Cari tahu tentang semua jurusan kuliah disini
Temukan pengalaman dan jawaban dari Mentor Rencanamu dan pengguna lain
5 tahun yang lalu
Hallo.... Mungkin maksudnya yg bisa mendukung jurusan rekam medis ya? Kalau soal wajib bisa sih engga ada... Namun yg bisa mendukung buat kuliah di jurusan ini antara lain Biologi, TIK, Bhs. Inggris
By : Deka - Alumni Rekam Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
5 tahun yang lalu
Hallo, jadi secara garis besar di prodi rekam medis mempelajari pengelolaan data mulai dari pasien mendaftar sampai nanti rekam medis pasien kembali lagi ke bagian rekam medis, didalam proses itu, ada banyak hal yang dipelajari mulai dari identifikasi pasien, merakit rekam medis, mengkoding, menyimpan rekam medis, sampai dengan membuat pelaporan, secara garis besar seperti itu tapi semua tergantung kurikulum masing2 instansi
By : Unik - Alumni Rekam Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
5 tahun yang lalu
Hallo, berdasarkan yang aku temui, dari jurusan IPS bisa kok masuk rekam medis yg penting bisa beradaptasi dan mengikuti materi krn ada beberapa materi yang memang basicnya dari IPA misal seperti Anatomi dan Fisiologi
By : Unik - Alumni Rekam Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
5 tahun yang lalu
Hallo... Di jurusan rekam medis nanti banyak yg akan dipelajari, diantaranya anatomi fisiologi, terminologi medis, koding, manajemen rekam medis, manajemen mutu rekam medis, manajemen unit kerja rekam medis, statistik pelayanan kesehatan, asuransi kesehatan, etika profesi rekam medis, kemitraan profesi :)
By : Deka - Alumni Rekam Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
5 tahun yang lalu
Hallo, kalau mata kuliah kodefikasi penyakit itu mempelajari bagaimana kita memberikan kode terhadap penyakit yang tertulis di rekam medis, di jurusan rekam medis nanti bakal di ajari cara penggunaan ICD 10 dan ICD 9 CM baru bisa melakukan pengkodean penyakit, kode yang dihasilkan agar memudahkan dalam perencaan manajemen, begitu ya. ICD 10 untuk kode penyakit dan ICD 9 CM nanti untuk kode tindakannya :)
By : Unik - Alumni Rekam Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
5 tahun yang lalu
Kalau untuk seleksi PKN STAN (SPMB PKN STAN) sendiri tidak ada jenis soal yang berkaitan dengan ekonomi. Soal-soal yang diajukan biasanya adalah soal yang menguji penalaran logis matematis dan kemampuan bahasa. Karena literatur yang dipakai dalam mempelajari ilmu perpajakan seringkali berbahasa Inggris. Ditambah lagi, kemampuan memahami bacaan dalam bahasa Indonesia juga diperlukan sebagai bekal untuk memahami ketentuan-ketentuan yang mengikat tata laksana perpajakan di negara kita :)
By : Thomas - Mahasiswa Perpajakan PKN STAN
5 tahun yang lalu
Kalau ribet atau tidak sebetulnya relatif kok :) menurutku yang diperlukan untuk memahami konsep dan penerapan ilmu perpajakan adalah penalaran logis dan ketelitian aja, kalau sudah dipelajari dan rutin membaca ketentuan yang ada maka lama kelamaan akan bisa dikuasi juga
By : Thomas - Mahasiswa Perpajakan PKN STAN
5 tahun yang lalu
D1 sama D3 beda di kurikulum dek, garis besarnya tetap mempelajari berbagai hal tentang perpajakan kok pastinya :) yang membedakan juga nanti di golongan PNS ketika sudah lulus dan bekerja,kalau D1 adalah II A sedangkan D3 adalah II C
By : Thomas - Mahasiswa Perpajakan PKN STAN
5 tahun yang lalu
Kalau untuk di PKN STAN sendiri,sudah ada jurusan yang secara khusus akan mempelajari pajak, di dalamnya akan ada beberapa program studi seperti D1 Pajak, D3 Pajak, dan D3 Penilai (mempelajari penilaian properti, saham, mesin, tanah, dll). Tapi untuk kampus lain biasanya ada jurusan tersendiri yaitu administrasi fiskal, kalaupun tidak ada biasanya akan menjadi salah satu minor (penjurusan) dari prodi akuntansi ketika sudah semester lanjutan :)
By : Thomas - Mahasiswa Perpajakan PKN STAN
5 tahun yang lalu
Kalau lulusan jurusan ini biasanya akan jadi akuntan dan konsultan dekk. Kalau prospek lulusan perguruan tinggi lainnya biasanya akan bekerja di bagian keuangan suatu perusahaan sebagai bendahara atau penyusun lapkeu perusahaan tersebut, khususnya untuk memastikan kewajiban perpajakan perusahaan bisa tersusun dengan baik. Bisa juga jadi dosen, konsultan pajak, atau malah bisa juga jadi peneliti.
Kalau lulus pajak dari PKN STAN hampir bisa dipastikan akan ditempatkan ke Direktorat Jenderal Pajak, yaitu ke Kantor Pelayana Pajak di seluruh wilayah Indonesia. Terkadang lulusannya juga dibutuhkan untuk mengisi posisi-posisi di Badan Kebijakan Fiskal atau di Sekretariat Jenderal Kemenkeu. Tetapi kembali lagi, itu semua didasarkan atas permintaan instansi pemerintahan terhadap lulusan PKN STAN :)
By : Thomas - Mahasiswa Perpajakan PKN STAN