Alasan Umum Kenapa Seseorang Mengambil Keputusan yang Salah - Bukan Cuma Karena Mereka Orang Jahat, Lho!

Sebagai manusia biasa, kita sering banget mengambil keputusan yang salah dalam hidup. Misalnya, salah strategi belajar dalam ujian, salah pilih teman, salah pilih jurusan kuliah, salah timing ketika mengungkapkan sesuatu, dan masih banyak lagi. Namanya juga manusia ya, gaes. Nggak ada yang sempurna. 

Tapi seringkali jargon "manusia biasa yang nggak sempurna" ini dijadikan tameng untuk terus melakukan kesalahan-kesalahan yang sama berikutnya. Nah, Business Insider merangkum berbagai alasan umum kenapa seseorang mengambil keputusan yang salah. Menarik banget dibaca, supaya kita bisa menghindari melakukan kesalahan yang serupa.

1. Orang cenderung terpengaruh pada informasi pertama yang nyampe ke telinga mereka. Padahal nggak semua info tersebut tepat. Misalnya, saat jual beli barang. Pihak yang menyebutkan harga pertama kali, biasanya punya pengaruh besar dalam tawar-menawar.

2. Ada orang yang mengandalkan penyelidikan dan asumsi sendiri. Misalnya, seorang perokok bakal bertahan untuk terus membeli rokok karena ada orang lain yang mereka kenal sebagai perokok berat tapi tetep bisa sukses, dan hidupnya sehat-sehat aja.

Begitupula dengan orang yang malas-malasan sekolah lantaran melihat beberapa orang yang pendidikannya nggak selesai tapi bisa sukses besar.

3. Ada orang yang percaya sama sesuatu karena banyak orang juga percaya sama hal tersebut. Efef ini seringkali disebut groupthink. Hal ini sering bikin seseorang cuma jadi follower aja tanpa mempertimbangkan benar atau salah sebuah pengambilan keputusan.

4. Ada orang yang gagal menyadari bahwa dia bersikap nggak objektif dalam mengambil keputusan. Misalnya, kita seringkali setuju sama pendapat seseorang karena orang tersebut dekat dengan kita. Keputusan yang diambil jadinya bukan berdasarkan benar atau salah tapi karena kedekatan emosional dengan orang tersebut.

5. Ada orang yang ketika memutuskan sesuatu merasa bahwa itu adalah hal positif. Misalnya, ketika kamu naksir sama sebuah tas, kamu akan mengabaikan sisi negatif dari tas tersebut (harganya, kualitas bahannya, dll.) karena kamu udah terlanjur suka sama warnanya.

6. Ada orang yang terjebak dalam ilusi ketika mengambil keputusan. Misalnya, kamu memutuskan membeli baju berwarna merah karena baju tersebut paling menonjol diantara baju lainnya yang rata-rata berwarna monokrom. 

7. Ada orang yang cuma mau mendengar apa yang dia percayai. Akibatnya, konfirmasi lain jadi terabaikan. Contohnya adalah pilkada DKI yang ramai terjadi. Pendukung masing-masing paslon bakal nggak percaya sama paslon lain karena keukeuh sama pilihannya.

8. Ada orang yang percaya sama hal yang udah terlalu lama menjadi pedoman bagi khalayak umum. Misalnya, kita cenderung nggak bisa percaya sama kemungkinan kalau bumi itu rata karena selama puluhan tahun kita menerima informasi bahwa bumi itu bulat.

9. Ada orang yang sengaja mencari sedikit informasi. Mereka percaya justru dengan sedikit informasi, ada keputusan-keputusan yang bisa diambil dengan lebih akurat. Jadinya, mereka menutup diri dari indormasi lain. Misalnya, kamu sengaja nggak follow sebuah akun di twitter supaya pendapat kamu tentang suatu hal nggak gampang goyah.

10. Hampir sama seperti poin 5 dan 7, ada orang yang mengabaikan beberapa pertimbangan negatif terhadap suatu hal. Poin 10 ini juga sama sekali nggak mau melihat sisi negatif sama sekali dan cenderung menutup mata.

11. Ada orang yang mengambil keputusan berdasarkan hasil semata tanpa melihat proses di belakangnya. Misalnya, kamu percaya bahwa berprofesi menjadi atlet bakal bikin kamu sukses. Padahal, hal ini nggak berlaku untuk karakter yang sama bagi semua orang.

12. Ada orang yang terlalu percaya diri. Over confident bisa menjadi cikal bakal keputusan yang salah, lho.

13. Ada orang yang percaya sama sugesti sebuah obat atau benda. Misalnya, kamu percaya bahwa ketika kamu membawa membawa batu, keinginan untuk buang air besar bisa tertunda. Hato, siapa yang masih kayak gini? Hihihi...

14. Ada orang yang terlalu tinggi dalam melihat nilai suatu barang. Misalnya, kamu memutuskan untuk beli gadget mahal dan dipakai sama banyak teman kamu padahal ada gadget yang lebih murah dengan spesifikasi lebih bagus.

15. Ada orang yang mengambil keputusan berdasarkan informasi terbaru aja. Pokoknya kita bergantung sama hal terbaru yang kita dengar tanpa memikirkan faktor lain.

16. Ada orang yang mengambil keputusan pada sesuatu yang mudah dicerna. Misalnya, kita nggak mau mengambil kesempatan untuk melakukan olahraga yang memicu adrenalin seperti bungee jumping karena secara umum hal tersebut dinilai terlalu berbahaya. 

17. Ada orang yang mengambil keputusan karena berharap hal tersebut benar-benar menjadi kenyataan. Misalnya, kamu bertaruh bahwa sebuah tim sepak bola akan menang karena itulah yang kamu harapkan tanpa mempertimbangkan faktor latihan, strategi tim dan lain sebagainya.

18. Ada orang yang mengambil keputusan berdasarkan stereotype. Misalnya, kamu memutuskan mengambil kuliah bidang humaniora karena stereotype jurusan-jurusan tersebut santai, gampang, dan nggak ada hitung-hitungannya. Padahal, sih... tetap aja mesti getol baca dan belajar, termasuk belajar matematika!

19. Ada orang yang yang mengambil keputusan berdasarkan pengalaman orang-orang yang berhasil melewati hal tersebut. Misalnya, kamu mau menjadi entrepreneur karena melihat banyak orang yang sukses. Padahal, kalau kamu menggali lebih dalam, nggak sedikit juga yang gagal.

20. Ada orang yang mengambil keputusan karena menilai nggak ada resiko yang bakal ditimbulkan dari pengambilan keputusan tersebut. Ini sering dilakukan mereka yang "cari aman". Semakin sedikit resiko, semakin mereka memilih hal tersebut.

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 29 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1