Info Lengkap Asesmen Nasional 2021, Bukan Sekadar Pengganti UN
- Oct 17, 2020
- Fatimah Ibtisam
Mulai tahun 2021, diadakan Asesmen Nasional untuk tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Walaupun disebut sebagai pengganti UN, Asesmen Nasional ini sangat berbeda dengan Ujian Nasional ataupun USBN. Nah, bagaimana pelaksanaan AN atau Asesmen Nasional dan apa saja materi tesnya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Asesmen Nasional VS Ujian Nasional
Baik Asesmen Nasional maupun Ujian Nasional merupakan evaluasi pendidikan untuk tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK/sederajat.
Nah, Asesmen Nasional dan Ujian Nasional memiliki perbedaan yang sangat mendasar, “Tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan,” ungkap Nadiem Makarim saat mengumumkan kebijakan Asesmen Nasional.
Intinya, nggak ada lagi nilai per siswa, bahkan NGGAK SEMUA siswa ikutan asesmen tersebut. Nantinya, hasil asesmen nasional menggambarkan kondisi, proses, dan hasil pembelajaran di tiap sekolah.
Tujuannya apa? Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tiap sekolah dan daerah, sehingga nantinya mempercepat perbaikan mutu pendidikan nasional.
Perbedaan besar lainnya antara UN dan AN (Asesmen Nasional) adalah materinya. Seperti yang kita tahu, soal UN adalah mata pelajaran dasar, sementara materi AN bukan berupa mata pelajaran, melainkan gabungan antara akademis dan nonakademis. Trus, nggak semua berupa tes.
Materi Asesmen Nasional terbagi menjadi 3, yakni Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM, Survei Karakter, serta Survei Lingkungan Belajar.
So, kalau mau dibandingin adalah sebagai berikut:
1.
UN: Hasil berupa nilai per individu.
AN: Hasil berupa evaluasi pendidikan per sekolah.
2.
UN: Peserta seluruh siswa tingkat terakhir di SD, SMP, dan SMA.
AN: Peserta hanya sebagian siswa yang menjadi responden.
3.
UN: Soal tes akademis dari mata pelajaran yang diujikan.
AN: Bukan mata pelajaran, melainkan Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Siapa peserta asesmen nasional?
Seluruh sekolah di Indonesia wajib ikutan. Namun hanya sebagian siswa aja yang mengikuti Asesmen nasional, yaitu maksimal 30 siswa SD, 45 siswa SMP, dan 45 siswa SMA ditambah siswa yang ikutan kejar paket A, B, dan C di tahun terakhir.
Kenapa cuma sebagian? Karena ini sesuai dengan tujuan Asesmen Nasional tersebut, yaitu untuk memperoleh gambaran pendidikan pada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Jadi yang diperlukan hanya responden siswa sebagai sampel, tidak harus semua siswa ikutan.
Lantas, apakah ada perbedaan antara siswa yang ikutan dan nggak ikut Asesmen Nasional?
Nggak ada. Bahkan siswa dipilih SECARA ACAK oleh pemerintah. Tidak ada konsekuensi berupa nilai atau apapun. Dan nggak ada korelasi antara tingkat prestasi siswa dengan keikutsertaan dalam asesmen nasional.
Jadi ini beda banget ya, dengan SNMPTN di mana siswa terpilih berdasarkan prestasi atau peringkat di sekolah.
Di samping itu, peserta Asesmen Nasional adalah siswa kelas 5, 8, dan 11. Kenapa dipilih yang kelas segitu?
a. Karena tujuannya adalah mengevaluasi sistem pendidikan, maka dipilih yang sudah cukup mendapatkan materi di sekolah, sudah menjalankan kegiatan belajar mengajar, dan sudah mengenal lingkungan sekolah.
b. Nantinya, hasil Asesmen Nasional akan digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas sekolah. Jadi, siswa yang ikutan Asesmen Nasional masih bisa merasakan peningkatan tersebut.
Jika dirangkum, yang bisa menjadi peserta Asesmen Nasional adalah:
1. Siswa kelas 5, 8, dan 11.
2. Hanya sampel siswa yang dipilih secara acak oleh pemerintah.
3. Nggak ada perbedaan antara yang ikut Asesmen Nasional dengan yang tidak ikut serta.
4. Seluruh sekolah wajib ikutan.
Sebagai catatan, khusus untuk peserta kejar paket A, B, C, peserta Asesmen Nasional adalah seluruh siswa yang berada di tingkat terakhir. Selain itu, para guru juga ikutan asesmen. Wait, apa? Simak deh, penjelasan selanjutnya.
