Cari tahu tentang semua jurusan kuliah disini
Temukan pengalaman dan jawaban dari Mentor Rencanamu dan pengguna lain
8 tahun yang lalu
Halo, Betta Iftina.
Banyak cara untuk melihat jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat kamu.
Salah satunya adalah dengan mengikuti tes kepribadian gratis dari Youthmanual.
Selain itu, kamu juga bisa baca-baca artikel berikut:
http://www.youthmanual.com/post/life/how-to/3-langkah-menentukan-passion
http://www.youthmanual.com/post/life/how-to/supaya-nggak-dianggap-labil-yuk-segera-temukan-passion-kamu-dari-sekarang
http://www.youthmanual.com/post/sudut-pandang/kenapa-kamu-harus-kenalan-lagi-dengan-dirimu-sendiri-lewat-tes-kepribadian
http://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/menggunakan-analisa-swot-untuk-menentukan-jurusan-kuliah-karir-dan-jodoh
http://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/jangan-menetapkan-pilihan-jurusan-kuliah-dulu-sebelum-tahu-hal-hal-ini
8 tahun yang lalu
Halo Nabiella!
Pada dasarnya, jurusan hukum akan belajar tentang bagaimana mengatur orang tanpa merugikan orang lain. http://www.youthmanual.com/cari-jurusan/humaniora/hukum . Pada universitas umum, 'mengatur orang' ini akan berdasarkan pada undang-undang di Indonesia.
Kalau di UIN, terdapat Fakultas Syariah & Hukum. Yang tentunya akan belajar cara mengatur orang berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam suatu agama serta bagaimana implementasinya di Indonesia. Lengkapnya bisa kamu baca di sini http://fsh.uinjkt.ac.id/ .
Good Luck! :)
8 tahun yang lalu
Saya pribadi adalah penganut prinsip "kejar cita-citamu dengan segala cara". Jangan gampang menyerah.
Kalau Nabiella 100% BETUL-BETUL berminat kuliah di jurusan dan kampus tertentu, kejarlah hal tersebut sekuat tenaga.
Nggak ada biaya? Kejar beasiswa, coba berikan surat keterangan tidak mampu ke kampus, atau berkuliahlah sambil kerja untuk meringankan beban biaya ortu.
Jarak kampusnya jauh dari rumah? Mau nggak mau, kamu harus kuliah sambil tinggal di kos atau asrama. Buktikan ke orangtua kamu bahwa kamu bisa mandiri, kalaupun harus nge-kos. Mulai dari sekarang, mulailah bersikap bertanggung jawab, sering-sering bantu orangtua, jangan malas-malasan, dan tunjukkan kedewasaan kamu. Tunjukkan kamu bisa dipercaya, walaupun harus kuliah jauh dari orangtua.
Tapi sebelum melakukan hal-hal di atas, Nabiella harus lolos dulu menembus jurusan kuliahnya, dong. Percuma merengek ke ortu, kalau kamu nggak bisa membuktikan kamu MAMPU menembus jurusan dan kampus yang kamu mau.
Lulusan pesantren dan nggak ikut UN? Memangnya kenapa? Penerimaan kuliah 'kan umumnya nggak melihat nilai UN, ya. Belajarlah sebanyak-banyak, sekuat mungkin. Tunjukkan ke ortu bahwa kamu sungguh-sungguh.
Kalau mau baca-baca soal kendala berkuliah (termasuk minta izin ortu untuk kuliah di suatu jurusan/tempat), baca ini ya:
8 tahun yang lalu
Halo, Stephani!
Coba baca artikel yang satu ini, ya! Semoga membantu :)
8 tahun yang lalu
Stephani, kamu bisa ikut assessment untuk mengetahui minat, kepribadian, potensi kamu dan mendapatkan rekomendasi profesi, jurusan yang sesuai. Kita juga sedang mengembangkan assessment2 baru lainnya yang akan membantu kamu. Selain itu, pastikan Profil kamu selengkap mungkin agar Youthmanual bisa memberikan informasi, beasiswa, lowongan magang, kelas2 online yang sesuai dengan kamu.
8 tahun yang lalu
Halo, Noviana :)
Setiap orang dengan karakter apapun, Selama nggak melakukan hal-hal yang merugikan diri kamu dan orang lain, tetap oke kok.
Mungkin maksud kamu apakah sikap tertutup / pendiam / introvert bakal berpengaruh sama aktifitas sosial atau nggak? Gitu kali, ya?
Menurut saya, asal kita berkomunikasi dengan baik dan efektif, nggak masalah menjadi tertutup / pendiam / introvert. Kadang, ada juga orang yang bersifat terbuka tapi nggak bisa berkomunikasi dengan efektif. Banyak juga kok orang introvert yang sukses, asal mereka bisa bekerja sama dengan baik.
Baca-baca juga artikel soal kepribadian introvert ini, ya. Semoga membantu :)
http://www.youthmanual.com/post/life/how-to/tips-public-speaking-yang-berfaedah-untuk-para-introvert
8 tahun yang lalu
Halo Aberta Wulan!
Kalau dilihat dari hasil tes minat dan bakat, kamu adalah seseorang yang kreatif dan suka mengeskpresikan diri dengan medium non-verbal.
Coba cari tahu tentang jurusan DKV, Sastra, Seni atau Arsitektur. Tentu saja, untuk menentukan jurusan kuliah, banyak hal yang menjadi pertimbangan. Misalnya, mau jadi apa kamu di masa depan.
Coba baca-baca artikel terkait, ya. Semoga membantu!
http://www.youthmanual.com/post/life/how-to/3-langkah-menentukan-passion
http://www.youthmanual.com/post/life/how-to/supaya-nggak-dianggap-labil-yuk-segera-temukan-passion-kamu-dari-sekarang
http://www.youthmanual.com/post/sudut-pandang/kenapa-kamu-harus-kenalan-lagi-dengan-dirimu-sendiri-lewat-tes-kepribadian
http://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/menggunakan-analisa-swot-untuk-menentukan-jurusan-kuliah-karir-dan-jodoh
http://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/jangan-menetapkan-pilihan-jurusan-kuliah-dulu-sebelum-tahu-hal-hal-ini
8 tahun yang lalu
Halo Nira!
Ada banyak pertimbangan dalam menentukan kuliah. Kamu bisa mulai menanyakan kepada diri kamu sendiri mengenai hal-hal di bawah ini:
Kamu juga bisa minta pandangan dari berbagai orang mengenai pilihan kamu.
Good luck!
8 tahun yang lalu
Menurut BAN-PT, no: 120/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2014, Akreditasi K3 UI adalah A.
8 tahun yang lalu
Halo Shafira,
Wah, sejujurnya saya agak sedih dengar cerita Shafira. Karena saya orangnya sangat passionate, jadi saya sangat berempati kalau passion/minat seseorang sampai terkubur.
Menurut saya, ada dua hal yang bisa Shafira lakukan:
1. Cari minat baru di luar Sastra (yang kayaknya memang bukan minat Shafira), tapi yang lebih terjangkau dari Teknik Geologi. Cari minat baru yang betul-betul membangkitkan "api" di hati Shafira, seperti mimpi Shafira menjadi ahli bencana itu.
Atau,
2. Jangan lepaskan impian Shafira menjadi ahli bencana. KEJAR TERUS! Saya kurang sependapat dengan contoh yang diberikan penjawab sebelumnya (Nira), karena kasusnya beda. Seorang lulusan Sastra memang bisa bekerja di bidang-bidang luar Sastra dan kebudayaan - seperti bank, bahkan deplu - karena ilmunya bisa dipelajari sambil menjalani pekerjaan. Tapi kayaknya tidak bisa jadi insinyur, karena profesi insinyur mutlak harus mendapat pendidikan teknik di kuliah.
Lalu, gimana kalau Shafira tetap mau jadi ahli bencana? Mungkin Shafira nanti bisa berkuliah LAGI di jurusan Teknik Geologi?
Saya punya seorang teman yang sudah 2 tahun kuliah jurusan Arsitek. Karena merasa nggak cocok, di tahun ketiga dia nekat berhenti, mendaftar kuliah lagi di jurusan yang berbeda, dan mengulang kuliah S1 dari awal, demi mengejar jurusan yang lebih cocok.
Teman saya yang lain ada yang punya minat besar terhadap musik, tapi disuruh ayahnya kuliah S1 Planologi sampai selesai.
Setelah selesai S1 Planologi, dia kuliah S1 LAGI, tetapi kali ini di jurusan Musik, di Belanda. Memang, masalahnya, S1 di Indonesia biasanya memberlakukan batas umur. Beda dengan S2. Tapi di luar negeri, biasanya siapapun boleh berkuliah S1, berapapun umurnya.
Atau kalau Shafira benar-benar niat, coba pelajari ilmu sains dan teknik sambil kuliah S1 Sastra kamu (lewat kursus, les privat, bimbel, dll). Setelah lulus S1 Sastra, ambil S2 Teknik Geologi. Saya sendiri bukan lulusan Teknik, jadi kurang tahu apakah hal ini bisa dilakukan, tapi nggak ada salahnya tanya-tanya dulu dan dicoba.
Intinya, kalau kamu punya mimpi, jangan gampang dilepas ya... sukses!