10 Hal yang Mengurangi Poin Saat Wawancara Kerja, Bahkan Menghilangkan Kesempatanmu!

Proses rekrutmen kerja biasanya terdiri dari beberapa tahap dan wawancara merupakan tahapan yang krusial. Kenapa? Pertama, jika sudah sampai ke sesi interview artinya kamu sudah masuk dalam fase lanjutan. Umumnya, wawancara inilah yang menjadi penentu, siapa kandidat yang diterima dan mana yang tidak. Nah, 10 hal ini bisa menjadi ganjalan bahkan menutup peluangmu mendapatkan kerja. Maka, saat wawancara, kamu jangan….

1. Terlambat datang.

Plis banget datang dengan ontime saat wawancara kerja. Jika momen penting kayak begini saja kamu terlambat, orang yang mau mempekerjakan kamu jadi ragu bagaimana saat bekerja  nantinya.

Saat telanjur telat yang bisa kamu lakukan adalah.

a. Saat kamu masih di jalan dan ada kendala (macet, berangkat kesiangan, tiba-tiba di jalan ada demo, dan lainnya), segera hubungi pihak perusahaan dan sampaikan bahwa kamu akan telat. Berikan pula kisaran waktu kamu sampai ke tujuan. Ini supaya mereka bisa mengatur ulang kegiatan, misalnya mendahulukan kandidat yang sudah datang atau mengerjakan hal lain terlebih dahulu.

b. Saat sampai di lokasi wawancara, kamu perlu meminta maaf atas keterlambatan tersebut.

c. Terlambat memang nggak enak, tapi berusahalah tenang dan tetap berikan yang terbaik saat wawancara.

2. Berbicara dengan volume suara kecil.

Sakin g kecilnya, mungkin si pewawancara jadi bertanya-tanya apakah kamu sebenarnya sedang berbicara dengan suara hati? Eaaaa.

So gaes, perhatikan volume suara kamu. Berbicara lah dengan jelas. Jangan pula terburu–buru atau menggumam.

3. Tidak memperhatikan penampilan.

Berantakan, kelewat santai, atau kelewat berani, samasama memberikan impresi negatif.

4. Langsung membicarakan gaji.

Padahal pewawancara masih nanya–nanya soal pengalamanmu dan belum masuk pada negosiasi gaji. Apalagi, kalau tanyanya begini, “Jadi perusahaan ini bakalan menggaji saya berapa?”. Bukan, itu bukan rasa percaya diri, melainkan sikap yang tidak sopan.

5. Memberikan 'Yes No' Answers.

wwancara kerja

Tiap kali ditanya, kamu hanya menjawab dengan singkat, bahkan hanya bilang Iya atau Tidak. Jadi bagaimana pewawancara bisa menggali diri dan kemampuanmu? Bukankah itu tujuan wawancara? Jika bkamu irit bicara, mereka akan menyimpulkan bahwa kamu kurang tertarik bekerja di sana.

6. Membahas topik yang nggak nyambung dengan pekerjaan yang dilamar.

Yup, saat wawancara, kamu malah nanya pandangan politik si pewawancara.  Or worse, bertanya mengenai hal yang pribadi. Mungkin kamu merasa perlu mencairkan suasana, tapi nggak perlu deh, SKSD (sok kenal, sok dekat). Yang ada kamu malah dianggap nggak profesional.

7. Komentar yang nggak perlu, nggak sensitif, dan mengganggu.

“Wah, cantikcantik ya, karyawan di sini.”

“Enak ya, jadi sekertaris kerjanya dikit.”

Perkataanmu akan dinilai. Bukan hanya pada orang yang mewawancarimu, tapi juga ke semua orang di kantor tersebut akan jadi penilaian. Di dunia kerja, etika merupakan hal yang sangat penting.

8. Mengeluh.

Jangan sampai kamu mengeluarkan pernyataan bernada mengeluh, apalagi kalau keluhannya berhubungan dengan hal yang kamu kerjakan atau perusahaan tempat kamu mendaftar. Misalnya, “Kantornya jauh, ya.” “Oh, jam kerja di sini panjang banget, ya.” Serius, hal ini bakalan bikin mereka ilfil sama kamu.

Hati –hati juga kalau “curhat” tentang dirimu, misalnya. “Kuliah di kampus berat, tugasnya banyak…”. Gaes, saat interview kamu harus meyakinkan bahwa dirimu adalah kandidat yang yang tepat dan dapat diandalkan. Jangan malah mengesankan sebaliknya. Perlu diingat kalau mereka juga malas mempekerjakan orang yang nggak benar–benar niat ingin bekerja di perusahaan tersebut.

9. Memotong perkataan si pewawancara atau nggak memperhatikan pewawancara.

Jelas dong, ya kenapa kamu harus benar–benar memperhatikan apa yang disampaikan pewawancara. Jangan sampai saking semangatnya menjawab sampai memotong pembicaraan atau nggak dengerin pertanyaan dengan baik.

10. Menolak saat diminta melakukan sesuatu.

Selama hal yang diminta tersebut nyambung dengan pekerjaan serta bukan hal negatif atau menjatuhkan harga diri, kamu perlu memenuhi “tantangan” yang diberikan si pewawancara. Misalnya, kamu melamar untuk posisi marketing, bisa saja si pewawancara meminta kamu mempromosikan suatu produk langsung  di depan tim kantor. Nah, walaupun disuruh dadakan, go for it. Jangan menyerah duluan.

Semoga proses wawacara kamu lancar jaya, ya!

Baca juga:

(sumber gambar: narolainfotech.com, bodywork-art.com, seek.com.au)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 19 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 30 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1