Cuci Nilai Mata Kuliah. Apa Itu, dan Perlu Nggak Sih?
- Jul 30, 2016
- Fatimah Ibtisam
Di bangku kuliah, biasanya ada kesempatan bagi kamu untuk “mencuci” nilai. Maksudnya tentu bukan mencuci transkrip nilai pakai deterjen *krik-krik*, tetapi memperbaiki mata kuliah yang Indeks Prestasi (IP)-nya kurang memuaskan.
Wah, enak banget, dong! Eits, nggak segampang itu, lho.
Nilai dan standar lulus mata kuliah
Secara umum, berikut adalah konversi poin huruf ke angka, untuk penilaian Indeks Prestasi di bangku kuliah:
A = 4 poin
B = 3 poin
C= 2 poin
D = 1 poin
E = 0 poin
Di antara poin-poin tersebut, ada pula poin A-, B+, B-, C+, C- dan sebagainya. Akumulasi poin tersebut lah yang akan menentukan Indeks Prestasi Semester (IPS) serta Indeks Prestasi Komulatif (IPK) kamu.
Kalau mau tahu detail sistem nilai dengan lebih jelas, coba cek ke kampus dan jurusan masing-masing, ya.
Berikut contoh sistem nilai S1 di FIB Universitas Indonesia:
Nilai Mata Kuliah | Bobot Poin | Nilai Angka |
A | 4.00 | 85 - 100 |
A- | 3.70 | 80 - < 85 |
B+ | 3.30 | 75 - < 80 |
B | 3.00 | 70 - < 75 |
B- | 2.70 | 65 - < 70 |
C+ | 2.30 | 60 - < 65 |
C | 2.00 | 55 - < 60 |
D | 1.00 | 40 - < 55 |
E | 0.00 | < 40 |
Biasanya, syarat minimal nilai untuk lulus mata kuliah adalah C. Jadi kalau kamu dapat nilai C- dan di bawahnya, kamu akan dianggap nggak lulus dan harus mengulang mata kuliah itu.
Ibarat perang, kalau kamu lulus sebuah mata kuliah dengan nilai A, rasanya kayak panglima yang menang pertempuran. Capek tapi bangga! Sedangkan kalau kamu lulus dengan hanya nilai C, yah, rasanya cuma kayak tawanan yang dibebaskan karena kasihan. Yiahhh, ciyan amat! Selain nggak mendapat kepuasan dan kebanggaan diri, nilai yang kecil juga nggak oke untuk Indeks Prestasi Komulatif kamu.
Nah, salah satu solusinya adalah dengan cuci nilai.
Cuci nilai ada konsekuensinya!
Prinsipnya, cuci nilai adalah mengulang mata kuliah yang nilainya menurut kamu kurang oke. Tujuannya adalah untuk memperbaiki hasil tersebut. Dengan kata lain, kamu dapat kesempatan kedua, meskipun bukan sama mantan. *etdah, jadi baper*
Sekilas kesannya enak, ya. Dapat nilai jelek, tinggal ngulang, dan voila, kamu berhasil memperoleh A! *prok-prok-prok*.
Padahal mencuci nilai ada konsekuensinya, lho, misalnya...
* Mencuci mata kuliah berarti kamu harus mengulang kelas tersebut dari awal, dari nol, selama satu semester penuh.
* Berarti waktu, tenaga dan pikiranmu bakal terpakai untuk mengambil mata kuliah itu. Misalnya dalam satu semester, kamu mengambil 6 mata kuliah dengan total 20 SKS. Nah, dengan tambahan 1 mata kuliah (yang kamu cuci) itu, kamu jadi mengambil 23 SKS.
* Walaupun kamu sudah mengulang mata kuliah yang nilainya mau kamu cuci itu, nilainya nggak otomatis jadi A, lho. Bisa jadi cuma naik sedikit, tetap, atau malah makin jeblok! *amit-amit*. Pokoknya kamu hanya mendapat kesempatan kedua, tapi hasilnya nggak dijamin. Tergantung performa kamu di kelas.
Di kelas cuci nilai, shay! Bukan cuci mata!
Cuci nilai, yay or nay?
Jadi, kalau kurang puas sama nilai sebuah mata kuliah, mendingan “cuci nilai” nggak, nih?
Inilah beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan kamu:
1. Seberapa penting dan seberapa relevan mata kuliah tersebut dengan studi kamu. Kalau pelajaran di mata kuliah tersebut penting banget untuk kamu pahami, sebaiknya, sih, ngulang. Pokoknya semakin penting, semakin besar alasan kamu untuk mengulang.
Misalnya, kamu mengambil studi Sastra. Nggak oke dong kalau nilai (dan kemampuan) mata kuliah Writing (Menulis) atau Grammar (Tata Bahasa) kamu cuma C.
Jadi demi meningkatkan kemampuan kamu, kelas tersebut sebaiknya diulang.
2. Besarnya SKS mata kuliah tersebut. Semakin besar SKSnya, semakin berpengaruh nilai mata kuliah tersebut untuk IPK kamu.
3. Jadwal kamu di semester tersebut. Kalau jadwal kuliah kamu sudah terlalu padat, agak berisiko juga untuk "cuci nilai". Soalnya jadi ada kemungkinan mata kuliah yang mau dicuci jadi bentrok dengan mata kuliah lain, Jangan sampai mata kuliah yang lain jadi nggak maksimal (bahkan ada yang nggak lulus), karena kamu terlalu sibuk "cuci-cuci (nilai)".
4. Sebaliknya, kalau ada semester yang lowong—di mana kamu nggak banyak mata kuliah dan tugas—kamu cocok banget, tuh, untuk memperbaiki nilai. Biasanya, sih, semester kamu bakal lowong menjelang semester akhir.
5. Pikirkan juga soal biayanya. Di beberapa kampus, tambahan SKS akan dikenakan tambahan biaya.
6. Saat mengulang sebuah mata kuliah, kamu akan sekelas dengan angkatan di bawahmu, bukan dengan teman-teman seangkatan.
7. Bila kamu memutuskan untuk nyuci nilai, kamu harus all out. Berusaha yang terbaik supaya mendapat hasil yang gemilang dan—yang terpenting—supaya kamu menguasai materinya.
Jadi mencuci nilai alias mengulang sebuah mata kulia hggak bisa dijalani dengan main-main atau setengah hati. Masa’ sih, udah capek-capek ngulang, nilai kamu cuma naik pangkat dari C ke C+, dan kemampuanmu nggak berkembang? Sayang waktu dan tenaga, sob!
(sumber gambar: dispatch.com, petersons.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus