Pemerintah telah memutuskan bahwa kuota SNMPTN 2019 bakalan berkurang menjadi minimal 20 persen. Pengurangan ini bukan yang pertama, bahkan dulu sempat kuota minimal SNMPTN mencapai 50 persen. Ada beberapa alasan yang mendasari pengurangan tersebut. Tapi beberapa kampus justru memberika jatah cukup banyak untuk jalur SNMPTN.

Terus Berkurang

Youthmanual pernah membahas tentang  perjalanan pengurangan jalur SNMPTN yang sempat minimal 50 persen, 40 persen, 30 persen, dan kini tinggal minimal 20 persen.

Yup, pada konferensi pers mengenai SNMPTN dan SBMPTN oleh Kementerian Riset dan Teknologi Oktober lalu disampaikan bahwa pengurangan kuota minimal SNMPTN dimaksudkan agar makin selektif.

Jadi sebelumnya telah dilakukan evaluasi secara umum akan prestasi mahasiswa jalur SNMPTN dan dibandingkan dengan jalur lainnya. Ternyata sebagian mahasiswa yang masuk lewat jalur SNMPTN performa akademiknya nggak sebaik jalur lainnya. Makanya, pemerintah merasa perlu menurunkan batas minimal tersebut.

Selain itu, nggak jarang terdengar keluhan mengenai SNMPTN, mulai dari penentuan peringkat di internal sekolah yang kurang jelas hingga proses penerimaan di PTN yang nggak transparan. Sempat pula terjadi kecurangan dengan manipulasi data di beberapa sekolah. Belum lagi, masalah teknis seperti yang terjadi pada sekolah favorit SMAN 3 Semarang. Pada SNMPTN 2016 lalu terdapat kesalahan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang mengakibatkan siswa SMAN 3 Semarang nggak ada yang lolos SNMPTN. Baca deh selengkapnya di sini.

Selain itu, sebagian calon maba yang diterima lewat jalur SNMPTN (terutama yang dipilih pada pilihan ketiga) mengundurkan diri. Alhasil, di beberapa PTN kursinya jadi kosong.

Minimal 20 Persen, Boleh Lebih

Meskipun kini jatah minimal jalur SNMPTN dikurangi, tapi masing-masing PTN boleh menambah jatah tersebut hingga sebanyak-banyaknya 60 persen (karena SBMPTN maksimal 40 persen). Nah, salah satu PTN yang sudah mengumumkan kursi SNMPTN 2019 adalah IPB.  Jatah jalur SNMPTN yang diterapkan IPB cukup besar yakni mencapai 40 persen. Selain IPB, ITB juga memberikan kuota 40 persen untuk jalur SNMPTN. Bahkan untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, jatah SNMPTN lebih besar daripada SBMPTN yang hanya 30 persen.

Kenapa di saat banyak pihak mengurangi kuota SNMPTN, ada kampus yang justru memberikan proporsi kursi yang cukup banyak?

Penyebabnya kemungkinan besar karena penyaringan mahasiswa dengan sistem SNMPTN dinilai efektif dan berhasil di kampus tersebut. Ya, mahasiswa yang masuk lewat jalur SNMPTN memiliki performa akademik yang relatif menonjol.

" Pola-pola seleksi tanpa tes itukan yang memulai IPB sejak jaman dulu kan. Yang pertama itu IPB, sehingga IPB itu sangat mapan, punya pengalaman yang banyak, dan punya instrumen yang canggih untuk bisa mengukur," rektor IPB  Arif Satria mengungkapkan.

Ya, IPB tampaknya tidak terpengaruh dengan batas minimal SNMPTN yang berkurang. "Jadi kalau yang lain (mengurangi jatah SNMPTN) , ya silakan saja. Tapi kita masih percaya pada itu (hasil SNMPTN). minimal 40 persen," Arif menegaskan.

Yup gaes, memang peraturan kuota pada SNMPTN 2019 berkurang agar lebih selektif, namun ada juga kampus yang memberikan porsi di atas kuota minimal tersebut dengan pertimbangan tersendiri. Bagi kamu yang ikutan jalur SNMPTN, jangan lupa mengecek proporsi kuota SNMPTN di berbagai PTN, ya.

(sumber gambar: pixaby.com)

(sumber gambar: pixaby.com)