Apakah Asal Perguruan Tinggi Memengaruhi Peluang Diterima Bekerja?

Berpengaruh nggak sih, latar belakang perguruan tinggi terhadap peluang diterima kerja? Dari berbagai obrolan dengan HRD, pimpinan perusahaan, dan karyawan serta pengamatan selama bekerja, saya menemukan beberapa jawaban.

1. Sangat Berpengaruh

Latar belakang kampus si pelamar menjadi salah satu kriteria dalam penerimaan. Apabila kampusnya bukan perguruan tinggi papan atas sesuai keinginan perusahaan maka tidak diikutsertakan dalam proses seleksi lebih lanjut. Ini biasanya disaring saat dalam tahap CV.

Ciri tipe ini:

* Perusahaan besar multinasional atau nasional dengan banyak pelamar, sehingga harus menyaring dengan ketat.

* Untuk posisi fresh graduate alias pekerja pemula. Kalau yang level pertengahan atau manajer biasanya diseleksi berdasarkan pengalaman dan keahlian.

* Yang dikehendaki biasanya adalah lulusan PTN ternama atau lulusan luar negeri. Bagi beberapa perusahaan, PTN seperti ITB, UI, dan UGM masih menjadi top of mind atau paling diminati untuk lulusan dalam negeri.

* Perusahaan seperti ini menganggap bahwa lulusan perguruan tinggi terbaik akan menjadi pekerja terbaik.

* Alasan kedua adalah pelamarnya sangat banyak. Dan salah satu cara mengurangi pelamar adalah dengan seleksi asal kampus.

2. Sama sekali nggak ngaruh

Bisa dibilang perusahaan ini sama sekali nggak melihat asal kampusmu. Yang menentukan adalah kemampuanmu (dilihat dari portofolio dan tes kerja), hasil wawancara, pengalaman magang/volunteer, dan lainnya. Pokoknya, penilaian hanya fokus pada nilai si kandidat dan bukan latar belakangnya.

Ciri tipe ini:

Startup atau perusahaan baru yang pimpinannya relatif muda.

* Pihak perusahaan nggak menganggap asal kampus sebagai sesuatu yang penting.

* Bisa jadi pimpinan di perusahaan tersebut nggak berasal dari kampus top atau bisa juga nggak menuntaskan kuliah namun pengetahuan dan skill-nya mumpuni.  

3. Berpengaruh berdasarkan pengalaman…

Ini sifatnya sangat personal karena berdasarkan pengalaman user/pimpinan perusahaan. Misalnya, “Saya beberapa kali mendapatkan pekerja lulusan kampus X. Ternyata skillnya kurang.” Bisa juga. “Lulusan kampus C yang diterima di sini memang pintar, tapi arogan dan tidak bisa bekerja dalam tim.”  Atau sebaliknya, “Karyawan lulusan perguruan tinggi Y dan Z biasanya sangat berdedikasi. Kariernya bagus di perusahaan ini.”

Artinya, jika kamu bekerja di perusahaan, maka kamu akan dinilai. Nah, bisa jadi performa kerja dan perilaku kamu menentukan nasib juniormu di kampus. Oiya, bisa aja lho, justru lulusan perguruan tinggi favorit yang justru "di-blacklist" karena pengalaman kurang menyenangkan perusahaan.

Ciri tipe ini:

* Biasanya perusahaan lingkup kecil atau menengah, dengan jumlah karyawan sedang, sehingga karyawan diamati dengan lebih seksama.

* Faktor ini ditentukan oleh user/pimpinan/manajer karena berdasarkan pengalaman personal mereka.

4. Asal kampus jadi penilaian, walau nggak menentukan lolos atau tidaknya.

Asal kampus bisa menjadi salah satu penilaian, walaupun bukan yang utama. Misalnya ada 2 kandidat pekerja dengan skill dan performa yang relatif sama. Nah, pelamar dari kampus ternama akan mendapatkan poin ekstra.

Apakah lulusan kampus yang nggak terkenal dan bukan unggulan bisa mengalahkan lulusan PTN dalam mendapatkan kerja di perusahaan ini? Tentu bisa. Namun dia harus lebih menonjol ketimbang yang lainnya.

Ciri tipe ini:

* Bisa perusahaan skala besar, sedang, ataupun kecil

* Menilai berbagai aspek, seperti asal kampus, IPK, kegiatan, dan lainnya.

* Perguruan tinggi yang dinilai bagus berdasarkan kriteria perusahan, bisa PTN, PTS atau lulusan luar negeri.

* Berlaku ntuk pekerja level fresh graduate/pekerja pemula.

***

“Kamu harus masuk PTN A jurusan apa aja, supaya nanti gampang cari kerjanya!”

Pernah mendengar kalimat semacam ini? Kenyataannya memang ada perusahaan yang masih melihat asal perguruan tinggi dalam merekrut karyawan fresh graduate. Tetapi nggak sedikit pula perusahaan yang lebih menekankan pada hal yang lebih penting, yakni kualitas dan kemampuan si pelamar.

Jika saya lulusan kampus yang underdog alias tidak termasuk favorit, apakah nggak berpeluang masuk perusahaan besar/multinasional? Tetap ada peluang, namun umumnya usahamu mesti lebih keras. Antara lain dengan terus mengasah kemampuanmu, cari pengalaman dengan magang, serta berikan yang terbaik saat interview dan tes kerja

Sebaliknya, kamu yang lulusan kampus top juga nggak bisa hanya mengandalkan nama mentereng kampus.

(sumber gambar: Pexel)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1