Mempersiapkan diri menjelang wawancara kerja itu jelas wajib hukumnya. Mulai dari memilh outfit yang pantas untuk dikenakan sampai melakukan simulasi wawancara kerja berulang-ulang agar siap mental menghadapi hari H.

Nah, ada kalanya pewawancara dengan sengaja menyelipkan “jebakan betmen” khusus untuk kamu alih-alih menanyakan pertanyaan wawancara yang standar. Nggak tanggung-tanggung, pertanyaan nggak terduga itu bisa jadi sangat nggak nyambung dengan pekerjaan atau apapun yang telah kamu persiapkan. Bingung sendiri, deh, tuh!

Tapi jangan salah paham, ya, gaes. Pertanyaan-pertanyaan tersebut nggak dimaksudkan untuk menjatuhkan kamu, kok. Ada banyak makna implisit yang bisa ditarik mengenai karakter bahkan kemampuan kamu oleh pewawancara, baik dari cara kamu menjawab maupun isi jawaban kamu tanpa dipengaruhi bias atau rekayasa yang bisa aja kamu lakukan dengan pertanyaan wawancara standar yang terkesan gamblang.

Biar kamu nggak keburu keringet dingin dan gelagapan di depan para pewawancara, yuk pahami dulu logika dibalik pertanyaan-pertanyaan wawancara aneh bin ajaib seperti dibawah ini.

Pertanyaan 1: “Kalau kamu boleh melepaskan satu provinsi/daerah tertentu di negara kamu, provinsi/daerah mana yang akan kamu pilih, dan kenapa?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk melihat sejauh mana kamu dapat menyusun prioritas. Provinsi/daerah diumpamakan sebagai aktivitas yang kamu miliki, dan kamu harus memahami kelelebihan dan kekurangan masing-masing aktivitas agar dapat memprioritaskan yang terbaik.

Pertanyaan 2: “Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu diculik oleh alien?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk melihat bagaimana kamu mengambil sikap jika ditempatkan di wilayah baru yang sama sekali asing dan cara kamu untuk dapat beradaptasi di dalamnya. Tingkat kekreatifan dan keluasan imajinasi kamu juga dapat dinilai dari sini, lho!

Pertanyaan 3: “Coba deskripsikan diri kamu hanya dengan satu kata.”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk melihat tingkat efisiensi kamu dalam bekerja dan kepercayaan diri kamu dalam menilai/menganalisa sesuatu dengan cepat. Pertanyaan ini juga agak tricky karena jawaban yang kamu berikan dapat mempengaruhi penilaian pewawancara dalam menentukan kecocokan kepribadian kamu dengan karakteristik pekerjaan yang kamu pilih.

Pertanyaan 4: “Kalau kamu bisa bekerja di perusahaan manapun yang kamu inginkan, dimanakah kamu ingin bekerja?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk melihat seberapa serius kamu ingin bekerja dalam bidang tersebut, serta keloyalan kamu terhadap suatu komitmen. Seandainya perusahaan impian kamu bukan perusahaan dimana kamu melamar, hal itu nggak jadi masalah. “Poles” jawaban kamu dengan kalimat yang lebih memfokuskan kontribusi yang dapat kamu berikan kepada perusahaan tersebut.

Pertanyaan 5: “Misalkan, kamu sudah (atau memang) pernah bekerja di perusahaan lain sebelumnya. Menurut kamu, apa yang ada di pikiran mantas bos kamu jika ia tahu kamu sedang menjalani wawancara kerja di perusahaan lain pada detik ini?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk melihat sepandai apa kamu dalam menjaga integritas perusahaan. Menceritakan “rahasia dapur” perusahaan ataupun para pekerjanya dianggap kurang etis, gaes. Maka jangan beberkan alasan-alasan yang terlalu personal kepada si pewawancara, baik dalam konteks yang positif atau negatif.

Pertanyaan 6: “Kenapa tutup gorong-gorong bentuknya bundar?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk melihat apakah kamu memiliki penalaran deduktif yang cukup baik dalam membuat suatu kesimpulan.  Semakin ringkas dan masuk akal jawaban kamu, maka semakin baik. Bentuk pertanyaan ini pun bisa aja beragam, meskipun intinya tetap mempertanyakan kenapa ini-begini atau kenapa itu-begitu.

Pertanyaan 7: “Bayangkan jika besok kamu memenangkan undian sebesar 5 miliyar rupiah. Apa yang akan kamu lakukan dengan uang itu?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk menilai apakah kamu dapat menyusun suatu strategi beserta langkah-langkah yang feasible. Selain itu, jawaban kamu terhadap pertanyaan ini juga dapat menyiratkan apakah kamu akan bekerja di perusahaan tersebut memang berdasarkan passion atau sekadar terima gaji aja, lho!

Pertanyaan 8: “Berapa jumlah koin yang harus kamu tumpuk agar tingginya menyamai Monas?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk melihat seberapa pandai kamu dalam mengukur sesuatu secara kuantitatif. Meskipun jawabannya nggak akan pernah tepat seratus persen, tapi dasar dan metode dibalik perhitungan yang kamu gunakanlah yang menjadi pertimbangan para pewawancara.

Pertanyaan 9: “Apa buku terakhir yang kamu baca?”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk menganalisa rasa ingin tahu kamu secara intelektual. Jawaban yang kamu berikan tentunya akan mencerminkan kepribadian dan selera yang kamu miliki. Selain itu, mereka juga dapat menilai minat kamu dalam suatu industri, isu sosial atau mengikuti tren yang dinamis.

Pertanyaan 10: “Berikan contoh hal apa yang bisa kamu lakukan dengan (benda paling biasa/tidak menarik) selain fungsi utamanya.”

Logika dan maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara kamu berpikir dan meyelesaikan masalah dalam keadaan genting. Kekreativitasan kamu dalam menjawab pertanyaan ini dapat menjadi penilaian si pewawancara dalam kemampuan kamu dalam berimprovisasi serta menyikapi suatu keadaan atau hal lainnya dari sudut pandang yang beragam.

(sumber gambar: turner.com, itsadeliverything.com, workitdaily.com, pixabay.com)