Apa saja yang diujikan?
Asesmennya terbagi 3, yaitu:
1. Asesemen Kompetensi Minimum
AKM terdiri atas:
Literasi membaca: Kemampuan memahami bacaan, serta menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan bacaan tersebut sehingga bisa mendapatkan pemahaman utuh serta memecahkan persoalan.
Literasi numerasi: Kemampuan berpikir dengan menggunakan data, fakta, dan rumus matematika, sehingga bisa menerapkannya untuk menyelesaikan masalah.
Literasi membaca ini penting banget karena merupakan dasar untuk memahami semua pelajaran dan modal untuk berkarier. Begitupula dengan literasi numerasi.
2. Survei Karakter
Fungsinya untuk mengetahui sikap, values, dan kebiasaan siswa.
3. Survei Lingkungan Belajar
Nah, survei ini mengacu pada lingkungan sekitar sekolah dan suasana belajar mengajar. Nggak cuma siswa, guru juga mengikuti asesmen Survei Lingkungan Belajar. Tentunya, soal survei untuk guru dan siswa akan berbeda, ya.
Kenapa ada survei ini? Sebab lingkungan sangat memengaruhi proses belajar mengajar. Di samping itu, lingkungan tiap sekolah bisa sangat berbeda, sehingga pendekatan terhadap siswa juga harus disesuaikan.
Bagaimana bentuk ujiannya?
a. Menggunakan komputer
b. Untuk AKM menggunakan pendekatan adaptif. Jadi soal akan menyesuaikan dengan kemampuan si siswa.
Contohnya, jika soal nomor 1 salah, maka kamu akan mendapatkan soal yang lebih mudah pada soal nomor 2. Namun jika benar, kamu akan mendapatkan soal yag lebih sulit.
b. Dilakukan selama 2 hari.
Jadwal untuk tingkat SMP dan SMA adalah sebagai berikut
Hari 1:
Literasi Membaca (90 menit)
Survei Karakter (30 Menit)
Hari 2:
Literasi Numerasi (90 menit)
Survei Lingkungan Belajar (30 menit)
Bagaimana hasil Asesmen Nasional tersebut? Apakah ada nilai per siswa atau pemeringkatan sekolah?
Jawabannya:
Tidak ada nilai per siswa.
Tidak Ada pemeringkatan sekolah.
Sesuai tujuannya, nantinya hasil asesmen akan ditujukan pada sekolah dan pemerintah daerah.
Jadi bakal kelihatan nih, bagaimana kompetensi dan karakter siswa di sekolah tersebut serta bagaimana lingkungan belajarnya. Dari situ akan ketahuan, apa saja yang harus ditingkatkan oleh tiap sekolah dan daerah serta bagaimana pendekatan pembelajaran yang tepat.
Semua itu agar mutu pendidikan nasional menjadi lebih baik.
Tantangan Asesmen Nasional
Rencanamu sempat ngobrol dengan Oky Adrian, Pranata Komputer Ahli Muda pada Sekretariat Badan Litbang dan Perbukuan Kemendikbud. Oky menceritakan bagaimana Asesmen Nasional diharapkan bisa mengevaluasi sistem pendidikan di sekolah, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional. Ia juga menjelaskan bahwa Kemendikbud tengah memepersiapkan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional agar dapat berjalan baik.
Mengingat Asesmen Nasional 2021 merupakan yang pertama kalinya di Indonesia dan akan diikuti seluruh sekolah dari Sabang sampai Merauke, Oky pun memaparkan tantangan yang mungkin dihadapi, yaitu:
1. Untuk teknis pelaksanaan ujian dengan komputer pada tingkat SMA dan SMP relatif tidak ada masalah, karena sudah dilakukan secara nasional saat UN. Tinggal bagaimana caranya agar SD se-Indonesia juga bisa melakukannya.
2. Sosialisasi ke berbagai pihak, karena Asesmen Nasional merupakan hal yang baru dengan paradigma berbeda. “Misalnya, bagaimana menjelaskan ke orang tua bahwa hanya sebagian siswa yang mengikuti Asesmen Nasional,” Oky mencontohkan.
***
Semoga Asesmen Nasional 2021 berjalan lancar dan efektif meningkatkan mutu pendidikan, ya. Nantikan informasi seputar Asesmen Nasional dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang lebih detil dan terbaru di Rencanamu.
(Sumber gambar: Pixabay, Litbang Kemdikbud)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus