Cari tahu tentang semua jurusan kuliah disini
Temukan pengalaman dan jawaban dari Mentor Rencanamu dan pengguna lain
6 tahun yang lalu
Halo, Nedavul!
Bisa banget kok kalau kamu dari S1 teknik dan ingin mengambil MBA. Banyak kok orang yang melakukan hal tersebut.
Yang perlu kamu persiapkan, sebenarnya tergantung persyaratan dari kampus yang ingin kamu ambil.
6 tahun yang lalu
Hai Almira,
aku bantu jawab ya.
Sebenernya kalau kamu ingin lanjut S2 engga ada salahnya kok. kalau ngomongngin masalah susah cari kerja karena belum ada pengalaman dll, sebenernya itu bisa kamu siapkan bahkan saat kamu masih duduk dibangku SMA, ataupun kuliah S1 :)
Jadi, coba sekarang direview lagi deh, kamu udah ngerjain apa aja, kamu udah ikut apa saja. kalau masih kurang, coba perbanyak lagi kegiatan-kegiatan atau pengalaman magang, freelance yang emang kamu sukai dan kedepannya pengen kamu jadikan tujuan karier kamu.
Yang penting, ketika kamu ambil S2, kamu ngambil jurusan yang memang akan menunjang karir kamu ke depannya. Jadi investasi biaya S2 kamu jelas tujuannya kemana: mendukung perkembangan karier kamu sendiri.
Perusahaan memang pasti akan melihat pengalaman dan kemampuan (ini mah gausah ditanya). Jadi daripada pusing-pusing dengerin "katanya-katanya" atau takut sama sesuatu yang bahkan belum kamu coba, mending kamu fokus ngembangin diri kamu dan kemampuan kamu dengan aktif ikut berbagai kegiatan, magang dll. Eksplorasi sebelum menentukan mau S2 apa.
Semoga menjawab ya Mira. Semangat!
6 tahun yang lalu
Halo Shin. Salam kenal sebelumnya.
Jawaban untuk pertanyaanmu tentu bisa. Kamu bisa melanjutkan gelar sarjan ke jenjang S2/Magister. Namun gelar yang kamu dapat adalah hanya samapai 'S,Ked' / sarjana kedokteran. Jadi gelar 'dr' atau dokter tidak kamu dapatkan.
Berbagi cerita, ada kampus, dulu bisa mengambil S2 sekaligus coas, bila ingin. Namu rasanya sudah tidak bisa. Ini biasanya yang ingin cepat dapat gelah S2nya.
Semoga membantu
6 tahun yang lalu
Halo Vivi,
Wow keren banget cita-cita kamu! Indonesia memang butuh banyak tenaga hukum yang mumpuni.
Menjawab pertanyaan kamu apakah psikologi dibutuhkan dalam bidang hukum? Tentu, namun biasanya untuk menjadi acuan dalam menilai perilaku hakim dalam mengambil keputusan.
Untuk menjadi Hakim sendiri ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti:
Syarat-syarat menjadi hakim pada pengadilan negeri dan hakim pada pengadilan tinggi ada pada pasal 14 ayat (1) Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, yaitu:
a) warga negara Indonesia;
b) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c) setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
d) sarjana hukum;
e) lulus pendidikan hakim;
f) mampu secara rohani dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban;
g) berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela;
h) berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling tinggi 40 (empat puluh) tahun;
i) tidak pernah dijatuhi pidana penjara karena melakukan kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Jadi, salah satu syarat untuk dapat menjadi hakim seseorang harus lulus pendidikan hakim. Pendidikan hakim ini diselenggarakan oleh Mahkamah Agung.
https://www.youthmanual.com/profesi/hukum-dan-kriminalitas/hakim
8 tahun yang lalu
Halo Yuunia!
Wah, pilihan ilmu yang kamu minati menarik sekali :) Karena kuliah S2 itu tuntutannya jauh lebih besar daripada saat S1, kamu perlu memastikan bahwa jurusan yang kamu ambil sepadan dengan perjuanganmu saat menjalaninya. Jadi, kamu perlu tentukan dulu tujuan karirmu. Profesi apa yang ingin kamu geluti? Kalau sudah tahu, bandingkanlah kurikulum Farmasi Forensik dan Forensik Science lalu pilihlah yang paling mendukungmu dalam profesi yang kamu cita-citakan. Jangan lupa cek kurikulum di beberapa universitas ya, karena beda universitas bisa beda juga kurikulum dan titik fokus studinya.
Selamat mengeksplorasi dan semoga sukses ya! :)