8 Hal yang Dilakukan Orang Sukses Saat Mereka Masih SMA & Kuliah

Kalau melihat sosok yang relatif muda tapi sudah punya meraih berbagai pencapaian keren, memiliki penghasilan wuarbiyasak, sukses menekuni passion, dan bermanfaat bagi masyarakat, tentu kita bakal merasa kagum. Yah, antara “ngefans” dan merasa kayak remah rempeyek. Minder, shay! Tapi orang sukses juga manusia biasa yang pernah jadi anak SMA atau mahasiswa lucu kayak kamu.

Nah,  apa sih, yang dilakukan orang sukses ini ketika masih sekolah dan kuliah, sehingga membedakan mereka dari yang lain? Dari berbagai wawancara dan ulasan Youthmanual dengan banyak anak muda sukses, kami menyimpulkan beberapa hal.

Ternyata, saat SMA dan kuliah, mereka itu…..

1. Mulai berjualan dan bisnis kecil-kecilan. 

Salah satu yang menjelankannya adalah Anugrah Pakerti, pengusaha muda yang merupakan Founder dan CEO kosmetik Avoskin. “Sejak SMA, aku sudah bikin usaha kecil-kecilan, mengerjakan pesanan kaos teman-teman.” ungkap alumni SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta tersebut.

2. Mengalami kegagalan.

Salah banget kalau kamu berpikir bahwa orang sukses itu adalah yang hidupnya selalu lancar jaya dan bergelimang prestasi. Justru biasanya mereka sudah mengalami jatuh dan gagal sejak usia muda, bro! Tau nggak, waktu SMA, Yasa Singgih pernah bisnis kaos dan mengalami kerugian hingga mencapai 100 juta. Padahal, ketika itu alumni SMA Regina Pacis ini akan menghadapi UN. Kebayang dong, ya, gimana stresnya?

Sepertinya Yasa langsung belajar dari kegagalan. Buktinya, saat kuliah di Binus, ia mendirikan clothing line Men’s Republic yang sukses digandrungi hingga ke Asia Tenggara. Akhirnya, Yasa pun terpilih sebagai salah satu anak muda bersinar di Asia dalam Forbes 30 Under 30. Yup, bagi orang sukses, kegagalan merupajan pelecut semangat dan “sekolah” untuk belajar. Justru kalau nggak pernah gagal, kemungkinan besar kamu kurang melakukan sesuatu atau nggak berani keluar dari comfort zone.

3. Bekerja keras. Lebih keras daripada yang lain.

Ibaratnya, jika orang lain berusaha sebanyak 50, maka orang sukses mungkin mengerahkan usaha sebanyak 80 atau 100.

“Zaman kuliah, gue nggak pernah ngalamin yang namanya liburan semester selama tiga bulan. Soalnya, gue sibuk memperbaiki nilai kuliah demi mencapai tujuan gue di bidang radio. Gue juga jarang bisa liburan bareng teman-teman, karena sibuk kerja di radio dan sebagai MC,“ curhat Sahil, penyiar radio dan pengajar public speaking.

4. Menyelesaikan tugas kuliah/sekolah tepat waktu.

Sejak muda biasanya udah mulai kelihatan, ya, bagaimana attitude kerja orang yang bakalan sukses plus kemampuan dia mengatur waktu. Hal ini ditunjukkan oleh content creator beken Ayla Dimitri.

“Dulu aku rajin banget nyicil tugas kuliah tugas! Aku mikir, daripada nongkrong atau main, mendingan nyicil tugas, deh. Apalagi tugas-tugas kuliah DKV ‘kan gila banget, ya,” kata alumni Universitas Pelita Harapan tersebut.

Yup, selain giat, sejak sekolah/kuliah orang yang "berbakat sukses" juga selalu berkomitmen dengan apa yang dilakukan. Meski masih usia muda, mereka pun sudah  bisa menentukan prioritas.

5. Ikutan pertukaran pelajar.

Banyak banget alumni pertukaran pelajar yang akhirnya jadi tokoh sukses, seperti Najwa Shihab, Anis Baswedan, dan Indra Herlambang. Dengan ikutan kegiatan semacam ini, pikiran dan wawasan seseorang jadi lebih terbuka. Banyak juga pengalaman, pelajaran, serta skill berharga yang bisa didapat lewat pengalaman pertukaran pelajar tersebut. Antara lain kemandirian, kemampuan adaptasi, skill komunikasi, kemampuan mempresentasikan Indonesia, dan lainnya.

6. Mengenali dan menggali passion-nya.

Passion ada yang dikenali sejak awal, bahkan sejak kecil. Bisa juga, pengalaman atau aktivitas yang dilakukan menggiring seseorang menemukan passion.

Apapun jalannya, kebanyakan orang sukses berhasil mengenali passion mereka. Nggak berhenti sampai di situ, mereka pun berusaha mengembangkan dan mewujudkan passion tersebut.

Misalnya, Ayla Dimitri yang menyadari minatnya di bidang fashion styling gara-gara ikutan mata kuliah Editorial Design. Atau seperti Marializia, news presenter Metro TV yang memang sejak kecil bercita-cita menjadi pembawa berita. Untuk mengembangkan passion-nya, sejak kuliah Ayla menjadi freelance stylist sedangkan Maria kerja part time di stasiun televisi lokal.

7. Peduli.

peduli

Di saat banyak anak muda yang self centered alias memikirkan dan mengutamakan diri sendiri, orang sukses justru menunjukkan kepedulian dan ketertarikan dengan masyarakat sejak mereka masih sekolah/kuliah. Kepedulian sama masyarakat inilah yang akhirnya menghasilkan ide-ide baru dan segar untuk menjawab tantangan yang dialami masyarakat.

Salah satu contohnya adalah Muhammad Abdul Karim, Direktur Eksekutif Sahabat Pulau dan Founder/CEO HUB Tasikmalaya. Waktu kuliah ia mengajak ibu-ibu kenalannya untuk kerja sama jualan donat dan nasi kuning. Nah, kalau jualannya nggak habis, Abdul Karim bakal membagikannya ke anak-anak panti asuhan. Kepedulian ini menggerakkan Abdul Karim untuk menjalani usaha berbasis kemanusiaan hingga akhirnya ia sukses sebagai sociopreneur.

8. Sungguh-sungguh menjalani pendidikan formal, walau sambil kerja.

Kesempatan banyak datang menghampiri orang sukses sejak mereka masih kuliah. Yup, nggak sedikit yang mulai kerja atau usaha saat masih berstatus mahasiswa. Meskipun demikian, mereka nggak gegabah meninggalkan pendidikan formal. Kebanyakan orang sukses justru tetap kuliah dengan sungguh-sungguhi.

Ada sih, orang sukses yang nggak mengenyam pendidikan formal. Tapi itu nggak bisa dijadikan alasan buat malas-malasan, bahkan mangkir dari kewajiban kuliah. Seperti kata Niko Al Hakim, pemilik Sate Taichan yang femes itu.

“(Memang) ada orang sukses yang nggak kuliah, tetapi jangan dijadikan patokan. Misalnya berpikir, ‘Ah, Bob Sadino aja nggak sekolah, tuh. Ya udah, gue nggak usah kuliah juga bisa sukses!’ Padahal ‘kan, nggak semua orang bisa sukses dengan cara almarhum Bob Sadino, tanpa pendidikan formal," ungkap mahasiswa LSPR ini.

Pasangan instagrammer Rachel Vennya ini juga menambahkan “Aku merasa ilmu perkuliahan sangat bermanfaat, dan sayang banget kalau kita kuliah asal-asalan."

Jadi jangan karena dapat sebijik-dua bijik (atau bahkan banyak) tawaran endorse, kamu langsung kepikiran nggak nerusin kuliah atau asal-asalan menjalaninya, ya.

(sumber gambar: theodysseyonline.com, Laila A., dokumentasi pribadi)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 5 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1