bernama Hindia Belanda

Sejak kecil, masa lalu, negara, nasionalisme, selalu menjadi hal menarik buat saya. Ayah saya selalu cerita soal mimpinya masuk angkatan gara-gara insiden Sampul D, blacklist warga keturunan PKI waktu Orde Baru. Jadilah ia seorang yang nasionalis dan Sukarnois (kontra Suharto), dan itu yang ditularkan pada saya lewat cerita-ceritanya. Waktu kelas 3 SD, saya sempat bercita-cita ingin masuk angkatan udara, namun besar sedikit saya sadar kecintaan saya pada aktivitas fisik tidak sebesar kecintaan saya pada aktifitas dalam ruangan. Cita-cita saya terus berevolusi, namun ada yang belum berubah: buat saya Negara bukan cuma sampul, bukan sekedar identitas administratif. Niat saya ambil sejarah tempo hari pun didasari dengan alasan super nasionalis yang sama. Pikir saya, jika saya belajar sejarah saya bisa lebih tahu banyak kejayaan dan kehebatan Indonesia di masa lalu. Berikutnya saya bisa memasyarakatkan itu secara lebih luas, agar masyarakat yang saling acuh ini bisa sama-sama peduli pada identitas kenegaraannya dan berjuang bersama mengembalikan masa-masa itu. Luar biasa bukan? Sayangnya, impian ini kandas di minggu pertama kuliah. Setelah ditanya, alasan masuk sejarah oleh dosen saya dan saya bilang begitu, beliau memuji bagaimana saya telah menjadi ‘produk pemerintah yang sempurna’. Berikutnya kami sekelas malah ditanya apakah Majapahit dan Sriwijaya yang kita bangga-banggakan itu Indonesia? Tahun 2013 lalu, saya memang hanya penghapal buku sejarah yang ambisius. Padahal yang saya hayati adalah ‘sejarah versi pemerintah’, sementara yang ada di universitas adalah sejarah kritis. Dengan perasaan kecewa, kemudian saya bertanya, “Kalau nasionalisme itu buatan pemerintah, apakah lantas nasionalisme itu palsu?” Dosen saya waktu itu menjawab: Dengan cara ini (kritis) kita bisa mencintai negara dengan lebih lagi. Dari sana, 4 tahun ini menjadi perjalanan untuk mencari pembuktian dari kata-kata dosen saya waktu itu.

Pengantar Ilmu Sejarah,Pengantar Sejarah Indonesia,Historiografi Indonesia,Bahasa Belanda,Metode Sejarah dan Praktek Penelitian Sejarah,Dasar-Dasar Teori dan Metodologi Sejarah

Sejarah;Bahasa Indonesia;Bahasa Inggris;Bahasa Asing

Biasanya, dosen memberikan tugas atau ujian dalam bentuk pertanyaan maupun karya tulis.

Sejarah Australia,Sejarah Asia Tenggara,Sejarah Amerika

Semester 4

Prospek kerja dari jurusan ini dapat bermacam-macam, seperti sejarawan, penulis, hingga pengelola arsip.

1. Penulis sejarah (SEJARAWAN) karena inilah tugasnya mengungkapkan kebenaran dan kejelasan peristiwa dari masa lalu, 2. pegawai ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (ANRI) tempat tersedianya arsip di indonesia, dan ini didukung dari mata kuliah kearsipan. 3. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN, karena dinas ini membutuhkan pelestarian dan tourism berbagai sejarah dan peninggalan sejarah untuk dilestarikan. 4.DINAS PERTANAHAN (AGRARIA), dinas ini sangat penting dalam kondisi sekarang dalam penguasaan tanah. dan dalam penelitian sejarah mampu menentukan siapa pemilik penguasa tanah. 5. DINAS TATA RUANG KOTA, dalam matakuliah sejarah perkembangan indonesia tidak akan lepas dari keberadaan kota. karena semakinmeningkat taraf hidup masyarakatnya maka akan berkembang pula namanya kota. serta mampu menentukan dimana lokasi dan penentuan lokasi-lokasi tanah, kantor, serta daerah kerajaan, masyarakat kelas atas dan bawah dari pemerintah di masa lalu dan mampu menciptakan jawaban untuk tata ruang kota di masa akan datang. 6.DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH, PROVINSI,DAN NASIONAL . 7.BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA dan 8.BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA, tempat dimana orang-orang peneliti sejarah politik, sosial, ekonomi dan kaian ilmu lainnya yang merekontruksi masa lalu berkumpul. 9. PENERJEMAH SUMBER BAHASA BELANDA. karena dimasa lalu pemerintahan kolonial melakukan jalur administasi dan kerja sama dalam politik ekonomi dinusantara dan banyak smber data yang berbahasa belanda yang masih belum ditejemahkan dan anda mampu menjadi dosen dalam arti penekanannya dalam menenerjemahkan dan menafsirkan sumber.

-Memahami dan mengolah informasi berupa kata-kata (termasuk memahami bacaan, mengungkapkan ide lewat tulisan dan ucapan) -Daya Ingat Kuat/Mudah Menghafal -Kreatifitas -Kemampuan memilah informasi ke dalam kategori tertentu