Pendidikan Biologi

-Terus terang, tidak ragu mengambil keputusan, dan siap menjadi pemimpin; Logis dan cepat menyelesaikan masalah; Menyukai penyusunan target dan rencana jangka panjang; Gemar menambah wawasan dan membagi pengetahuan dengan orang lain

Disiplin dalam berpakaian, dan waktu

-Teratur -Fleksibel -Bisa bekerja dibawah tekanan

Jurusan Biologi. Kalau jurusan biologi, atau yang orang lain sebut biologi murni, atau biologi sains, itu 80% praktikum, 20% teori. Kalau jurusan Pendidikan Biologi, itu 60% teori, 40% praktikum. Teori disini maksudnya bukan cuma belajar dari buku aja, tapi segala kegiatan belajar mengajar yg terjadi di kelas. Kalau praktikum disini maksudnya kegiatannya ya di laboratorium. Walaupun sama-sama biologi, tapi fokusnya beda. Kalau biologi murni itu fokus menciptakan peneliti muda. Kalau pendidikan biologi itu fokus menciptakan guru muda. Gitu singkatnya.

Katanya kalau masuk jurusan ini harus kuat hafalannya. Padahal bukan itu aja sih yang jadi fokus utama. Tapi yang paling penting menurut aku yaaa minat. Kalau kalian udah suka sama mata kuliah yg diambil, mau kalian lemah di hafalan, hitungan, apapun itu, pasti ngejalaninnya lebih enak. Kemampuan bisa diasah kok. Dan sebenarnya biologi itu banyak teorinya, jadi hafalan aja itu enggak cukup dan sulit. Kita harus memahami konsep dasarnya dan bikin 'jembatan keledai' untuk mengakali kalau kita kurang kemampuan menghafal. Yang penting minat, atau bahasa kerennya, passion. Terus untuk prospek kerja, katanya guru itu gajinya kecil. Kuliah tinggi-tinggi, bayar kuliah mahal-mahal, cuma digaji untuk makan doang. Yang mau aku kasih tau, kalau kalian mau cari duit, jadi tukang warteg juga bisa dapet duit kok. Pertanyaannya, kalian mau emang jadi tukang warteg aja? Profesi itu bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan batin. Rasa puas telah berhasil mendidik anak murid sampai jadi "orang benetan" itu enggak bakal bisa dibeli uang dan enggak cukup dijelaskan lewat kata-kata. Jadi kita kerja bukan semata-mata untuk cari uang aja, tapi juga harus bermanfaat untuk orang lain dan diri sendiri. Kalau gaji itu adalah bonus. Selain tujuan dunia, jadi guru juga bisa dapet tujuan akhirat, yaitu dapet pahala yang nggak putus-putus dari ilmu yang kita transfer ke murid-murid kita. Soal gaji, sekali lagi, itu bukan alasan untuk mengkotak-kotakan pekerjaan. Kalau dirasa kurang gajinya, ya puter otak untuk cari tambahan pemasukan. Misalnya selesai ngajar di sekolah, kita bisa buka jasa les privat. Atau kita bisa sambil buka usaha online. Kan udah diajarin tuh cara jadi wirausaha di mata kuliah kewirausahaan. Ingat kata pepatah, ada seribu jalan menuju ke Roma. Begitu, sayangkuh.

Saran aku, selesaikan apa yang kamu mulai. Kalau emang pilih jurusan ini (atau jurusan apapun), harus serius dalam menjalaninya. Kan kasihan orangtua yang sudah membiayai kamu kuliah 4 tahun kalau kamu aja nggak serius ngejalaninnya. Harus produktif selama kuliah, jangan jadi kupu-kupu, alias kuliah-pulang, kuliah-pulang. Rugi tau. Cobain ikut BEM, daftar Aslab/asdos, atau aktif di kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler lainnya. Terakhir, stay curious!

Pengalaman praktikumnya, sama organisasinya