Macam-Macam Salah Kaprah Soal Mahasiswa Teknik Informatika

“Kuliah jurusan apa?”

“Teknik Informatika, Om”

“Wah! Kebetulan Om mau beli komputer. Kira-kira yang bagus tapi murah merk apa, ya?”

#kemudianhening #bukatokodimanggadua

Hampir semua anak jurusan Teknik Informatika pasti mengalami hal ini. Pokoknya, kalau kita kuliah di jurusan Teknik Informatika, kita langsung dianggap tahu segala hal mengenai komputer sama teman, gebetan, keluarga, bahkan orang yang baru dikenal.

Youthmanual Teknik Informatika 1

Padahal pada dasarnya, jurusan Teknik Informatika lebih banyak mempelajari software alias perangkat lunak. Jadi nggak semua anak Teknik Informatika bisa betulin komputer rusak, yaaa. Apalagi kalau kerusakannya ada di bagian spare part hardware atau perangkat kerasnya.

Kali ini, Youthmanual ngobrol sama Novan Adrian, seorang programmer lulusan Universitas Gunadarma jurusan Teknik Informatika, dan menurut Novan, inilah salah kaprah yang sering dialami mahasiswa Teknik Informatika!

Sering diminta bantuan untuk betulin komputer, atau ditanya merk komputer yang bagus tapi murah

teknik informatika youthmanual

Seringkali, ketika baru menyebutkan jurusan kuliahnya, mahasiswa Teknik Informatika langsung diajak konsultasi atau diminta betulin komputer!

Padahal, kompetensi paling mendasar yang dimiliki mahasiswa Teknik Informatika adalah logika, algoritma, dan matematika. Di awal perkuliahan aja, mereka mempelajari Kalkulus, Matematika Diskrit, Sistem Digital dan Organisasi Komputer. Memang, dunia mahasiswa Teknik Informatika berhubungan erat dengan pemrograman, dan pemrograman sendiri merupakan implementasi dari algoritma.

Di jurusan Teknik Informatika, mahasiswanya diajarkan tentang seluk beluk pemrograman, rekayasa perangkat lunak, jaringan, hingga artificial intelligent atau kecerdasan buatan. Tujuannya, sih, supaya mereka bisa membuat sistem yang cerdas dalam merespon situasi tertentu. Implementasinya bisa pada robot, gadget, atau software komputer.

Lulusan Teknik Informatika sering dikira punya gaji besar

Meskipun menurut situs Forbes sarjana Teknik Informatika memilik gaji tertinggi kedua setelah sarjana Teknik Perminyakan, itu hal yang nggak pasti, sob! Tergantung kepada perusahaan yang mempekerjakan, serta skill yang dimiliki lulusannya sendiri. Jadi nggak semua lulusan Teknik Informatika langsung bergaji besar.

Apalagi kalau ternyata lulusan Teknik Informatika yang di-hire nggak bisa mengimplementasikan logika pemrogram yang dibutuhkan perusahaan. Sebagai contoh, akhir-akhir ini, lulusan Teknik Informatika banyak yang bekerja di perusahaan pengembangan game dan mobile application, dan di sana, mereka dituntut untuk membuat sesuatu dengan kreatif. Kalau nggak bisa? Ya, kariernya nggak bisa sukses.

Sering dianggap jago desain dan animasi. Minimal jago Adobe Photoshop!

Youthmanual Teknik Informatika 4

Naaah, ini adalah salah satu miskonsepsi yang paling sering terjadi kepada anak Teknik Informatika! Di generasi digital ini, lulusan Teknik Informatika dianggap bisa membuat desain sekalian. Padahal, kemampuan itu dipegang oleh anak Desain Komunikasi Visual atau Desain Grafis. Jangan salah, ah.

Jadi ibaratnya, dalam pembuatan sebuah mobil, mahasiswa Desain Grafis adalah yang membuat desain dan menentukan warna catnya, sementara mahasiswa Teknik Informatika adalah yang merakit serta memastikan mobilnya bisa dipakai.

Seperti sepenggal jargon feimes dalam dunia para programmers, “Designers dream, we make it real” Caelah!

Sering dikira bakal jadi Mark Zuckerberg, Steve Jobs atau Bill Gates

steve jobs youthmanual

Ngarep jadi "the next Steve Jobs"? Diketawain sama orangnya, tuh.

Ini, sih, diaminin aja ya, gaes. Tapi lagi-lagi, nggak semua lulusan Teknik Informatika punya logika algoritma yang baik dan bisa mengimplementasikannya dengan baik. Novan bilang, kalau mahasiswa Teknik Informatika berharap bakal jadi the next Mark Zuckerberg, Steve Jobs atau Bill Gates, they need more than knowledge in computer science. Dibutuhkan semangat, kerja keras, dan kegagalan berulang daripada sekedar ilmu tentang Teknik Informatika. Mark Zuckerberg sendiri dropped out dari Harvard University, Steve Jobs dropped out dari Reed University, dan Bill Gates bahkan Sarjana Hukum, bukan lulusan Teknik Informatika.

***

Hayo, siapa yang sering mengalami hal-hal kayak di atas? Kira-kira, salah kaprah apalagi, sih,  yang sering dialami anak Teknik Informatika? Share, dong!

***

Universitas di Indonesia yang menawarkan jurusan Teknik Informatika:

Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Sepuluh November
Universitas Gunadarma
Universitas Bina Nusantara
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

(sumber foto: Portland State University, Skilled Upp, Campus Riot)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 10 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1