SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Masuk PTN dari Masa ke Masa
- Dec 10, 2017
- Fatimah Ibtisam
Sudah siap menghadapi SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri 2018? Kamu perlu tahu bahwa dari tahun ke tahun kebijakan seleksi penerimaan mahasiswa baru mengalami perubahan. Dari aturan main, jenis seleksi, hingga daya tampungnya juga berbeda-beda. Cek deh seleksi mahasiswa PTN dari zaman old sampai zaman now.
SKALU dan SKASU (tahun 1970-an)
Tahun ‘70an Sekertariat Kerjasama Antara Lima Universitas (SKALU) menggelar tes masuk PTN. Pesertanya mencapai puluhan ribu, sedangkan pilihan kampusnya hanya lima, yakni Universitas Indonesia , Institut Teknologi Bandung , Institut Pertanian Bogor , Universitas Airlangga , dan Universitas Gadjah Mada .
Akhir tahun 70an, PTN yang ikutan bertambah dengan Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, ITS, USU, dan ITS sehingga nama seleksinya diganti SKASU (Sekertariat Kerjasama Antar Sepuluh Universitas). Cek deh, apakah Pak De Bude kamu pernah mengalami ujian ini.
Sipenmaru (sekitar tahun 1983)
Kepanjangannya aadalah Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), di mana jumlah PTN yang ikutan sudah lebih banyak dan dikordinasikan oleh pemerintah. Diperkenalkan pula jalur non ujian yaitu PMDK alias Penelusuran Bakat dan Keahlian. Oya, sekarang istilah sipenmaru justru digunakan sama beberapa kampus swasta, lho.
UMPTN (1989-2001)
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini konsepnya nggak beda jauh dengan ujian SBMPTN zaman now, yaitu kelompok ujian terbagi IPA, IPS, dan IPC, serta ada poin minus (-4) untuk jawaban salah. DI UMPTN ada dua soal ujian, pertama gabungan Matematika Dasar, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia, kemudian tes pelajaran IPA atau IPS. PMDK tetap berlangsung, namun selektif banget. Biasanya hanya para juara sekolah unggulan aja yang bisa ikutan seleksinya.
SPMB (2002-2007)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan UMPTN kemudian berganti nama menjad Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang dikelola sama panitia SPMB. Namun kemudian terjadi konflik internal internal, yang mana 41 rektor dari 56 kampus yang tergabung dalam SPMB melakukan protes terkait pelaksaan seleksinya.
SNMPTN (2008-2010)
Akhirnya, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi RI turun tangan dengan mengadakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SNMPTN dilakukan dengan ujian tertulis. Perguruan tinggi yang ikutan awalnya 57 PTN. Selain itu, kampus-kampus juga sudah mulai melakukan ujian mandiri. Malah ujian mandiri di beberapa kampus seperti SIMAK UI berlangsung sebelum SNMPTN.
SNMPTN Tulis dan SNMPTN Undangan (2011-2012)
Diberlakukan dua jenis seleksi, yakni SNMPTN Undangan atau jalur seleksi bagi pelajar yang diundang, yaitu dengan melihat prestasi mereka selama SMA. Adapula SNMPTN tulis alias dengan tes tertulis.
SNMPTN dan SBMPTN (2013-2015)
Supaya nggak rancu, SNMPTN tulis diganti dengan nama SBMPTN, sedangkan jalur undangan tetap SNMPTN. Proporsi penerimaannya, minimal 50 persen dari jalur SNMPTN serta 30 persen dari SBMPTN. Ujian Mandiri boleh dilakukan PTN dengan kuota maksimal 20 persen, atau boleh juga tidak seperti ITB dan Unpad yang nggak memiliki jalur mandiri. Jumlah PTN yang ikut serta awalnya 61 PTN, kemudian meningkat menjadi 62 dan 64 PTN.
SNMPTN dan SBMPTN 2016
Jumlah PTN yang ikutan meningkat hingga menjadi 78 PTN. Skema penerimaannya juga mengalami perubahan yakni SNMPTN minimal 40 persen, SBMPTN minimal 30 persen, serta seleksi mandiri maksimal 30 persen. Yup,untuk seleksi mandiri maksimal banget 30 persen.
SNMPTN dan SBMPTN 2017
Proporsi penerimaan mahasiswa mengalami perubahan lagi, sehingga jalur SNMPTN dan SBMPTN masing-masing menjadi minimal 30 persen dari total kuota. Sementara jalur mandiri, maksimal 30 persen. Nah, sejak 2016 lalu, ada beberapa kampus yang memakai skor SBMPTN sebagai penilaian seleksi mandiri mereka. Jumlah kampus yang berpartisipasi bertambah menjadi 85 perguruan tinggi negeri.
Berikut skema penerimaan mahasiswa baru di beberapa PTN pada 2017 lalu:
* Universitas Indonesia
SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 70 persen
* Institut Teknologi Sepuluh Nopember
SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 40 persen, Mandiri: 30 Persen
SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 40 persen, Mandiri: 30 Persen
SNMPTN: 60 persen, SBMPTN: 40 persen
SNMPTN: 40 persen, SBMPTN: 60 persen
* Universitas Pendidikan Indonesia
SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 40 persen, Mandiri: 30 persen
SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 50 persen, Mandiri: 20 persen
SNMPTN dan SBMPTN 2018
Sampai berita ini ditulis, pihak kementerian masih mengevaluasi hasil penerimaan PTN tahun lalu. Jadi belum ada keterangan resmi apakah ada komposisi perubahan kuota jalur masuk PTN. Trus, ada juga komentar soal pengurangan kuota mahasiswa baru S1 reguler swasta, meskipun masih sekadar wacana.
(sumber: untan.ac.id)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus