Sisi Plus dan Minus Menjadi Anak Pintar Juara Kelas
- Apr 21, 2016
- Dian Ismarani
Saat masih sekolah dulu, Alhamdulillah, saya termasuk “bright student” alias siswa cemerlang. Meskipun tingkat cemerlangnya nggak sampai bikin silau satu sekolah, tapi seenggaknya saya termasuk dalam jajaran siswa yang dikenal sama guru dan teman-teman, berhubung saya adalah Ketua OSIS dan juara kelas. Saya juga lumayan sering menyumbang piala buat sekolah lewat berbagai lomba ekstrakurikuler. Ejiyeee…
Tapi ternyata ya, gaes, menjadi “bright student” nggak serta merta bikin masa sekolah jadi mudah dan berjaya. Sisi plus dan minusnya malah hampir seimbang.
Kalau kamu merasa tergolong dalam “bright student”, kamu merasakan hal-hal ini nggak?
PLUS
1. Dikenal banyak orang di sekolah
Sebagai murid berprestasi, kamu pasti sering ditunjuk jadi pemimpin upacara, sibuk mengurus pengumuman sekolah, jadi panitia event tertentu, sampai ikut olimpiade ini-itu. Mungkin murid-murid lain sampai menjuluki kamu “lo-lagi, lo-lagi”, saking seringnya kamu “tampil” di sekolah. Pokoknya, ketenaran Pak Jokowi bisa tersaingin, deh, sama kamu.
2. Dapat kesempatan dan ilmu lebih banyak
Karena kamu pintar dan berprestasi, setiap sekolah atau kampus kamu diundang untuk ikut seminar atau event keren, pasti kamu adalah orang pertama yang ditawari untuk ikut acara tersebut. Guru piket sekolah kamu mungkin sampai bosan membuatkan kamu Surat Dispensasi, berhubung kamu sering izin pergi untuk ikut acara-acara luar sekolah.
Karena kamu banyak mendapat kesempatan untuk menghadiri acara di luar sekolah, soft skill kamu juga otomatis lebih bervariatif dan lebih cepat meningkat dibandingkan siswa lain.
3. Gampang dapat temen
Karena kamu sering “beredar”, lingkungan pergaulan kamu jadi luas, termasuk dengan orang-orang di luar teman-teman sekelas kamu. Pergaulan kamu makin luas kalau kegiatan kamu merambah ke luar sekolah.
Selain mempunyai pergaulan yang luas, kamu juga jadi punya informasi yang up-to-date tentang kegiatan-kegiatan sekolah.
4. Dipercaya untuk mengambil keputusan
Siswa pintar, tuh, biasanya mengemban amanah yang tinggi. Kalau kamu siswa berprestasi, kamu pasti sering ditunjuk jadi ketua kelompok karena teman-teman dan guru kamu yakin kamu bisa mengurus tugas yang diberikan di kelas.
Trus, kalau kamu bikin keputusan yang berkaitan dengan mata pelajaran atau tugas kelompok, keputusan kamu tersebut pasti dituruti dan dipercaya oleh teman-teman sekelas.
MINUS
1. Dimanfaatkan banyak pihak
Siswa pintar dimintain contekan oleh teman sekelas, sih, udah umum ya, gaes. Malah kadang teman-teman kamu malas belajar, karena mereka tahu bahwa kamu bakal ngasih mereka jawaban ujian dari nomer satu sampe selesai. Zzzz.
Trus, kalau sekali aja kamu nggak ngasih mereka contekan, mereka bakal bully kamu dan menjuluki kamu sebagai si pintar yang pelit. Hiks! Kamu yang begadang, teman-teman yang senang :(
2. Dianggap sombong dan punya real enemy
Kalau kamu termasuk siswa pintar di sekolah, jangan heran kalau banyak siswa lain yang menganggap kamu sombong. Apalagi kalau kamu adalah murid kesayangan guru-guru di sekolah. Bahkan bisa aja ada kakak kelas yang nggencet kamu dan teman seangkatan yang berusaha menjegal kesuksesan kamu. Kenapa? Who knows. Tapi mungkin karena kamu dianggap orang yang nggak pernah ngasih teman-teman lain kesempatan untuk sukses. Semuaaaa prestasi diborong kamu. Padahal kamunya, sih, nggak pernah menghalangi mereka sedikitpun!
Kalau kamu menghadapi situasi demikian, sabar, ya. Tetaplah ramah, bersaing secara sportif, dan beri teman-teman kamu pengertian, agar jealousy mereka berubah jadi motivasi.
3. Mempunyai high pressure untuk selalu jadi yang terbaik
Karena status “bright student” sudah melekat di diri kamu, kamu bisa jadi punya tekanan untuk terus mempertahankan status tersebut. Kalau pressure ini nggak di-handle dengan baik, bisa-bisa kamu stress dan paranoid, lho.
Menurut penelitian yang dirangkum dalam Weekly Psicological Science di situs LiveScience, siswa pintar cenderung mengerjakan sesuatu lebih lama, karena tekanan yang dirasakan saat mengerjakan sesuatu jadi lebih besar. Misalnya, siswa yang lebih pintar akan lebih lama mengerjakan soal ujian dibanding siswa yang biasa-biasa aja. Padahal mungkin sebenarnya mereka sudah tahu jawabannya, namun karena mereka merasa “tertekan”, otak mereka jadi berjalan lebih lambat saat mengerjakan soal-soal ujian tersebut.
Apalagi ekspektasi yang diberikan guru dan keluarga kamu pun pastinya tinggi, otomatis, kamu jadi semakin takut untuk gagal.
(Sumber foto: Wikihow)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus