Cari tahu tentang semua jurusan kuliah disini
Temukan pengalaman dan jawaban dari Mentor Rencanamu dan pengguna lain
8 tahun yang lalu
Halo Nur. Mau bantu jawab ya. Itu tergantung kamu mau masuk lewat jalur apa. Kalau lewat jalur dengan ujian tulis (sbmptn atau simak UI), penilaian hanya berdasarkan hasil ujian tulis saja.
Sementara jika lewat jalur rapor (snmptn), penilaiannya berdasarkan banyak komponen, terutama nilai rapor dan reputasi sekolah. Di sini, sertifikat bisa saja membantu (terutama jika juara di tingkat nasional atau intrrnasional), tetapi tidak harus ada kok. Saya dulu ikut jalur rapor dan tidak menyertakan sertifikat, alhamdulillah diterima fkui, hehe. Semoga menjawab ya :)
8 tahun yang lalu
Mulai tanya info seputar kampus, belajar teori, soal soal, juga ikutan try out. Karena biasanya di semester awal teman teman masih belum terpacu untuk belajar jadi kamulah yang mamcu dirimu sendiri untuk mulai, lebih bagus lagi kalau bisa ajak teman teman untuk belajar dari awal :)
8 tahun yang lalu
selamat malam neng, buku yang dipakai untuk persiapan masuk fk? semua ujian masuk fk ilmu yg dipakai adalah ilmu yang dipelajari sewaktu sekolah misal: matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia, kimia, fisika, biologi. tidak ada yang menjurus ke kedokteran.
setelah masuk FK, banyak buku ajar edisi indonesia (banyak terbitan FKUI misal: buku ajar THT, buku ajar ilmu kesehatan Mata, buku ajar ilmu kulit dan penyakit kelamin, buku ajar radiologi, dll sesuai dengan departemen) selain itu untuk buku luar negeri juga banyak, misal: Sobotta untuk anatomi, biokimia harper, fisiologi guyton, ganong, boies untuk tht, harisson untuk penyakit dalam, dan masih banyak lagi), ada pula jurnal. biasanya buku-buku tersebut ada yang bisa diperoleh melalui e-book, dan biasanya mahasiswa bisa meminjam di perpustakaan. tetapi untuk lebih efisien bisa ditanyakan ke senior sebelumnya buku apa yang biasanya sering dipakai.
semoga jawabannya bisa membantu ya ^_^
8 tahun yang lalu
Halo Neng!
Maaf ya pertanyaanmu baru terjawab.
Mungkin yang bisa saya sarankan adalah pengaturan strategi ya. Jadi kamu punya universitas utama yang kamu incar dan juga beberapa pilihan cadangan. Hal ini dilakukan untuk memperbesar peluang kamu diterima di jurusan yang kamu inginkan. Selain itu, ada baiknya kamu fokus pada hal yang bisa kamu lakukan yaitu belajar, berdoa, dan mempersiapkan diri supaya tidak terlalu banyak memikirkan kemungkinan gagal atau lainnya. Percayalah hasil tidak akan mengkhianati usaha :)
Semoga sukses ya!
8 tahun yang lalu
Halo Elvira!
Bagus sekali nih, kamu visioner dan berpikir jangka panjang sebelum memilih kuliah. Sebetulnya, peluang kerja bukan ditentukan oleh kamu lulusan mana tapi dari kemampuan yang kamu punya, kecuali kalau jurusan yang kamu pilih memang tidak ada di Indonesia. S1 di luar negeri akan memberimu pengalaman yang tidak kamu dapat di sini, misalnya tentang hidup mandiri dan berinteraksi dengan orang dari berbagai bangsa. S1 di dalam negeri memberimu kesempatan untuk aktif berkecimpung dalam isu-isu terkini di Indonesia. Silakan kamu pertimbangkan apa yang kamu harapkan akan kamu dapat dari kuliah S1, baru kamu tentukan mau kuliah di luar negeri atau dalam negeri.
Kalau kamu mau tahu apa saja yang akan membantu mendapatkan pekerjaan, silakan cek http://www.youthmanual.com/post/dunia-kerja/persiapan-kerja ya.
Semoga menjawab.
8 tahun yang lalu
Halo Nandita,
Untuk masuk kedokteran yang paling penting adalah niat dan komitmen karena didalamnya akan banyak tantangan seperti waktu, stress menghadapi tuntutan prestasi dan pelajaran, Sehingga beberapa teman seperjuangan harus berhenti di tengah jalan karena berbagai faktor di luar nilai. Jadi memang kuliah kedokteran itu tidak melulu nilai, dengan berbekal cita cita dan komitmen untuk menjalaninya kita akan secara otomatis siap untuk belajar dan menjalani kehidupan di dunia kedokteran. Cari banyak informasi dari senior atau seperti di tanya Youthmanual ini untuk mengrnal lebih deket dunia kedokteran terkadang ekspektasi yang berbeda juga menjadi pemicu hambatan di fakultas Kedokteran Jadi perkuat cita citamu dan jalani sungguh Sungguh yaa :)
8 tahun yang lalu
Halo!
Setahuku ada beberapa universitas yang memang mempunyai program kuliah di 2 jurusan, seperti temanku yg berkuliah di salah satu univ swasta. Kamu perlu cek lebih lanjut lagi ke website kampus tujuan kamu yaa.
Berikut artikel-artikel seru yg bisa kamu baca sebagai bahan pertimbangan:
Good luck!
8 tahun yang lalu
Halo Rina, saya Sania. Sejak kecil dulu sudah bercita cita jadi dokter. Makin dewasa ternyata memang suka berhubungan sama orang lain dan makin yakin mau jadi dokter.
Kenali diri kamu dengan baik, jangan takut bercita cita dan kejar terus cita cita kamu. start dari awal untuk persiapan masuk FK jadi waktu kamu bisa optimal. Nah susun target sejak dini langkah apa saja dan hal apa saja yang kamu harus lalui sampai untuk masuk kuliah. Buat jadwal dan reward diri kamu tiap capai target. Nah setelah itu kamu persiapkan diri kamu untuk menghadapi ujian masuk Universitas dan cek juga tips dan triknya yaa ;)
8 tahun yang lalu
hai arina, saya coba jawab ya..
untuk fakultas kedokteran dimana saja pasti jauh lebih lama dibandingkan dengan jurusan lain. untuk penyelesaian sekolah kedokteran sampai menjadi dokter kurang lebih 5tahun (minimal), lain halnya jika kita sudah dokter ingin mengambil s2 di luar negeri (minimal 2th)
kalau kita sekolah di luar negeri tetapi ingin bekerja kembali di indonesia mungkin bisa dibilang "rugi" dalam segi ilmu mengenai penyakit-penyakit, sebagau contoh penyakit typhoid (tipes) mungkin di Indonesia hal yang biasa tetapi belum tentu sering ditemukan di luar negeri. Indonesia banyak sekali penyakit-penyakit tropis yang bisa kita temui setelah kita mempelajari mengenai penyakit tersebut dari textbook yang ada. di luar negeri kita bisa saya mempelajari tetapi belum tentu menemukan penyakit tersebut secara langsung.
selain itu juga, untuk dokter lulusan luar negeri akan dikenai program penyetaraan atau adaptasi di fk tertentu di Indonesia dan juga ada ujiannya kembali.
kalau untuk keunggulan mungkin dalam hal fasilitas jauh lebih unggul dan modern apalagi kalau adik berminat menjadi peneliti disana.
semoga jawabannya dapat membantu ^_^
8 tahun yang lalu
Halo Nabilah!
Mengambil universitas swasta atau tidak tergantung pada rencana dan strategimu untuk masuk kuliah. Selain kecocokan jurusan, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya, lokasi, dan hal-hal lain yang menurutmu penting. Jangan lupa kalau sudah mendaftar di satu universitas kamu perhatikan ketentuan jika kamu membatalkan saat sudah diterima atau sudah membayar uang pangkal. Keputusan ini sebaiknya kamu diskusikan dengan orang tuamu juga ya.
Semoga sukses apapun pilihannya :)