“Berapa passing grade SBMPTN 2019?” Ya, pertanyaan soal passing grade sering sekali ditanyakan, termasuk saat perubahan sistem SNMPTN dan SBMPTN 2019. Seperti yang telah kita ketahui, pada SBMPTN 2019 diberlakukan sisem test center di mana peserta bisa memilih jadwal tes SBMPTN sendiri. Kemudian, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peserta bakalan mendapatkan skor SBMPTN mereka (Fiuh, akhirnya, nggak perlu repot menghitung plus menebak sendiri!). Hasil itulah yang dipakai buat melamar PTN alias mendaftar masuk perguruan tinggi.

Baru Ketahuan Setelah Seleksi (SBMPTN) Selesai

Skor SBMPTN sudah di tangan. Lantas apakah skor tersebut cukup untuk masuk ke prodi dan perguruan tinggi yang dituju? Nah, muncul lah pertanyaan abad ini, “Berapa sih, PASSING GRADE-nya?

Pada konferensi pers mengenai perubahan SNMPTN dan SBMPTN 2019, pihak Kementerian Riset dan Teknologi yang juga mendirikan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPTN) pun angkat bicara.

Intinya, passing grade alias batas untuk masuk suatu prodi di kampus itu tidak bisa diketahui sebelum pendaftaran. Kenapa? Karena batasan itu tergantung nilai peserta yang mendaftar. Catat ya gaes,  passing grade baru akan diketahui setelah seleksinya selesai.

Masih kurang jelas?

Contohnya begini, prodi Kedokteran Universitas Gadjah Mada membuka 80 kursi pada SBMPTN 2019. Passing grade ditentukan berdasarkan 80 pendaftar terbaik yang memenuhi kriteria. Misalnya, skor pendaftar peringkat 80 adalah 527. Berarti passing grade SBMPTN 2019 untuk prodi Kedokteran UGM di SBMPTN 2019 adalah 527. Sistem yang sama berlaku pada prodi dan kampus lainnya.

Passing Grade Berubah Setiap Tahunnya

Masih terkait dengan contoh di atas, apakah berarti pada SBMPTN 2020 mendatang passing grade Kedokteran UGM adalah 527? Kemungkinan akan berubah, bisa naik ataupun turun. Sebab passing grade menyesuaikan dengan performa pendaftarnya. Trus, jumlah kursi (daya tampung) tiap tahunnya pun bisa berubah.

So, passing grade tahun sebelumnya hanya bisa menjadi gambaran, dan bukan merupakan sesuatu yang mutlak ya, gaes. Lagipula, selama ini belum pernah pihak PTN/panitia SBMPTN mengeluarkan informasi resmi mengenai passing grade prodi.

Info Passing Grade, Keketatan Persaingan, dan Lainnya

Jadi informasi seputar passing grade yang selama ini beredar dari mana? Ada berbagai kemungkinan, seperti passing grade yang berupa “prediksi” dan biasanya dikeluarkan oleh bimbingan belajar. Mungkin mereka memperkirakan berdasarkan perhitungan skor siswa (peserta bimbel) yang lulus/tidak lulus di tahun sebelumnya. Bisa juga informasi skor siswa tersebut digabung dengan keketatan persaingan dan lainnya.

Nah, Youthmanual juga sering memberikan informasi soal keketatan persaingan,daya tampung, dan lainnya. Informasi tersebut memang diperoleh dari data resmi dan berbeda dengan passing grade. Bagaimanakah perbedaannya?

Keketatan persaingan adalah informasi yang diperoleh dari berbagai hal, seperti:

A. Peminat: Peminat adalah jumlah pendaftar suatu prodi di tahun tahun sebelumnya. Ada data jumlah pendaftar 2017, 2016, dan 2015 menjelang SBMPTN 2018 lalu.

B. Daya tampung: Kursi yang tersedia di suatu prodi untuk jalur SBMPTN. Biasanya tersedia data beberapa tahun.

C. Presentase yang lolos/peluang: Presentase jumlah yang lolos dibandingkan dengan pendaftarnya. Misalnya, jumlah pendaftar prodi Manajemen UI pada SBMPTN 2017 adalah 4159, sementara yang lolos 140 alias  3.37 persen. Persentase yang lolos ini sering juga disebut sebagai peluang atau keketatan persaingan. Keketatan persaingan bisa juga memakai perbandingan antara jumlah yang diterima dengan jumlah yang mendaftar, yaitu 1:30.

D. Daya tampung 2019: Daya tampung SBMPTN 2019 yang bisa berubah dari tahun sebelumnya.

E. Tren persaingan dari tahun ke tahun: Tren persaingan ini bisa dilihat dari perubahan daya tampung yang dibuka, perubahan presentase yang lolos, hingga perubahan peminat. Kita bisa mengamatinya dari tahun ke tahun.

F: Rata-rata skor peserta SBMPTN: Informasi nilai rata rata peserta yang lolos di PTN. Beberapa tahun belakangan ITB, UI, dan UGM merupakan yang tertinggi.

Nah, poin A hingga F inilah yang seringkali Youthmanual sajikan sebagai gambaran peta persaingan SBMPTN.  

Skor SBMPTN Menjadi Penentu Utama

Btw, pada konferensi pers SNMPTN dan SBMPTN 2019 Oktober lalu ada yang menarik nih. Disebutkan bahwa skor tes menjadi penentu utama dalam SBMPTN. Namun, bisa saja ada tambahan penilaian lain, tergantung kebijakan masing masing kampus.

Penilaian apakah itu?

We (still) don’t know for sure. Tapi yang kita tahu adalah:

1. Skor SBMPTN menjadi penilaian UTAMA, seperti yang disebutkan tadi.

2. Ada penilaian portofolio untuk prodi bidang kesenian dan olahraga.

3. Masih mungkin ada pertimbangan lain, walau bobotnya kecil. Prediksi Youthmanual ini dipertimbangkan jika ada skor yang sama.

Walau penasaran-penasaran-gemez sama kriteria tambahan tersebut, sebaiknya fokus dulu saja dengan tes SBMPTN jika memang goal kamu adalah masuk PTN. Artinya, perlu memahami materi yang diujikan. Ingat bukan cuma dihafal. Sebab berdasarkan bocoran terpercaya, soal SBMPTN memakai pendekatan HOTS (Higher Order Thinking Skills) yang membutuhkan analisa dan pemikiran kritis untuk menjawabnya.      

Eniwei, semoga penjelasan di atas bisa menjawab kekepoan kamu soal passing grade, ya.

(sumber gambar:  Kaboompics .com from Pexels)