Siapa yang setuju kalau jurusan Sastra, adalah jurusan yang super seru?

Kalau saya, sih, setuju banget!

Mungkin karena jurusan Sastra tergolong jurusan liberal arts yang lebih bebas mengeksplor berbagai bidang ilmu untuk memperluas wawasan. Soalnya, ada juga jurusan yang fokus pada skill profesi.

Nah, selama empat tahun kuliah di Sastra, saya menemukan berbagai macam mata kuliah. Dari yang santai dan fun, sampai yang susah banget lulusnya. Dari yang hafalannya segunung, sampai yang boleh mengarang bebas saat ujian. Dan inilah 8 mata kuliah paling seru versi saya!

1. Mata Kuliah: Multikulturalisme

Ngapain, sih, di kelas? Belajar tentang betapa unik dan kayanya perbedaan budaya, kebiasaan, serta pola pikir manusia. Kita juga belajar mengenai stereotyping dan kenyataannya.

Misalnya, orang Asia identik dengan kesan introvert, dimana cowok mendominasi dan cewek nurut. Padahal kenyataannya bisa berbeda, lho. Kita pun musti menganalisa, kenapa bisa muncul stereotype begitu? Yang bikin tambah seru, materi kuliah ini bisa bersumber dari buku dan film populer, serta isu-isu yang sedang beredar.

Tingkat kesulitan: 7/10 (dari skala 1-10)

2. Mata Kuliah: Film & Sastra

Ngapain, sih, di kelas? Nonton film! Yup, soalnya kelas ini memperlajari tentang karya sastra yang diangkat ke film atau sebaliknya, jadi kita pun menganalisa dan membandingkan versi film dengan versi sastranya. Apakah adaptasinya setia atau sangat berbeda? Apa saja bagian yang ditambahkan/dikurangi, dan mengapa demikian? Di kelas ini, kita jadi bisa nonton dan ngebahas film-film seperti Harry Potter, The Hunger Games atau Twilight Saga, deh! Seru, 'kan?

Tingkat kesulitan: 6/10

3. Mata Kuliah: Pengkajian Cerita Detektif

Ngapain, sih, di kelas? Ternyata genre cerita detekif ada teorinya, lho. Kita pun bisa membagi cerita detektif ke beberapa tipe, seperti tipe teka-teki, tipe suspense and thriller, tipe noir alias cerita yang dark, dan tipe internasional yaitu yang memiliki setting waktu dan tokoh dari berbagai negara. Lewat mata kuliah ini, kita juga jadi belajar sejarah dan perkembangan cerita detektif. Mata kuliah ini cocok bagi kamu yang punya cita-cita mimpi jadi detektif, tapi cuma sanggup jadi "detektif" di medsos alias kepo-kepoin orang, hihihi.

Tingkat Kesulitan: 6/10

4. Mata Kuliah: Linguistik Saga

Ngapain, sih, di kelas? Pada intinya, ilmu linguistik mempelajari segala teori yang bersangkutan dengan bahasa, mulai dari gimana bunyi diproduksi, teori pembentukan kata dan sebagainya. Linguistik merupakan salah satu studi terpenting di jurusan Sastra, sehingga mata kuliah linguistik hukumnya wajib bagi anak Sastra.

Karena cakupannya luas, maka linguistik dibagi ke dalam beberapa mata kuliah seperti Fonologi, Morfologi, Semantik, dan lainnya. Oya, kalau belum lulus salah satu mata kuliah linguistik, maka kita nggak bisa lanjut ke kelas linguistik selanjutnya, lho. Harus ngulang.

Apa, sih, serunya belajar linguistik? Well, karena bahasa itu kompleks, maka ilmu linguistik juga menantang. Kita harus benar-benar memahami teori dan “rumus” pembentukan kata dan bahasa. Sebagai gambaran, dulu nilai ujian di mata kuliah linguistik bisa disamakan dengan umur dan nomor sepatu. Ya, antara 18-19 atau 36-38, hehehe… Berat, bro! Ada juga, lho, senior yang harus mengulang kelas linguistik hingga 4 kali karena failed melulu. Tapi jangan takut! Ada juga, kok, mahasiswa yang bisa langsung lulus dengan gemilang, asalkan konsen di kelas, nggak malas belajar dan rajin latihan.

Tingkat kesulitan: 11/10, hehehe.

5. Mata Kuliah: Bahasa Asing (Spanyol, Italia, Jepang, Arab, dll)

Ngapain, sih, di kelas? Salah satu keuntungan anak Sastra adalah boleh mengambil mata kuliah bahasa lain. Jadi, misalnya, mahasiswa Sastra Inggris boleh mengambil mata kuliah bahasa Italia, Spanyol, sampai Jepang. Asiknya lagi, biasanya pengajar mata kuliah bahasa asing ini adalah native speakers.

Selain itu, dengan mengikuti kelas bahas asing, kita juga jadi punya kesempatan untuk mengenal budaya negara asalnya (plus menyicipi makanannya), misalnya lewat undangan berbagai acara yang diadakan kedutaan, atau program beasiswa summer course/short course di luar negeri. Seru!

Tingkat kesulitan: 8/10

6. Mata kuliah: Romantic & Gothic

Ngapain, sih, di kelas? Mempelajari karya sastra serta budaya genre romantic dan gothic. Jangan salah, definisi "romantis" dan "gotik" belum tentu seperti bayangan kamu, lho! Dan FYI, karya-karya terkenal dari genre ini kebanyakan berasal dari Eropa abad 18 dan 19. Cool!

Tingkat kesulitan: 9/10

7. Mata Kuliah: Penulisan Populer

Ngapain, sih, di kelas? Mata kuliah ini merupakan salah satu kelas paling diminati di Sastra. Sesuai namanya, yang dipelajari adalah teknik tulisan populer, terutama cerpen. Kelas ini terkenal banget karena dianggap efektif mengasah kemampuan tulisan non-formal mahasiswa serta meningkatkan kreatifitasnya.

Tingkat Kesulitan: 8/10

8. Mata Kuliah: Pengkajian Cerita Anak

Ngapain, sih, di kelas? Baca buku cerita anak-anak, dong! Asik banget, ‘kan? Trus, menganalisa buku tersebut dari berbagai elemen, seperti elemen sastra, budaya, psikologi dan sebagainya. Walaupun kesannya ringan, sebenanrya makna buku cerita anak bisa sangat dalam. Trus, unsur-unsur seperti ilustrasi, pemilihan kata, dan tokoh-tokoh dalam buku cerita anak juga sebenarnya nggak dibuat dengan asal, lho. Selalu ada maksud di baliknya.

Dan apakah kamu tau kalau beberapa cerita anak ternyata ada versi dewasanya yang dark dan menyeramkan? Semua dibahas di mata kuliah ini. Oya, di mata kuliah ini, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk praktek langsung yaitu bertemu anak-anak, storytelling, dan berdiskusi tentang buku dengan mereka.

Tingkat kesulitan: 7/10

***

Nah, itulah 8 mata kuliah jurusan Sastra paling seru menurut saya. Masih banyak, lho, mata kuliah lain yang menjadi favorit teman-teman saya, seperti mata kuliah Drama, Tubuh dan Budaya, dan Mitologi Yunani.

Bagi anak Sastra, apa sih mata kuliah terseru versi kamu? Yuk, share di sini!

(sumber gambar: US News, Telegraph, Big Think, Graduate Carleton, Linguistic Society, Earth Subetha, We Are the Real Deal, Chate Books, Citizen Warior)