Krisis Dosen di Indonesia Mulai Terjadi. Kamu Merasakan Ini Juga Nggak di Kampus?

Kamu punya dosen yang udah sepuh banget? Atau, di kampus kamu ada  satu dosen yang mengajar dua, bahkan tiga, mata kuliah sekaligus? Kalau iya, berarti kampus kamu udah mulai kesulitan mencari dosen muda yang mumpuni. Indonesia memang lagi krisis dosen banget nih, gaes!

Berdasarkan data Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek DIKTI), empat tahun ke depan bakal ada 10,000 dosen yang pensiun secara bergelombang. Kondisi ini bikin deg-degan, karena hampir tiga tahun terakhir belum ada lagi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dosen.

Menurut Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti (SDID), Bapak Ali Ghufron Mukti, sebenarnya ada dosen baru di perguruan tinggi sebanyak 5,350 orang, dan pemerintah sedang membuat aturan bagaimana mengangkat mereka sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Namun kalau dosen-dosen baru tersebut diangkat menjadi pegawai pemerintah, negara seenggaknya perlu sekitar Rp300 milyar setahun untuk menggaji mereka

Masalah ini nggak cuma terjadi di Perguruan Tinggi Negeri aja, tetapi juga Perguruan Tinggi Swasta. Menurut data tahun 2015, sebanyak 68% perguruan tinggi swasta masuk kategori tidak sehat karena kualitas dan kuantitas dosennya nggak berbanding lurus dengan jumlah mahasiswanya.

Hiks, sedih ya… padahal kita sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN, di mana seharusnya sumber daya manusia Indonesia lebih siap bersaing secara global.

Kenapa krisis dosen bisa terjadi?

1. Banyak dosen yang ingin menjadi rektor atau mengejar target jabatan struktural

Nggak bisa dipungkiri bahwa jenjang karir dosen memang nggak luas. Ini kenapa banyak dosen ikut aktif dalam menjabat posisi di universitas, demi mengembangkan potensi dan penghasilan. Nggak masalah kalau tanggung jawab mengajarnya tetap oke. Tetapi kalau dosen yang bersangkutan jadi lebih sibuk karena menjabat posisi penting di universitas dan lebih banyak keluar kampus, nasib mahasiswa didiknya gimana, dong?

2. Nggak banyak fresh graduare yang langsung mau jadi dosen

Saat ini, PTS sulit memenuhi 50% kebutuhan dosen tetap. Selain biayanya mahal, proses mendapatkan dosen nggak gampang; lho. Antar universitas bisa saling “rebutan dosen” dengan menawarkan gaji tinggi. Selain itu, nggak banyak lulusan muda yang langsung mau jadi dosen. Rata-rata alumni lebih suka bekerja di industri atau menjadi pengusaha.

Suasana dan lingkungan kerja dosen yang kurang fasilitas juga membuat para lulusan muda mikir dua kali untuk mengajar.

3. Ribetnya sertifikasi dosen

Bapak Ali Ghufron Mukti bilang, PTN bisa langsung merekrut dosen dan memberikan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK), namun kemampuan PTN itu sendiri juga perlu diperhitungkan.

Sementara buat PTS, program sertifikasi dosen tetap penting supaya dapat memberikan peranan bagi profesi dosen. Selain terkait pengakuan atas kompetensi, sertifikasi juga memengaruhi kesejahteraan. Masalahnya, kuota sertifikasi yang disediakan seringkali nggak sebanding dengan permintaan.

4. Anggaran yang besar pada kegiatan non akademik

Rektor Universitas Negeri 11 Maret, bapak Ravik Kasidi, juga sepakat bahwa saat ini salah satu jalan untuk menambah dosen adalah dengan memberikan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK). Tapi tentu aja, akan lebih baik lagi kalau pemerintah mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas dosen, dan bukan cuma mencurahkan dana untuk kegiatan non akademik seperti misi budaya. Meskipun, tentu saja kegiatan non akademik juga nggak kalah pentingnya.

***

*diolah dari data data Kemenristek Dikti dan berbagai sumber lainnya

(sumber gambar: anakui.com, sindonews.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 25 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1