Hai geng SMA! Sebentar lagi kalian bakalan libur, trus masuk kembali di tahun ajaran baru 2017/2018. Ternyata nggak cuma kelasnya yang baru, tapi juga ada sejumlah aturan baru, kayak penambahan jam sekolah (uhuk-uhuk!), Sabtu libur untuk semua sekolah, serta berbagai kebijakan lain. Cek update-nya!

Mulai tahun 2017/2018 sekolah bakalan…..

1. "Mulai tahun ajaran baru nanti, guru-guru harus delapan jam berada di sekolah," kata Menteri Pendidikan Bapak Muhadjir Effendy.

Eh, gurunya doang, nih?

Menurut Pak Muhadjir, sekolah pun bakalan diselenggarakan minimal 8 jam sehari. Ini merata di semua sekolah, SD, SMP, serta SMA. Karena minimal 8 jam, berarti ada kemungkinan lebih, dong ya. Jadi nggak ada lagi ceritanya kamu pulang jam 12 atau 1 siang. Malu ah, sama anak SD! Hihihi…

2. The good news is… Sabtu libur. Memang sih, sudah banyak sekolah yang menerapkan aturan ini. Tapi sekarang aturan tersebut berlaku di semua sekolah dan di seluruh Indonesia.

3. Tapi nggak menutup kemungkinan kalau hari Sabtu sekolah dipakai buat kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan OSIS.

4. Dengan penambahan jam tersebut jadi makin padat, dong, pelajaran di sekolah?

Nah, Menteri Pendidikan menginstruksikan guru serta pihak sekolah supaya kreatif dan nggak kaku. Biar siswa nggak boring di sekolah dan jadi lebih aktif.

Maksudnya gimana, yha?

Jadi kegiatan belajar nggak cuma menyimak guru di kelas, tapi juga praktek dan aktivitas pengembangan karakter. ”Sekolah harus dibikin luwes, fleksibel, tidak boleh kaku, pelajaran juga tidak boleh terjadwal secara kaku karena yang terpenting sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang dicapai di dalam proses belajar mengajar itu,” begitu kata Pak Muhadjir seperti yang dikutip situs Kompas.

Kebijakan ini memberi kesempatan bagi sekolah dan pengajar untuk melakukan improvisasi kegiatan belajar mengajar. Semoga aja pelaksanaannya bisa beneran efektif dan kreatif, ya.

Sebagai siswa, kamu juga harus mendukung, lho. Percuma aja sih, kalau kegiatan dan teknik belajarnya sudah inovatif, tapi kamunya malah melempem, pasif, dan nggak proaktif. Yekan?

5. Rencananya, pelajaran di SD dan SMP bakalan dikurangi. Tapi yang SMA nggak usah ngarep ya, bos. Hihihi…

6. Mulai tahun 2017 SMK juga bakalan direvitalisasi. Maksudnya, diperbaiki serta ditingkatkan kualitasnya dari segi kurikulum, pengajar, fasilitas, dan kualitas lulusannya. Trus, kerja sama antara SMK dengan sektor usaha dan industri juga akan  ditingkatkan.

Btw, SMK kekurangan lebih dari 91,861 guru produktif. Nah, sejauh ini sudah ada lebih dari 28,000 guru nih, yang dilatih. Sementara untuk fasilitas, bakalan ditambahkan laboratorium serta ruang praktek yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Trus, kemampuan dan keahlian siswanya bakalan ditingkatkan melalui ujian kompetensi.

7. Dari semua hal yang ingin ditingkatkan dan diperbaiki dari SMK, yang paling penting dan mendasar adalah soal kurikulum. Tujuannya, untuk mengejar dengan perkembangan dunia industri, teknologi, dan terutama dengan sektor digital. So, penguasaan dan pemanfaatan digital bakal ditekankan banget di SMK.

8. Sebagai awal, Kemendikbud akan merevitalisasi 219 SMK yang tersebar di Aceh (4 SMK), Yogyakarta (13 SMK), Jakarta (8 SMK), Gorontalo (3 SMK), di Jawa Barat (21 SMK), Jawa Tengah (35 SMK), dan Papua Barat (3 SMK).

Tapi kan, jumlah SMK masih banyaaaaak banget? Seluruhnya ada 13,600 SMK, lho.

Hingga akhir 2019, ditargetkan Kemendikbud merevitalisasi 1,650 SMK, alias  hanya 12 persen dari total SMK. Makanya, diharapkan pemerintah provinsi ikutan proaktif merevitalisasi SMK di daerahnya masing-masing.

9. Gimana nasib Ujian Nasional? Kalau tahun lalu sempat ada wacana moratorium (penghentian sementara UN) yang bikin heboh, di tahun ajaran 2017/2018 diprediksi UN bakalan berlangsung seperti tahun ajaran 2016/2017. Yup, menurut Youthmanual UN 2018 tetap dilaksanakan namun nggak menentukan kelulusan.

Prediksi ini berdasarkan penyelenggaraan UN 2017 yang cukup sukses dan  menggembirakan dengan meningkatknya indeks kejujuran.

10. Diperkirakan Ujian Nasional Berbasis Komputer juga bakalan meningkat. Peningkatan UNBK sejalan dengan kebijakan pemerintah sih. Selain itu, pelaksanaan UN 2017 juga menunjukkan indikasi bahwa UNBK lebih menjamin integritas.  

Yup, kecurangan dan ketidakjujuran dalam UNBK dinilai lebih rendah. Buktinya, peningkatan integritas sekolah yang menggelar UNBK tercatat lebih tinggi. So, kemungkinan besar kamu-kamu yang duduk di kelas 3 SMA akan menjalani ujian dengan komputer. sebagai siswa kamu juga harus mempersiapkan diri dengan sistem ujian berbasis komputer tersebut.

Di sisi lain, pemerintah dan sekolah harus meningkatkan kualitas penyelenggaraan UN. Kendala UN 2017,  seperti ketidaksesuaian mata pelajaran yang diujikan dengan yang dipilih siswa serta problem teknis lainnya harus diantisipasi pada UN 2018.

Gimana menurutmu, adakah kebijakan yang perlu ditambah atau diubah?

(sumber gambar: monkillarney.net, prepsmarter.com, youthmanual.com, tempo.co)