Sekolah Menengah Kejuruan
Panduan ini akan memberikan informasi lengkap seputar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai dari bidang dan jurusan yang ada di dalamnya, persiapan kuliah untuk anak SMK, hingga apa yang harus dilakukan bagi lulusan SMK yang ingin terjun langsung di dunia kerja.
Mencari lowongan kerja di tengah terbatasnya lapangan kerja dan ketatnya persaingan diantara para pencari kerja dewasa ini emang bikin pusing tujuh keliling. Dan pastinya lebih sulit lagi kalau kamu belum kenal siapa dirimu dan menetapkan apa tujuanmu di masa depan!
Pada hakikatnya, anak SMK seperti kamu memang dipersiapkan untuk dapat langsung bekerja pada industri dan bidangnya. Nggak heran kalau “bekal” yang dibawa anak SMK lebih diberatkan pada praktik dibanding teori spesifik agar kamu nggak canggung ketika nanti terjun di dunia kerja.
Jadi, untuk kamu yang sekarang berstatus anak SMK bisa bernapas lega karena kalian sudah selangkah lebih maju dibanding anak SMA dalam hal kesiapan memasuki dunia kerja. Tapi, bukan berarti semua anak SMK memiliki kepastian yang hakiki dalam memilih jalan karier mereka—terutama dalam menentukan profesi seperti apa yang bisa kamu jajal di masa depan dan perusahaan seperti apa yang membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang kamu miliki.
Iya, cari kerja juga mirip cari jodoh, kok. Cocok-cocokan. Di masa depan, kamu punya kebutuhan untuk mencari kerja. Di sisi lain, dunia kerja punya kebutuhan tenaga kerja yang nggak cuma tersedia dalam hal jumlah, tapi juga fasih dan handal dalam bidangnya. Kalau nggak matching, nggak "jadian", deh.
Secara langsung, anak SMK sudah terbantu dengan jurusan SMK yang mereka pilih dalam hal menyempitkan lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian. Nggak seperti anak SMA yang harus menunggu masa kuliah untuk mengerucutkan pilihan bidang yang diminatinya ketika memilih program studi kuliah, anak SMK udah “kecemplung” di jurusannya sejak lulus SMP—yang pastinya dipilih berdasarkan minat dan kemampuan yang dimiliki.
Nah, pertanyaannya adalah: kalau sudah kecemplung, apa yang ada di depan sana untuk kamu? Untuk menjawab pertanyaan penting ini, ada 3 hal yang harus kamu lakukan segera setelah kamu memulai kehidupan sebagai siswa SMK, yaitu...
Pentingnya Mengenali Industri yang Relevan dengan Jurusan SMK
Kesalahan terbesar yang dilakukan anak SMK ketika memutuskan masuk SMK adalah tidak mencari tahu terlebih dulu mengenai industri yang relevan dengan jurusan SMK yang dipilih. Selain mengenali diri dan menetapkan tujuan, kamu juga perlu apa yang ada di luar sana untuk bisa kamu jajal dengan bekal pendidikan yang kamu punya serta bagaimana dinamikanya di masa depan.
Pendidikan sekolah kejuruan mempersiapkan siswanya untuk siap kerja setelah lulus nanti. Nggak heran kalau anak SMK seperti kamu lebih banyak praktik di lapangan dibanding belajar teori di dalam kelas. Tapi, kalau kamu hanya sebatas menguasai ilmu dan kemampuan tanpa mengetahui dimana sebenarnya ilmu dan kemampuan tersebut dapat digunakan, tuh, ibarat sayur tanpa garam. Nggak afdol!
Sebagai anak SMK yang udah “kecemplung” lebih dulu dibanding mereka yang baru memilih jurusan spesifik di bangku kuliah, kamu nggak boleh pasif dalam mencari tahu tentang dunia industri yang relevan dengan jurusan SMK kamu saat ini atau yang akan kamu pilih nantinya (kalau kamu masih di bangku SMP). Karena dunia industri sangat luas, bergerak dinamis dan nggak bisa kamu kontrol, kamu bakal ketinggalan banyak banget informasi dan kesempatan jika kamu nggak proaktif sejak dini untuk mengenal industri.
