Cari tahu tentang semua jurusan kuliah disini
Temukan pengalaman dan jawaban dari Mentor Rencanamu dan pengguna lain
8 tahun yang lalu
Hi Alifa,
Benar seperti yang dibilang Ahmad Nurfadilah, nggak sekolahpun bisa menjadi CEO kalau kamu membuat perusahaan sendiri. Kalau untuk berkarir di perusahaan besar atau multinational, mustahil rasanya bisa menjadi CEO kalo nggak lulus SMA. Untuk bisa masuk sebagai staff saja minimal sudah harus mengantongi ijazah S1 kan.
Nah, kalau dilihat dari CEO yang ada sekarang nih, jurusannya beda-beda loh. Contohnya:
- Martin Gil - CEO Coca Cola Indonesia - Industrial Engineering
- Susan Wojicki - CEO Youtube - History & Literature
- Tigor Siahaan - CEO CIMB Niaga - Finance
- Howard Schultz - CEO Starbucks - Communications
- Nadiem Makarim - CEO Gojek - International Relations
- Budi Gunadi Sadiki - CEO Bank Mandiri - Fisika Nuklir
- William Tanuwijaya - CEO Tokopedia - Informatika
Beda-beda sekali, kan? Yang jelas untuk menjadi CEO di perusahaan besar itu dibutuhkan waktu yang sangat-sangat panjang dengan pengalaman minimal 20 tahun. Skill untuk menjadi CEO akan terbentuk dalam perjalanan karir kamu sendiri. Idealnya seorang CEO adalah seorang yang well-rounded, banyak mengerti tentang people management, bisa memotivasi teamnya, leadership, marketing, keuangan, punya problem solving yang bagus, critical thinking skill, stress/anger management yang baik, creative thinking, dan tentunya juga: visionary. Bisa melihat jauh ke depan dan tau apa yang harus dilakukan untuk mencapai goal tersebut.
Jangan lupa baca artikel bagus ini:
http://www.youthmanual.com/post/life/how-to/ini-yang-harus-kamu-lakukan-di-umur-20-anmenurut-para-ceo-sukses
http://www.youthmanual.com/post/dunia-kerja/inspirasi/12-nasehat-penting-untuk-generasi-millenials-dari-para-pemimpin-bisnis-sukses-dunia-yang-kalian-wajib-tau
http://www.youthmanual.com/post/sudut-pandang/7-soft-skills-yang-harus-dimiliki-oleh-setiap-anak-muda
http://www.youthmanual.com/post/profil/5-ceo-hebat-lulusan-itb
http://www.youthmanual.com/post/profil/7-ceo-dan-entrepreneur-keren-lulusan-binus
Semoga membantu ya!
8 tahun yang lalu
Lydda, seperti kata Puspita, kalau sudah ditentukan sekolah ya sudah. Karena ini faktor yang tidak bisa kamu kontrol.
Kalau kamu minat pelajaran2 IPA paling enggak kamu masih bisa belajar sendiri. Banyak banget lho situs2 yang menyediakan kelas-kelas Online secara cuma-cuma.
http://www.youthmanual.com/post/review/20-situs-yang-wajib-dikunjungi-supaya-kamu-lebih-pintar
8 tahun yang lalu
Hi Anita,
Kalau dilihat dari sisi industri, tentuanya tata boga mempunyai ruang lingkup yang lebih sempit daripada bisnis in general. Tata boga kan tentang kaitannya ke makanan jadi karir yang berkaitan dari itu seperti: punya restoran sendiri, bisnis katering, menjadi chef, bekerja di restoran/hotel/hospitality dan mungkin juga di perusahaan2 Food & Consumer goods.
Kalau manajemen bisa dibilang lintas industri. Jadi kalau dilihat dari sisi itu nya tentu lebih besar peluang kerja manajemen bisnis, tapi bukan berarti tata boga akan sulit ya peluangnya. Peluang pasti ada, apalagi jumlah yang masuk di tata boga pasti lebih sedikit daripada bisnis kan. Pastinya lulusan ini akan selalu dibutuhkan, apalagi sekarang di Indonesia lagi marak trend makan sehat. Jadi perlu inovasi-inovasi baru di bidang pangan. Sayang saya, jalanin yang sesuai dengan keinginan aja. Good luck ya.
8 tahun yang lalu
Hi Nurin,
Kalau memang itu yang kamu mau, GO FOR IT. Belajar aja untuk mengikuti PTN dengan diam-diam, sisihkan uang jajan untuk daftar testnya supaya nggak perlu minta orang tua. Ketika kamu nanti sudah diterima, baru deh diskusi lebih lanjut. Kasih tau ke orang tua kamu kalau setelah dihitung-hitung untuk long term, pindahnya kamu ke PTN akan meringankan dari segi biaya. Nanti orangtua pasti akan luluh juga kalau melihat gimana gigihnya kamu supaya bisa masuk PTN ini.
Supaya tetap bersemangat menjalani aktivitas di PTS? Harus semangat dong, karena tetap ada kemungkinan kamu nggak diterima ke PTN kan, kalo nggak diterima berarti kamu meneruskan di PTS yang sekarang. Jadi lebih baik mencoba untuk suka dengan jurusan dan PTS ini dari sekarang. Harus bangga juga karena PTS ini adalah PTS yang berkualitas. Bikin rasa tidak nyaman ini menjadi semangat untuk kamu bisa cepet-cepet lulus kuliah. Banyak-banyak berteman di kampus dan juga berkegiatan untuk menambah semangat. Katanya masa-masa kuliah itu masa-masa yang paling berkesan, jadi jangan sampai dilewatkan dengan mood yang tidak semangat yah.
