Dua minggu lalu, putri pertama Presiden Barack Obama, Malia Obama, baru aja merayakan kelulusan SMAnya, dan berencana untuk lanjut kuliah di Harvard pada pertengahan tahun 2017 mendatang. Congratulations!

Sama seperti kita-kita, Malia memutuskan ingin kuliah di Harvard setelah survei kanan-kiri juga, gaes. Maret 2015 lalu, Malia mengunjungi beberapa universitas Ivy League (universitas unggulan di Amerika Serikat) serta beberapa kampus liberal arts di area East Coast.

Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama sendiri membebaskan pilihan kampus Malia. Apparently, they want her to choose anything that is going work for her. Mereka hanya berpesan agar Malia nggak memilih universitas cuma berdasarkan ke”ngetop”annya.

Bijaksana banget, nggak, tuh? Akhirnya, Malia pun memantapkan pilihannya kepada Harvard University, meski jurusan yang akan diambilnya belum diberitakan secara spesifik.

Eh, eh, tapi... Malia ‘kan lulus SMA tahun ini. Kok kuliahnya tahun depan?

Yap, sebelum memulai masa perkuliahannya, Malia bakal “cuti sekolah” dulu selama satu tahun. “Cuti” ini umum banget dilakukan oleh para calon mahasiswa di negara Barat, dan dikenal dengan sebutan gap year.

Selama menjalani gap year, calon mahasiswa—termasuk Malia—berkesempatan untuk menjalani pengalaman non-formal sebanyak-banyaknya. Entah backpacking keliling dunia, kerja volunteer, kerja magang, coba bikin proyek bisnis sendiri, pokoknya apapun!

FYI, Harvard—dan banyak universitas lainnya di Amerika Serikat—juga sangat menyarankan calon mahasiswanya untuk mengambil gap year dulu sebelum mereka mulai kuliah. Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan pengalaman-pengalaman yang jadi “mendewasakan” mereka selama gap year, sehingga mereka jadi lebih siap menghadapi adult life yang (ternyata) sulit bingits.

Wah, sementara kalau di Indonesia, siswa SMA biasanya mau buru-buru langsung kuliah, ya. Kalau sampai ditunda setahun setelah lulus—apalagi ditunda dengan sengaja—pasti langsung diteror orang tua!

Dengan menjalani gap year, Michelle Obama berharap agar Malia bisa jadi anak muda yang mandiri dan bisa menghadapi segala urusan serta masalahnya sendiri. Beliau nggak mau anak-anaknya—yang tumbuh besar di Gedung Putih—jadi manja dan selalu bergantung kepada orang lain, seperti yang dikutip dari wawancara Ibu Michelle dengan Oprah Winfrey beberapa waktu lalu:

“I don’t want her to be that kid who is 15 or 16, and [she’s saying], “Oh, I don’t know how to do laundry!” I would cringe if she became that kid.”

See? Ibu negara Amerika aja mau anaknya bisa nyuci nyeterika baju sendiri. Hayooo, siapa yang di sini udah mau kuliah, tapi nggak tahu cara nyuci baju?!

Banyak yang menebak Malia akan menghabiskan gap year-nya dengan cara yang standar dilakukan oleh anak-anak muda lainnya, yaitu berkeliling dunia dengan alasan menambah wawasan dan pengalaman, melakukan aksi sosial di negara-negara berkembang, atau hanya sekadar menikmati masa mudanya setelah ayahnya nggak lagi menjabat sebagai presiden.

Ada juga yang menebak bahwa Malia akan memperdalam minatnya di dunia perfilman, mengingat saat summer internship lalu, Malia kerja magang di set syuting serial HBO Girls garapan Lena Dunham, which sounds hella fun!

Malia—ketika magang—di lokasi syuting serial TV "Girls"

Apapun alasannya, semoga Malia bisa memanfaatkan gap year-nya dengan maksimal dan penuh faedah, ya.

Kalau kamu punya kesempatan menjalani gap year—alias sengaja menunda kuliah selama setahun, setelah lulus SMA—kamu mau ngapain, gaes?

(sumber gambar: qz.com, cnn.com, people.com, tmz.com)