Mengenali industri sejak dini juga akan membantu kamu menentukan profesi apa yang ingin kamu tekuni di masa depan serta perusahaan seperti apa yang membutuhkan tenaga keahlianmu. Nggak sedikit, lho, siswa SMK yang bertanya ke Youthmanual seputar “lulusan SMK jurusan X bisa kerja jadi apa” ataupun “lulusan SMK jurusan Y bisa kerja dimana”. Padahal, mereka bisa menjawab pertanyaan tersebut tanpa harus bertanya ke Youthmanual dengan cara proaktif mencari tahu terlebih dahulu di internet!
Mengenal industri yang relevan dengan jurusan SMK kamu saat ini memang cukup menantang jika kamu nggak memahami maksud dan tujuannya sendiri. Ada empat hal penting yang harus kamu lakukan ketika kamu mengulik informasi sebanyak-banyaknya mengenai industri kerja di saat ini dan di masa depan, yaitu...
1. Selalu saring dan pertanyakan kebenaran informasi “katanya-katanya” yang kamu dapatkan. Yakin, deh, sebagian besar dari kamu pasti masuk SMK dengan jurusan yang dipilih karena disarankan oleh orang-orang di sekitarmu yang bilang: “Masuk jurusan itu aja, katanya bagus. Katanya nanti gampang cari kerja. Katanya prospek kedepannya cerah.”
Ada baiknya jika kamu nggak menelan saran ini mentah-mentah, gaes. Soalnya, persepsi “bagus” dari mereka mungkin saja nggak relevan kamu sendiri.
Misalnya, orangtuamu menyarankanmu untuk masuk jurusan Akuntansi karena menurut mereka lulusan jurusan Akuntansi mudah untuk mendapatkan kerja karena dibutuhkan oleh semua industri. Alih-alih langsung percaya, cobalah lebih kritis untuk mencerna saran tersebut. Jangan-jangan orangtuamu berkata demikian cuma berdasarkan pengalaman zaman ketika mereka sedang mencari kerja 20 tahun yang lalu. Basi banget, dong.
2. Cek ulang informasi industri yang kamu dapatkan dari sumber yang terpercaya dan paling up-to-date. Nggak afdol, dong, kalau kamu cuma menyaring dan mempertanyakan kebenaran informasi yang kamu dapatkan tanpa berusaha cari tahu informasi yang paling terkini dan sahih?
Langkah ini sangat penting untuk kamu lakukan, terutama kalau kamu yang hanya mengandalkan keluarga dan teman dekat sebagai sumber utama informasi perkembangan dunia industri. Pengetahuan mereka mengenai dunia industri (terutama Industri tertentu secara spesifik) sangatlah terbatas, dan belum tentu pengetahuan tersebut masih relevan dengan dinamika industri yang terjadi di masa depan.
Ngomong-ngomong, kenapa masa depan? Soalnya, sekarang aja kamu masih di bangku sekolah. Siapa tahu di masa depan dinamika kariernya akan berubah 180 derajat.
Jika melihat tren karier dan kebutuhan industri di masa depan, bisa dibilang bidang komputer dan teknologi sedang naik daun dan kebutuhan industri dalam bidang ini akan terus meningkat. Beda cerita dengan bidang ekonomi (seperti jurusan akuntansi) yang dulu pernah jaya di tahun 80-90an karena kebutuhan industri yang sedang berkembang, namun agak meredup dewasa ini karena komputerisasi yang menyebabkan pekerjaan seorang akuntan kini bahkan dapat digantikan oleh komputer.
3. Pahami juga bahwa kebutuhan industri tidak selamanya kaku mengikuti pilihan bidang jurusan SMK-mu. Maksudnya, ada beberapa jurusan SMK yang memang sangat spesifik untuk memenuhi kebutuhan suatu industri tertentu, seperti bidang kemaritiman yang prospek kariernya sudah pasti diarahkan ke lapangan kerja industri perikanan dan pelayaran.
Pembagian jurusan SMK dengan bidang keahlian yang spesifik sebenarnya memudahkan kamu untuk mengidentifikasi siapa dan industri apa yang membutuhkanmu di kemudian hari, lho, gaes. Tapi perlu juga untuk kamu pahami bahwa tidak semua jurusan dengan bidang keahlian tertentu hanya di butuhkan dalam satu industri tertentu saja. Ada, lho, bidang-bidang jurusan SMK yang mengajarkan keahlian yang dibutuhkan oleh dua atau bahkan lebih industri sekaligus, yang artinya lapangan kerja untukmu jauh lebih luas!
