Nadiem Makarim Mendikbud Ristek, Apa Pengaruhnya Untuk Pelajar dan Mahasiswa?

Setelah muncul kabar penggabungan Kemendikbud Dikti dengan  Kemenristek, akhirnya Nadiem Makarim resmi dilantik sebagai Mendikbud Ristek (28/4). Apa pengaruh penggabungan tersebut untuk pelajar, mahasiswa, dan bagi pendidikan Indonesia?

Perjalanan Kemendikbud & Kemenristek

Selama ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Ristek dan Teknologi memang memiliki sejumlah kesamaan. Terutama soal pendidikan tinggi.

Jadi, pendidikan tinggi (Dikti) atau perkuliahan awalnya menjadi bagian dari Kemendikbud. Namun pada tahun 2014, di Kabinet Presiden Jokowi yang pertama, Kemenristek digabung dengan Dikti. Salah satu tujuan penggabungan tersebut adalah untuk mendorong  riset dan penelitian di perguruan tinggi.

Nah, di tahun 2019 ada perubahan lagi. Pendidikan Tinggi kembali digabung dengan Kemendikbud. Diharapkan, ada sinergi dari pendidikan yang paling dini hingga perguruan tinggi.  Kampus Merdeka merupkan salah satu program Kemdikbud untuk bagian Dikti.

Agak mengagetkan juga ketika awal April pemerintah berencana melebur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pendidikan tinggi dengan Kementerian Riset dan Teknologi.

Kekhawatiran VS Dukungan

Hal yang pertama yang terlintas di pikiran kami ketika mendengar hal tersebut adalah apakah tanggung jawab Kementerian tidak menjadi terlalu besar dan luas sehingga sulit ditangani? Bayangkan, harus mengurusi soal kurikulum, pendidikan anak usia dini, SD hingga SMA, pendidikan vokasi, penerimaan mahasiswa, perguruan tinggi, kebudayaan daerah,  beserta segudang  kebijakan dikbud. Kini harus ditambah dengan tugas Kementerian Riset dan Teknologi *lap keringet.

Kekhawatiran ini senada dengan concern yng dilontarkan Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah. Trubus mengkritik bahwa dengan penggabungan tersbeut Ristek jadi kurang mendapatkan perhatian. Soalnya tanggung jawab Kemendikbud saja sudah banyak.  

Di lain pihak, Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudin menilai bahwa “fusion” antara Kementerian Dikbud, Dikti, dan Ristek sangat tepat, mengingat 80 persen penelitian ada di perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan komentar Dirjen Dikti Nizam yang menilai bahwa peleburan dua kementerian mengembalikan fungsi pendidikan tinggi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pengabidan masyarakat.

Selain itu, nggak sedikit orang yang menganggap Nadiem Makarim cocok mengemban tanggung jawab bidang Ristek karena ia merupakan pendiri perusahaan berbasis teknologi. Bahkan, dulu sebelum dilantik menjadi Mendikbud, banyak yang mengira bahwa Nadiem akan menjadi Menristek.  

Nah, bersamaan dengan peleburan Kemendikbud Ristek dibentuk pula BRIN atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai lembaga setingkat kementerian yang fokus di bidang inovasi. Lembaga ini berada di luar Kemendikbud Ristek.  

Pengaruh Bagi Mahasiswa dan Pelajar = Mewujudkan Pendidikan STEAM?

Di atas kertas, penggabungan ini cukup ideal karena:

a. Sesuai banget dengan STEAM, konsep pendidikan yang dinilai ideal saat ini yaitu mencakup aspek Science Technology, Engineering, Arts, Mathematics.

b. Berpeluang mendorong institusi pendidikan serta siswa/mahasiswa lebih termotivasi untuk melakukan riset dan penelitian. Keren banget kan, kalau pelajaran di sekolah berbasis riset teknologi?

c. Aspek teknologi lebih menyatu dengan pendidikan.

Namun tantangannya adalah:

a.Saat ini ada banyak isu yang ditangani Kemendikbud, mulai dari belajar jarak jauh, isu pelecehan dan perundungan (bullying) di sekolah dan kampus, materi dan kurikulum pendidikan, persoalan guru honorer, dan masih banyak lagi. Jika ditambah dengan ristek pasti akan ada lebih banyak hal yang perlu dikerjakan.

b. Bagaimana Kemendikbud dan BRIN bisa berjalan memajukan riset, teknologi, serta inovasi untuk tanah air. Kedua lembaga diharapkan produktif sesuai peran masing-masing lembaga, dan nggak tumpang tindih.

***

Selamat untuk Nadiem Makarim serta seluruh jajarannya atas tanggung jawab baru di dalam Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Semoga peleburan ini berdampak positif bagi pendidikan indonesia, kemajuan pengetahuan, serta perkembangan siswa/mahasiswa.

Mungkin bisa diawali dengan upgrade desain situs Kemendikbud yang lebih user friendly serta aplikasi penunjang yang semakin canggih? Ehehehe.

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
voocccie | 2 bulan yang lalu

I recently decided to try something new and came across bitcoin online casinos https://casinohex.jp/online-casinos/bitcoin-casinos/. I've been interested in cryptocurrency for a long time, but I didn't think it would work so well in casinos. Deposits take seconds, and withdrawals are instant.…

Industri Game Makin Menjanjikan, Inilah Pilihan Profesi Untuk Para Pecinta Game
kebidananUnesa | 2 bulan yang lalu

Yuk teman-teman bisa dibaca artikel dibawah ini yang merasa stress saat kuliah https://s1kebidanan.fk.unesa.ac.id/post/tips-kuliah-tanpa-stres-bisa-kok

7 Tips Ampuh Hadapi Tugas Kuliah yang Numpuk Biar Kamu Tak Merasa Stress
Big Head | 4 bulan yang lalu

Wow, this hobby is pretty cool! If you're interested in reading about other fun hobbies, check it out here: https://hobiapaaja01.wordpress.com

10 Hobi yang Mencerminkan Kepribadianmu
Ica Test | 6 bulan yang lalu

Kuliah di luar negeri bukan hanya soal menempuh pendidikan, tapi juga soal membuka cakrawala baru dalam hidup. Ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan mahasiswa internasional, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah tujuh keuntungan utama kuliah di luar negeri, beserta pemikiran…

7 Keuntungan Kuliah di Inggris
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©