Good luck!
8 tahun yang lalu
Hi Sonya,
Wajar kok kalo masih bingung. Mungkin kamu bisa mulai dari ngayal-ngayal aja dulu, nantinya mau jadi apa sih? Mau punya karya apa? Mau dikenal sebagai apa? Perhatiin juga hobi/minat kamu apa sih, nilai-nilai kamu yang bagus di pelajaran apa? Mungkin dari situ sedikit-sedikit kamu bisa menemukan panduan untuk memilih apa.
Jangan lupa juga baca-baca halaman PROFIL/PROFESInya Youthmanual untuk tau ada pekerjaan apa aja sih di luar sana. Membantu banget loh. Silakan dibaca di sini ya:
http://www.youthmanual.com/post/profil
Good luck!
8 tahun yang lalu
Hi Sucian,
Supaya tidak malas belajar? Pastinya kamu harus tau bahwa masa depan kamu tergantung dari apa yang kamu tanam/lakukan hari ini. Sukses hanya bisa didapat dari kedisiplinan kamu sejak masih remaja.
Jadi sebaiknya kamu harus bisa excited dulu dengan masa depan. Tulis goal kamu untuk 5 tahun ke depan apa sih? mau jadi apa sih? mau bisa berkarya apa? pengen punya duit berapa dan lain lain. Setelah itu ditarik lebih dekat lagi. Kalo dalam 5 tahun ke depan mau kerja di perusahaan A dengan posisi B berarti harus kuliah di bidang apa. Bidang tersebut adanya di universitas apa dan bagaimana bisa masuk ke universitas tersebut? Teruus aja kamu tarik lebih dekat lagi sampai kamu tau apa yang harus kamu lakukan di 3 bulan ke depan, minggu depan dan juga hari ini. Tulis goal-goal tersebut, tempelkan di mana aja (di meja belajar, di hp, di manapun yang akan selalu kamu lihat) dan setiap hari tanya ke diri kamu, apa yang sudah kamu lakukan hari ini untuk mencapai goal tersebut?
Nah kalo persoalan menguasai materi secara keseluruhan berarti kamu jangan sampai ketinggalan belajaran karena kalo kamu udah ketinggalan akan susah buat kamu mengejarnya. Setiap hari kamu harus bener-bener bisa menguasai apa aja yang diajarkan di hari tersebut dan bahkan kalo bisa curi start dengan mempelajari chapter sesudahnya.
Good luck ya.
8 tahun yang lalu
Sudah dijawab di sini ya
http://www.youthmanual.com/tanya-youthmanual/bagaimana-cara-saya-agar-tidak-malas-belajar-1
8 tahun yang lalu
Hi Maharani,
Kalau kamu tidak menjalani teknik sipil ini, kamu akan melakukan apa dalam satu tahun ke depan?
Kalau memang satu tahun ke depan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mendekatkan kamu ke impian kamu (belajar supaya bisa masuk kedokteran) sah-sah aja dijalanin. Tapi kalau dilihat kemungkinan terburuk kan bisa aja kamu tetap tidak masuk ke kedokteran (walaupun kami doakan akan masuk yaa), nah dilihat dari situ sih alangkah baiknya kalo kamu tetap menjalankan teknik sipil ini dulu selama setahun ke depan, baru ikut tes lagi tahun depannya.
Paling tidak, kalau nanti tetap tidak diterima, kamu tinggal melanjutkan aja. Siapa tau nanti sudah jatuh cinta sama pelajaran-pelajaran di teknik sipil. Kalo akhirnya diterima, paling tidak setaun terakhir sudah kamu habiskan dengan belajar sesuatu yang baru dan manfaat yang kamu rasakan di teknik sipil nggak ada yang sia sia kok.
Good luck ya.
8 tahun yang lalu
Hi Nas,
Perbedaan mendetil di awal adalah jenjang pendidikannya. Pastinya menjadi dokter memerlukan sekolah yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal.
Bidan: Akademi perbidanan biasanya D3, dan baru-baru ini aja ada S1 kebidanan
Dokter: Minimal S1 dan akan ada tambahan lagi untuk masing-masing spesialis.
Dari sisi skill pastinya dokter akan mempunyai skill jauh lebih banyak. Jadi misalnya untuk membantu persalinan, seorang bidan bisa membantu selama kehamilannya lancar. Tapi untuk sesuatu yang lebih kompleks yang memerlukan alat-alat bantuan.
Untuk lokasi pekerjaan nanti juga untuk bidan akan lebih banyak di daerah-daerah dan terjun langsung ke masyarakat.
Kalau masih ada pertanyaan lagi silakan ya Nas.
8 tahun yang lalu
Hi Rahma,
Nggak harus kok, tapi memang itu harus dikuasai supaya bisa sukses di karir nanti. Tapi jangan khawatir kalo sekarang belum bisa karena nanti kan dipelajari juga selama kuliah. Kamu juga harus berusaha terus untuk mencari peluang supaya kamu bisa tampil dan eksis, makin sering kamu tampil pasti makin akan terbiasa dengan public speaking.
Baca artikel berikut ini juga:
http://www.youthmanual.com/post/life/how-to/tips-public-speaking-yang-berfaedah-untuk-para-introvert
Good luck!