Seperti bidang keahlian Manajemen Perkantoran, misalnya. Apa pun bidang Industrinya, pasti semua perusahaan yang berjalan membutuhkan tenaga administratif untuk manajemen perkantoran. Artinya, lulusan jurusan SMK Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran memiliki lapangan kerja yang jauh lebih luas dibanding bidang kemaritiman. Betul, nggak?
4. Dan bukan berarti ketika industri menawarkan lapangan kerja yang luas untuk lulusan jurusan SMK-mu, kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan di sana. Semua kembali lagi ke kamu: apakah kamu sudah memiliki keahlian siap pakai yang dibutuhkan oleh industri? Kalau jawabannya belum, jangan berharap kamu bakal dilirik oleh industri, apalagi mendapatkan kesempatan di lapangan kerja.
Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Profesi?
Setelah kamu “kenalan” dengan industri yang relevan dengan jurusan SMK-mu, akan muncul pertanyaan selanjutnya: sebagai apakah kamu bisa berperan dalam industri tersebut dengan keahlian dan kemampuan yang kamu miliki? Atau dengan istilah yang lebih singkat, profesi.
Kamu perlu mengetahui profesi apa saja dibutuhkan suatu industri yang sejalan dengan bidang keahlian dan tingkat pendidikan yang kamu miliki. Misalnya, sebagai lulusan SMK jurusan Rekayasa Perangkat lunak, kedepannya kamu bisa menjadi seorang Software Developer. Atau, sebagai lulusan SMK jurusan Analis Kimia, kamu bisa menjadi seorang Analis Laboratorium. Asal niat dan tahu bagaimana cara mencari informasinya, pasti bakal nemu, kok.
Mencari tahu tentang informasi profesi yang sesuai dengan jurusan SMK-mu sebagai pertimbangan memang cukup menantang kalau kamu nggak tahu harus mulai dari mana. Tapi, ada banyak banget informasi di luar sana yang bisa kamu dapatkan, baik dari orang-orang di sekitarmu yang memiliki kapasitas ataupun sekadar browsing di internet. Nah, dari jutaan informasi yang bakal kamu dapatkan, tiga hal ini adalah faktor terpenting yang harus kamu pertimbangkan dalam memilih profesi di masa depan.
1. Apakah profesi tersebut sesuai dengan latar belakang jurusan dan status lulusan SMK-mu?
Yang bikin anak SMK jauh lebih spesial dari lulusan SMA atau para sarjana sekalipun adalah kurikulum sekolahnya yang beorientasi pada praktik lapangan, agar lulusannya memiliki keahlian dan kemampuan siap pakai untuk diterapkan di masing-masing industri yang membutuhkan.
Dengan mencocokkan profesi yang ingin kamu pilih dengan latar belakang jurusan SMK-mu, kamu sudah mendapatkan gambaran deskripsi pekerjaan seperti apa yang akan menjadi tanggung jawab kamu dalam bidang dan posisi tertentu. Proses adaptasinya pun nggak lama, karena kamu sudah dilatih untuk melaksanakan pekerjaan tersebut selama kamu di bangku sekolah. Intinya: ini akan sangat mempermudah diri kamu dalam dunia kerja.
Nggak boleh lupa pula kalau jenjang pendidikan memegang peranan penting dalam suatu perusahaan. Yang bikin anak SMK beruntung dibanding anak SMA (atau bahkan anak kuliahan sekali pun) adalah mereka sudah dibekali kemampuan siap pakai agar langsung bisa terserap oleh industri yang membutuhkan. Masalahnya tinggal bisa atau nggaknya kamu menguasai ilmu dan kemampuan terkait dan menempatkan dirimu di dunia kerja nanti.
Jadi, pastikan bahwa profesi yang kamu pilih di masa depan sesuai dengan latar belakang jurusanmu, ya. Bukannya kamu nggak boleh memilih profesi yang tidak sejalan atau bahkan berseberangan dengan jurusan SMK-mu. Tapi, akan jauh lebih berguna jika kamu memilih profesi yang membutuhkan ilmu dan keahlian yang kamu pelajari di bangku sekolah. Untuk apa buang waktu dan tenaga untuk ikutan segala macam les dan kursus lagi dari nol kalau kamu sudah menguasai dasar-dasarnya dari bangku sekolah?
