Ada lho, orang yang alergi dengan Matematika dan merasa nggak mentok sama hitung-hitungan. Pernyataan yang sering muncul biasaya seperti ini:  

“Saya anak IPS/Bahasa/Kejuruan, jadi nggak bisa (nggak perlu) hitung-hitungan. Atau, “Pokoknya, ambil jurusan kuliah yang nggak ada Matematika-nya!”

Ya, kalau memang nggak berbakat hitung-hitungan, gimana dong?

Hmm... masalahnya kamu memang nggak bakat atau nggak mau belajar? Apakah tidak bisa walau sudah berusaha, atau memang anti sama matematika?

Matematika merupakan kemampuan dasar yang bisa diaplikasikan dalam berbagai bidang  dan diperlukan dalam keseharian.  Tentunya, Matematika-nya nggak perlu selevel anak Fakultas MIPA lah, ya. Lebih ke Matematika dasar.

Nah, inilah beberapa alasan mengapa ilmu hitung-hitungan penting bagi anak IPS, Bahasa, dan Soshum (Sosial Humaniora).

a. Di hampir semua bidang ilmu ada Matematika (hitung-hitungan). Di bidang Ekonomi, jelas lah ya. Ilmu Hukum, ada berbagai perhitungan seperti Hukum Waris dan Hukum Bisnis. Dalam ilmu sosial, psikologi, dan budaya (sastra), mahasiswa dihadapkan dengan data dan riset yang memuat informasi kualitatif alias angka. Mesti paham perhitungannya. Seni pun terkait dengan hitungan.

Fun fact, Pythagoras tokoh yang menemukan rumus pitagoras bukan hanya ahli Matematika, tetapi juga seorang filsuf dan ahli di bidang musik. Bahkan Pythagoras memasukkan ilmu Matematika dalam menyusun harmoni musik. WIdih!

b. Matematika melatih logika. Semua yang ada di Matematika bisa dibuktikan secara logis dengan rumus yang tepat.

c. Mengasah skill problem solving.  Kemampuan memecahkan masalah merupakan hal yang penting terutama di dunia kerja. Nah, soal Matematika yang njlimet mengajarkan pemecahan masalah, Mulai dari latihan menganalisa soal hingga mencari jalan keluar beserta alasannya. Nggak kalah penting, Matematika juga mengajarkanmu pantang menyerah dan bekerja dalam tekanan.

d. Meningkatkan ketelitian. Dalam Matematika, Kecakapan logika dan semangat pantang menyerah tidak ada artinya tanpa ketelitian. Matematika mengajarkanmu untuk mengerjakan segala suatu dengan kejelian.

e. Alasan yang lebih praktis, yaitu kemampuan Matematika dibutuhkan saat seleksi masuk perguruan tinggi (SBMPTN), beasiswa, CPNS, hingga perusahaan (terutama perusahaan multinasional). Di situ ada tes kemampuan dasar matematika.

f. Matematika digunakan dalam keseharian, antara lain dalam mengatur keuangan, memperkirakan peluang, menganalisa data dan informasi, hingga mengukur ruang/jarak.

g. Menyukai dan menguasai Matematika dapat menjadi nilai plus kamu dibandingkan pelajar/mahasiswa sosial humaniora lainnya (yang kurang menguasai Matematika).

h. Memudahkanmu saat menganalisa data dengan angka, seperti survei, persentase, target profit, perbandingan, peluang, dan lainnya.

i. Orang yang memiliki kemampuan Matematika cenderung akan lebih mudah bekerja sama dengan orang lain yang berlatar belakang MIPA/Saintek.

Kemampuan Matematika Buruk, Apa yang Perlu Dilakukan?

1. Jangan alergi dengan hitung-hitungan atau menganggap dirimu nggak bakalan bisa. Singkirkan piliran negatif, tidak suka dan tidak pede.

2. Mulai belajar Matematika dari yang dasar.

3. Pahami dulu soal yang diberikan, serta penyelesaiannya. Jangan cuma menghafal rumus tanpa memahami logikanya.

4. Terus berlatih mengerjakan soal. Practice makes progress!

5. Teliti.

6. Pantang menyerah dalam menghadapi soal yang sulit. Kendalikan dirimu agar tetap tenang dan fokus.

7. Rasakan manfaat dari kemampuan matematika tersebut supaya makin semangat belajar.

***

Matematika merupakan basis penting dalam belajar di zaman sekarang, seperti yang terangkum dalam pendekatab STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Math). Perlu diingiant bahwa pentingnya Matematika nggak menjadikan yang lain, seperti seni jadi nggak penting. Kamu bisa banget kok, punya passion di bidang seni, bahasa, politik, dan lainnya, tapi tetap menguasai Matematika dengan baik.  

(Sumber gambar: Deepak Gautam from Pexels)