Psikolog Organisasi Industri

Organizational Development and Research Associate di Nutrifood Indonesia, salah satu perusahaan FMCG lokal.

Sesuai nama profesinya, tugasku adalah membuat strategi pengembangan organisasi dan melakukan riset-riset terkait, dalam lingkup Human Resources. Untuk sehari-harinya, sebenarnya tugasku lebih banyak by project dan meng-assist berbagai fungsi HR untuk mengembangkan strateginya dan mengoptimalkan proses bisnisnya. Intinya seperti konsultan internal HR gitu. Contoh-contoh projectnya misalnya mengembangkan algoritma rekrutmen sehingga rekrutmen tidak perlu manual lagi, menganalisa kebutuhan jumlah karyawan yang disesuaikan dengan load di posisi tersebut sehingga produktivitas karyawan optimal, membobot grade karyawan, dan lain-lain. Pasti bertanya-tanya kok anak psikologi ngerjain begituan? Hehe...

Jadi psikologi itu sebenarnya tidak sekedar tentang menganalisa perilaku orang, melakukan berbagai terapi psikologis, dan mengurus pasien abnormal. Sebagai lulusan psikolog industri, jalurnya memang berkutat di ranah industri dan berperan sebagai konsultan internal perusahaan. Alasannya selain karena sesuai dengan spesialisasi profesi saya, saya juga suka untuk mengembangkan hal-hal yang berbau strategi dan melakukan riset. Tentunya yang menjadi challenge adalah bagaimana di profesi ini saya bisa memasukkan unsur psikologi atau human behavior, yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang-orang dari bidang studi yang berbeda. So, lulusan psikologi juga bisa loh menjadi fungsi strategis di perusahaan.

Modal utama ialah memahami pengembangan organisasi, human behavior, serta mampu menganalisa dengan baik. Kalau nggak paham tentang seluk beluk psikologi organisasi dan manusia, maka akan sulit untuk mengembangkan strategi yang pas bagi perusahaan. Selain itu, juga harus mampu menganalisa dengan baik karena dalam mengembangkan strategi sangat dibutuhkan kemampuan statistik juga. Jadi, di profesi ini tidak hanya harus menguasai hal-hal yang berbau sosial namun juga statistika.

Tahap terpenting ialah harus sekolah S2 Profesi Psikologi Industri & Organisasi terlebih dahulu. Karena berbeda banget dengan ketika kuliah S1 Psikologi yang belajarnya hanya hal-hal umum. Di S2 Profesi Psikologi Industri & Organisasi, akan belajar banyak hal yang terkait dengan industri dan organisasi dari segi psikologi. Selain itu, jam terbang juga penting, misalnya ketika kuliah ikut project dosen sehingga bisa banyak belajar case by case. Juga ikut project freelance dengan berbagai konsultan psikologi untuk mengembangkan networking juga. Jadi saat bekerja di Nutrifood, sudah nggak dari nol lagi. Karena saya juga setelah S1 langsung lanjut S2. Selain itu, harus inisiatif juga membuat project-project pribadi dari hasil eksplorasi, karena kadang user/top management juga "buta" dengan keadaan organisasi itu harus digimanain nih.

Yang disukai ialah banyak belajar, karena setiap project akan berbeda satu dengan yang lainnya. Selain itu, profesi ini juga tidak mengharuskan ada pekerjaan rutin sehingga fleksibel dan dinamis sekali. Selain itu, saya juga jadi harus belajar bidang ilmu lain seperti manajemen, komunikasi, dll. Yang paling berkesan sih ketika bisa membuat user puas dengan project kita. Rasanya very satisfied ketika berhasil meyakinkan user dengan strategi yang kita buat dan implementasinya berefek signifikan. Apalagi ketika melakukan riset, banyak menemukan hal-hal baru, yang tidak terpikirkan sebelumnya, dan belum pernah dikerjakan orang lain.

Kendalanya adalah ketika menjembatani hal yang praktis dan teoritis. Praktisi di perusahaan kan biasanya maunya yang cepat dan instan, sementara secara profesional tidak semua hal bisa begitu. Jadi cukup challenging untuk memformulasi project yang menjawab kebutuhan user, namun visible untuk dilakukan. Cara mengatasinya adalah dengan komunikasi dengan user untuk menyamakan ekspektasi serta harus banyak baca dan belajar/benchmarking tentang project serupa.

Hmmm, mungkin biasanya malah bingung OD & Research itu ngerjain apa sih, dan apa kaitannya dengan psikologi? Hahaha... Padahal, banyak banget loh ilmu psikologi yang bisa diterapkan di organisasi dan psikologi tidak melulu hanya belajar tentang manusia. Pada tau nggak sih psikologi itu juga belajar cukup dalam tentang statistika dan eksperimen? Yang bisa diterapkan ilmu psikologi dalam profesi ini tuh banyak banget, mesti tahu gimana sih dinamika psikologis manusia ketika kita membuat kebijakan tertentu, bagaimana mengkomunikasikannya, atau strategi pengembangan SDM yang tepat bagaimana sih dengan berbagai karakter karyawan, generation gap, dll.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, harus sekolah S1 Psikologi kemudian lanjut S2 Psikologi Profesi jurusan Industri dan Organisasi. Saya sendiri mulai bekerja ketika sambil kuliah S2, jadi saya pernah Internship di salah satu BUMN (Krakatau Steel) kemudian berlanjut menjadi professional consultant disana selama hampir 1 tahun. Selain itu, saya juga banyak banget ikut project konsultan lainnya sebagai associate psychologist misalnya menjadi asesor rekrutmen, training, dsb. Kira-kira ada 3 konsultan yang saya jabanin, kira2 selama 1,5 tahun hehe... Itung-itung sekalian nambah networking psikolog profesional. Kemudian, saya juga tergabung dalam HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia), disini jadi tahu berbagai update dan kegiatan tentang perkembangan psikologi di Indonesia. Spesifiknya, saya ikut di bidang industri dan organisasi. Saya juga ikut berbagai workshop untuk mengembangkan skill riset saya, misalnya data analytics for HR. Kemudian, dari hasil riset di Nutrifood, saya juga mempresentasikan hasilnya di forum Temu Ilmiah Nasional Psikologi oleh HIMPSI. Dengan ikut serta, membantu Nutrifood juga untuk menjalin networking dengan bidang akademis. Jadi, selain menambah jam terbang untuk meningkatkan profesionalitas, penting juga untuk tetap mengasah skill akademis di profesi ini.

Mau belajar! Perkembangan ilmu itu sangatlah cepat. Jadi harus banget mau belajar apapun, namun juga harus membekali diri dengan skill spesifik yang bisa jadi diferensiasi kamu. Dan jangan takut mencoba dan gagal, harus cepat untuk bounce back dan cari lagi kesempatan yang bisa dikerjakan. Mengasah networking dan melatih komunikasi skill agar lebih percaya diri juga sangat membantu meningkatkan reliabilitas profesi kita. Dan yang paling penting adalah punya target yang jelas, tahu mau menjadi apa dan bagaimana caranya.