Kepo itu apa, sih?

Hayo, udah pada tau belum kalau sebenarnya KEPO adalah singkatan dari Knowing Every Particular Object yang artinya mengetahui setiap objek tertentu. Sementara arti kata kepo dari bahasa Hokkian adalah ke = bertanya dan po (apo) = nenek-nenek. Jadi, kepo diartikan sebagai nenek-nenek yang suka bertanya alias pingin tau banget.

Tapi kalau kita melihat penggunaan kata kepo di zaman generasi milenial sekarang, justru kata ini identik dengan keingintahuan berlebih terhadap urusan orang lain. Nah, sebetulnya, rasa kepo atau curiosity alias rasa penasaran yang tinggi bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, lho. Bahkan, kepo bisa bikin anak muda jadi lebih sukses!

Kalau kamu perhatikan orang-orang yang sudah sukses, satu hal yang bikin mereka bertahan di bidang yang mereka geluti adalah karena mereka terus bergerak. Mereka nggak lelah bikin inovasi, belajar hal baru dan berani ambil resiko untuk mencoba hal-hal yang belum tentu berhasil. Semua itu digerakkan oleh rasa kepo yang tinggi, gaes. 

Nggak semua ke-kepo-an bisa langsung dilakukan

However, you have to take it easy. Nggak semua ke-kepo-an harus segera kamu lakukan. Misalnya, kamu kepo banget soal jualan online dan jadi entrepreneur muda. Tanpa basa-basi, kamu langsung aja foto barang dan upload ke media sosial. Gimanapun juga, ke-kepo-an itu harus diiringi dengan riset dan persiapan. Kamu harus tahu barang seperti apa yang ingin kamu jual, target pasar yang kamu tuju dan menentukan harga yang layak untuk barang tersebut. Setelah dasar-dasarnya kamu pahami, langsung action deh!

Kerjakan bagian tersulit dari ke-kepo-an kamu tersebut

Menurut Tom Kueger, seorang travel vloger asal Amerika, "harder work means faster progress — and when we’re chasing what we love, we’re finding ourselves that much faster than before". Maksudnya nih, gaes, dalam setiap ke-kepo-an kamu, kerjakanlah bagian tersulit sebaik mungkin. Misalnya, menurut kamu bagian tersulit dari jualan online adalah mendapatkan barang dengan kualitas yang baik untuk dijual kembali ke pelanggan. Maka, kamu harus kerja keras untuk meriset barang yang ingin kamu jual tersebut. Apakah kamu perlu ke luar kota untuk mendapatkannya, apakah kamu harus memproduksi sendiri, dan lain sebagainya. Intinya, semakin kamu bekerja keras, progresnya akan semakin kelihatan dibanding kamu mengerjakan hal yang kamu anggap gampang. Kalau progresnya cepat, kamu akan lebih cepat lagi mengenal diri sendiri dan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Jangan hilangkan rasa kepo kamu

Kata siapa kepo itu nggak baik? Kalau kepo seputar gosip artis dan selebgram, ya itu memang cuma menghabiskan waktu, sob! Yuk, tingkatkan rasa kepo untuk hal yang lebih bermanfaat.

Misalnya, jangan cuma jadi mahasiswa kupu-kupu selama empat tahun di kampus. Coba kepoin berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus kamu. Kenalan sama teman baru dan kepoin prestasi mereka. Ingat, zona nyaman bisa menghilangkan rasa kepo kita, lho.

Kepo itu nggak dosa, kok. Asal kepo sama hal-hal yang bikin kita jadi anak muda yang lebih baik!

(Sumber gambar: parmantos.files.wordpress.com, sciencedaily.com,