Mengenang Masa Kelam Pensi SMA

Oleh Dosir Weis untuk Hai Online

Tahun 2006-2007 bisa dibilang "tahun yang kelam” bagi pensi (pentas seni) SMA, karena ada banyak pensi yang kacau. Pada tahun 2007 ini, pensi-pensi beken dari sekolah-sekolah macam SMAN 70, SMAN 6, dan SMAN 82 Jakarta Selatan (waktu itu, duo Labschool belum mampu bersaing) mesti “tercoreng” gara-gara terjadi kerusuhan dan gangguan dari pihak-pihak yang nggak bertanggung jawab.

pensi youthmanual

pensi youthmanual

Pertama, mari kita tengok pensinya SMAN 6, yang pada tahun 2007 itu bernama Klassix. Pensi bertema “summer” yang diselenggarakan di Plaza Barat Senayan ini terpaksa harus berhenti di tengah jalan lantaran adanya oknum perusuh. Padahal penjagaan pensi ini sudah sangat ketat, ditambah dengan pengamanan dari kepolisian pula.

Perusuh yang sebagian besar ingin masuk tanpa bayar ini akhirnya malah bikin onar di luar pintu gerbang. Awalnya, mereka berusaha menjebol gerbang dan pagar, tetapi ketika berkali-kali dihalau petugas pengamanan dan panitia, aksi mereka semakin brutal. Mereka mulai menghancurkan mobil-mobil di parkiran.

Kerusuhan serupa juga pernah terjadi satu tahun sebelumnya, tepatnya di pensi SMA Tarakanita 1 Jakarta yang kala itu bernama Madagastar. Sampai sore hari, acara sekolah yang digelar di Stadion Lebak Bulus ini masih berjalan aman dan lancar. Kala itu, puncak acaranya diisi oleh The Upstairs dan Duo Maia.

Namun ketika Jimi Multhazam cs manggung setengah jalan, tim keamanan “bantuan” yang diisi oleh para warga SMA Pangudi Luhur Jakarta tiba-tiba bergegas menuju tribun stadion dan menjaga pintu masuk. Sayup-sayup terlihat kobaran api di samping tribun.

“Jagain tribun! Banyak jebolan!”

“Ada yang bakar-bakar!”

Begitulah teriakan yang terdengar dari para tim keamanan yang berlari-lari membawa pentungan. Tetapi meskipun ada kerusuhan di luar stadion, untungnya Madagastar tetap berjalan lancar dan penonton nggak terlalu ikut panik, mungkin karena tim keamanan PL juga dibantu oleh polisi.

pensi youthmanual

Tetapi kekacauan pensi paling “juara” datang dari pensi SMAN 44 Jakarta Timur—waktu itu bernama Fashionastic—yang digelar di Senayan. Soalnya, di hari yang sama, sedang ada pertandingan Piala AFF antara tim Indonesia lawan tim Singapura di Stadion Gelora Bung Karno yang membawa hasil akhir 2-2. Suporter timnas kita tercinta jelas nggak puas, lalu terbawa rusuh. Seluruh panitia dan aparat keamanan Fashionastic pun kewalahan menghadapi massa pensi yang bercampur dengan massa pendukung tim sepakbola Indonesia ini.

“Pas Trio Macan lagi manggung, keadaan mulai rusuh. Massa dari luar maksa masuk dan langsung ngelempar-lempar botol. Akibatnya, artis jadi nggak mau manggung karena takut kena lemparan. Panggung pun sepi. Makanya masssa tambah ngamuk,” kenang Natasha Davega, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Seksi Acara.

Tragedi pun nggak bisa dihindari. Area pensi hancur akibat chaos yang nggak bisa dibendung dan massa naik ke atas panggung untuk merusak dan mencuri barang. Panitia Fashionastic pun ikutan “hancur”. Ajuan ganti rugi dari sana-sini nggak bisa ditolak. Panitia kudu tanggung jawab.

“Kalau nggak salah, kami rugi sampai di atas satu miliar rupiah. Sialnya, hari itu pas banget lagi ada tiga acara lain di dekat venue pensi kami, salah satunya adalah pameran mobil. Banyak mobil di situ yang kena rusak, katanya termasuk sebuah mobil yang lagi ikut kontes. Massa, sih, paling banyak ngejarah sound system,” ujar cewek berkaca mata yang juga personel band Kacamata ini.

“Ketua panitia Fashionastic sampai harus gadai sertifikat tanah, rumah, dan sawahnya di kampung. Tiap panitia juga harus patungan sekitar Rp2,000,000 per orang. Tapi nggak sampai enam bulan, semua udah kebayar,” repetnya.

Celakanya lagi, Natasha cerita bahwa ada satu band bintang tamu yang drum setnya rusak dan dicuri, dan mereka minta ganti rugi di hari itu juga. “Alhasil, semua ponsel panitia dikumpulin buat bayar, karena udah nggak ada uang lagi.”

Selain kerusuhan, masalah klasik yang selalu dihadapi pensi dari dulu sampai sekarang adalah masalah dana, khususnya hutang. Daha Cup 7, acara olimpiade olahraga SMAN 82 Jakarta pada tahun 2007 sampa harus ngutang ke event organizer (EO) lantaran ada teman sendiri yang korupsi.

Kadek, alumni SMAN 82 yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Daha Cup 7 cerita bahwa ada mark up dana di setiap divisi, sehingga membuat dana bengkak. Korupsinya mengakar banget, deh. Sialnya, yang korup ya itu tadi… teman sendiri!

“Gara-gara masalah ini, plus karena kita juga mengundang D’Massiv dan The Brandals sebagai bintang tamu acara penutupan, kita jadi berhutang Rp3,000,000 sama EO. Angka itu pun udah dikurangi setelah mediasi dengan pihak EO. Awalnya nyentuh Rp6,000,000, bro,” beber cowok berkacamata ini.

pensi youthmanual

***

Ternyata, di balik keseruan pensi, ada banyak cerita kelamnya. On the positive note, hal-hal seperti ini bisa jadi bahan pelajaran “generasi penerus” agar mereka bisa mengelola pensi dengan lebih baik. Semangat, gaes!

(sumber foto: Youtube, Knacker Magazine, AkbarMoose untuk Woodbox dan InfoPensi)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1