2. Apakah profesi tersebut memiliki jenjang karier yang pasti?
Kepastian dan kesempatan untuk meniti karier yang lebih tinggi adalah hal yang bikin anak SMK ketar-ketir untuk langsung bekerja setelah lulus. Soalnya, banyak yang bilang lowongan kerja yang dibuka untuk lulusan SMA cakupannya terbilang sempit, dan susah banget untuk bisa mendaki tangga karier dengan statusmu yang “cuma” lulusan SMK.
Nah, ada baiknya kalau kamu pahami lagi esensi dari pendidikan SMK dan apa pengaruhnya ke karier kamu di masa depan, biar kamu nggak keburu sangsi dengan latar belakang yang kamu punya dan apa yang tersedia untuk kamu di luar sana.
Pendidikan SMK adalah pendidikan khusus yang dirancang untuk kamu yang ingin langsung siap bekerja di industri yang relevan dengan jurusan yang kamu pilih setelah lulus nanti. Itu pun jika kamu sudah menguasai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Trus, karena lowongan pekerjaan yang bisa dimasuki lulusan SMK biasanya termasuk entry level a.k.a anak bawang, mayoritas akan dibuka sebatas jabatan staf atau bahkan mulai dari magang. Jadi, jangan heran kalau lowongan kerja untuk anak SMK terasa sempit.
Itulah sebabnya kamu harus kritis dan nggak malas mencari tahu peluang untuk meniti karier di profesi yang ingin kamu pilih ketika lulus nanti, sesimpel jenjang karier. Apakah profesi tersebut memiliki jenjang karier yang jelas? Misalnya di divisi yang kamu tempati ada posisi staf, supervisor, manajer, sampai direktur. Artinya, kamu mungkin punya kesempatan untuk meniti jenjang karier yang lebih tinggi dan posisimu nggak mentok disitu-situ aja.
Cari tahu juga langkah-langkah untuk bisa mendapatkan promosi atau menduduki posisi yang lebih tinggi di bidang terkait. Selain memiliki performa kerja yang oke punya, biasanya untuk menduduki posisi tertentu dibutuhkan level pengetahuan atau kemampuan minimum, sertifikasi, atau bahkan gelar. Mungkin itu adalah saatnya kamu melangkah lebih jauh dan mengambil kesempatan untuk mengambil pelatihan, sertifikasi, atau lanjut kuliah untuk mengejar posisi yang lebih tinggi.
Satu hal yang paling penting untuk kamu pahami adalah: nggak perlu merasa kecil dan terintimidasi dengan posisi entry level kamu yang tergolong anak bawang. Semua orang sukses memulai kariernya dari bawah, kok. Mereka nggak bisa mencapai kesuksesannya tanpa mencicip asam garam meniti karier dari nol. Jadi jangan takut kalau kamu bakal jadi “bawahan” selamanya, karena ada banyak jalan untuk mendaki tangga karier selama kamu mampu mengembangkan kemampuan dan menimba ilmu yang relevan.
3. Apakah profesi tersebut rentan tergantikan oleh kemajuan teknologi?
Udah bukan rahasia lagi kalau kemajuan teknologi mempengaruhi segala aspek di kehidupan kita—termasuk dalam pekerjaan. Dewasa ini, udah banyak banget, lho, pekerjaan yang semakin langka karena sudah dapat tergantikan oleh robot ataupun otomatisasi. Contoh paling nyata, lihat aja sistem pembayaran jalan tol yang kini sudah diotomatisasi menggunakan uang elektronik. Petugas gerbang tol tidak ada lagi!
Berhubung kamu akan terjun langsung ke dunia kerja 2-3 tahun lagi dari sekarang, mungkin dampaknya nggak akan terasa langsung oleh kamu. Tapi, kita nggak tahu apa yang akan terjadi 10 tahun ke depan. Maka, rajin-rajinlah mengikuti perkembangan dunia industri dari sekarang agar kamu nggak sampai kehilangan lapangan pekerjaan yang kamu inginkan di masa yang akan datang gara-gara kalah saing sama robot.
4. Apakah profesi tersebut sesuai dengan cita-cita dan tujuan hidupmu?
Dalam mempertimbangkan dan memilih profesi, kamu juga nggak boleh melupakan cita-cita dan tujuan hidupmu. Mungkin cita-cita dan mimpimu ada yang nggak sekonkret seperti “aku ingin jadi dokter agar bisa mengobati orang sakit” atau “aku ingin jadi astronot agar bisa menjelajahi ruang angkasa”, tapi setidaknya profesi yang kamu pilih sejalan dengan tujuan hidupmu dan apa yang ingin kamu lakukan di masa depan.
Sama halnya seperti memilih jurusan SMK, memilih profesi yang sesuai dengan minat, kemampuan, serta nilai yang kamu anut akan jauh lebih baik dan menyenangkan untuk dijalani. Dijamin, deh, kamu akan mampu berkontribusi dan berkarya dengan maksimal di bidangmu ketika kamu mengerjakan hal-hal yang kamu sukai.
Misalnya, kamu ingin menjadi orang yang berguna dan ingin menjadi penolong bagi orang-orang yang ada di sekitarmu. Kamu harus tahu kalau untuk menolong orang di masa depan, kamu nggak harus menjadi seorang pekerja sosial. Banyak banget karier yang bisa kamu pilih dan dalami untuk bisa menwujudkan cita-citamu untuk menjadi seorang penolong. Mungkin kamu bisa jadi seorang pengajar untuk menolong orang-orang dalam menuntut ilmu dan membuat hidup mereka lebih baik. Atau, kamu bisa jadi seorang programmer dan membuat suatu aplikasi yang berfaedah untuk kelangsungan hidup orang banyak dengan hal yang kamu senangi. Zaman sekarang, menolong orang bisa dengan berbagai cara. Seru, ya?
Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Perusahaan?
Bekerja nggak melulu soal memilih profesi dan mempelajari apa kemampuan yang harus dimiliki, lho. Dalam bekerja, kamu juga nggak akan lepas dari bagaimana lingkungan kerjamu nanti dan bagaimana kamu bisa menempatkan diri di sana, sampai pada akhirnya kamu mampu berkembang dan berkarya di sana.
Dalam mengenal industri dan profesi dan memilih mana yang paling sesuai dengan kamu dan latar belakang jurusanmu di bangku SMK, kamu mengenal semuanya dalam level yang umum. Beda cerita dengan mengenal dan memilih perusahaan untuk bekerja—ada banyak faktor yang akan menjadi pertimbangan kamu, baik dari dirimu sendiri ataupun dari eksternal.
Jika industri dan profesi pilihanmu kita ibaratkan sebagai destinasi wisata, perusahaan adalah transportasi dan akomodasi yang harus kamu pilih untuk bisa mencapai destinasi wisata tersebut. Pendekatannya beda!
Berdasarkan alur normal ketika seseorang mencari dan mendaftar pekerjaan di suatu perusahaan, inilah hal-hal yang harus kamu pertimbangkan dalam mencari tahu dan memilih perusahaan untuk bekerja.
1. Ukuran perusahaan
Untuk kamu yang benar-benar awam dengan dunia kerja, ukuran perusahaan sudah pasti menjadi pakem paling dasar untuk menentukan apakah perusahaan tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk kamu pilih.
Besar kecilnya perusahaan, tuh, nggak menentukan kualitas perusahaannya, kok. Bukan berarti ketika kamu bekerja di perusahaan yang ukurannya lebih kecil kamu tidak lebih baik dari mereka yang bisa bekerja di perusahaan yang lebih besar.
Besar kecilnya perusahaan dapat mempengaruhi keputusanmu karena semakin besar perusahaannya, semakin banyak benefit yang akan kamu dapatkan. Misalnya, jumlah tunjangan, tanggungan asuransi, atau fasilitas yang didapat. Di sisi lain, perusahaan besar memiliki aturan dan prosedur standar yang lebih rumit. Sedangkan di perusahaan yang lebih kecil kamu mungkin tidak akan mendapatkan benefit yang banyak seperti di perusahaan besar, namun akan sangat lebih fleksibel baik dari aturan, prosedur standar, sampai waktu sehingga memperluas ruang gerakmu untuk berinovasi dan berkarya.
2. Lokasi dan jarak perusahaan
Jangan salah, lokasi dan jarak perusahaan yang kamu incar juga akan mempengaruhi keputusanmu nanti, lho. Apalagi kalau kamu masih mengandalkan restu orangtua yang mungkin aja nggak membolehkan kamu untuk memilih tempat kerja yang terlalu jauh dari rumah atau yang berada di area yang kurang aman.
Jauh dekatnya lokasi perusahaan akan mempengaruhi biaya transportasi yang akan kamu keluarkan, bahkan biaya akomodasi jika ternyata jaraknya terlalu jauh dan mengharuskan kamu untuk tinggal di asrama/kost karyawan. Kamu juga harus memperhitungkan tenaga yang harus kamu keluarkan dan waktu yang kamu habiskan selama di perjalanan untuk dapat menentukan lokasi perusahaan yang ideal untukmu.
3. Profesi dan jenjang karier yang tersedia
Jangan sampai kamu sreg sama perusahaannya, tapi profesi yang tersedia nggak cocok banget denganmu dan latar belakang jurusan SMK-mu. Apalagi ternyata nantinya disana nggak ada jenjang karier yang pasti untuk kamu. Sama aja bohong, dong?
Makanya, kamu nggak boleh asal lamar pekerjaan di perusahaan tanpa memperhatikan baik-baik posisi yang dibutuhkan beserta syarat dan ketentuannya.
4. Kontrak yang ditawarkan
Ketika kamu sudah mencapai tahap yang cukup jauh ketika melamar kerja ke suatu perusahaan, kontrak kerja adalah hal yang nggak boleh kamu sepelekan—apalagi abaikan. Selain harus mengetahui apa saja pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kamu di perusahaan tersebut, kamu juga berhak untuk mengetahui apa yang ditawarkan perusahaan untuk kamu. Dan ini tentunya jauh lebih penting selain gaji yang akan kamu terima.
Sebagai gambaran, hal-hal yang harus tercantum dan kamu ketahui di dalam kontrak kerja adalah:
- Masa percobaan
- Masa kerja
- Posisi dan pertanggungjawaban kerja
- Deskripsi tugas
- Jam kerja
- Hak dan benefit pekerja seperti gaji, bonus/tunjangan, asuransi, fasilitas, jatah cuti, reimbursement, perpindahan wewenang, dan
- Masa berlaku surat kontrak
5. Budaya kerja
Zaman sekarang, budaya kerja suatu perusahaan juga akan sangat mempengaruhi keputusan seseorang dalam memilih perusahaan, lho. Terutama jika kamu ingin sekali memilih pekerjaan yang sangat sesuai dengan minat dan kemampuanmu, lingkungan (a.k.a perusahaan tempatmu bekerja) juga harus mendukung agar kamu bisa betah bekerja dan mampu berkarya dengan maksimal. Bahkan, tempat kerja bisa menjadi rumah keduamu karena kamu akan mengabiskan 1/3 waktumu dalam satu hari di sana.
Nggak ada salahnya, lho, mengobservasi dan menggali informasi tentang bagaimana budaya kerja di perusahaan yang kamu incar. Hal yang perlu kamu ketahui mengenai budaya kerja ini akan sangat beragam, mulai dari ritme kerja, jam kerja, aturan berpakaian, cara para karyawan saling berkolaborasi, adanya senioritas, sampai transparansi.
Meskipun kedengarannya sepele, hal-hal bisa mempengaruhi kamu dalam mempertimbangkan apakah suatu perusahaan akan cocok dengan budaya hidup yang kamu anut atau bagaimana caranya kamu beradaptasi dengan budaya kerja perusahaan tersebut.
6. Kesempatan mengembangkan diri
Dalam bekerja, nggak mungkin dong posisimu bakal disitu-situ aja sampai kamu tua. Makanya kamu nggak boleh mencari tahu kesempatan apa yang kamu punya di perusahaan tersebut untuk dapat mengembangkan dirimu menjadi lebih baik.
Bisa jadi konteksnya dalam hal promosi alias naik jabatan, atau setidaknya perusahaan memberikan kamu ruang dan keleluasaan untuk mengembangkan dirimu di luar perusahaan bahkan di ranah lain. Entah itu dalam bentuk pelatihan berkala, pindah tugas, atau bahkan lanjut sekolah lagi. Who knows?