Kamu tahu nggak, sih, gaes, tentang film The Mummy? Itu, lho, film legend yang ceritanya, ada seorang pria Amerika yang sedang mencari harta karun Mesir yang tersembunyi di peradaban kuno Firaun. Nah, untuk mendapatkan harta karun itu, ia dibantu oleh seorang perempuan yang memiliki tugas untuk memandu jalan dan perempuan tersebut memiliki profesi sebagai Arkeolog.

Atau, tahu kah kamu tentang film Raiders of the Lost Ark? Yap, film tersebut adalah film pertama dari rangkaian film Indiana Jones. Film ini, menceritakan tentang petualangan seorang arkeolog yang bernama Indiana Jones. Ia memiliki misi yaitu ia harus mengambil Tabut Perjanjian a.k.a Ark of the Convenant yang terkubur di Kairo, agar benda tersebut tidak jatuh ke tangan para Nazi.

Well, kalau kamu menonton film petualangan ala-ala arkeolog, kenapa semuanya berhubungan dengan Mesir, ya, gaes? Dan kenapa, sih, kok film-film petualangan ala-ala arkeolog sering banget mengangkat tema tentang benda-benda yang misterius? Kamu, nggak pernah tahu kan dimana benda misterius itu dikubur atau disimpan pada awal film? Emang kalau belajar tentang arkeologi selalu berhubungan dengan mesir dan benda-beda misterius ya?

Nah! Mumpung ada teman-teman dari Arkeologi, Universitas Indonesia yaitu Maul dan Jaka. Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan program studi Arkeologi!

Alasan Mengapa Memilih Program Studi Arkeologi

Menurut Jaka, Program Studi Arkeologi merupakan ilmu yang seru dan menarik. Dengan ilmu ini, Jaka bisa mencari tahu tentang bagaimana kehidupan di masa lalu berdasarkan peninggalannya seperti candi, stasiun peninggalan Belanda, prasasti dan sebagainya.

Sedangkan alasan Maul memilih Program Studi Arkeologi adalah dari semasa kecil, Maul memang telah menyukai film-film tentang sejarah dan prasejarah. Selain itu, Maul juga suka menonton film-film documenter yang berhubungan dengan penemuan-penemuan bersejarah. Ditambah lagi, ketika Maul di masa SMA, guru favoritnya mengarahkannya untuk mengambil Program Studi Arkeologi.

Program Studi Arkeologi Belajar Apa Saja Sih?

Menurut penuturan dari Maul dan Jaka, Arkeologi mempelajari banyak hal, lho, gaes. Nggak cuma tentang sejarah saja, tapi di Arkeologi, kamu dapat mempelajari tentang tata pamer dan pengelolaan museum, mempelajari tentang seni, sosial, politik, gizi, pola hidup, tingkah perilaku berdasarkan hasil temuan dan sebagainya.

Yang paling keren dari Program Studi Arkeologi, kamu akan mempelajari tentang epigraf. Hah? Apaan tuh epigraf? Nah, epigrafi ini adalah suatu ilmu yang digunakan untuk membaca tulisan-tulisan dari masa lalu, contohnya seperti prasasti-prasasti. Wah, keren banget kan, gaes?

Oh iya, di Program Studi Arkeologi ada mata kuliah terapannya, lho, gaes, seperti Arkeologi Industri, Arkeologi Seni, Arkeologi Religi dan masih banyak lagi. Nah, Arkeologi di Indonesia itu sendiri akan mempelajari hal-hal di empat masa, yaitu masa prasejarah, masa klasik, masa Islam dan masa kolonial.

Intinya, nih, gaes… mata kuliah di Program Studi Arkeologi tidak akan membuatmu jenuh atau bosen, kok. Justru, mata kuliah tersebut sangat menarik untuk diikuti karena kamu akan dituntut untuk mencaritahu tentang objek peninggalan yang akan kamu temui.

Program Studi Arkeologi Memiliki Kelebihan Apa Saja Sih?

Menurut Jaka, dengan bergabung dengan Program Studi Arkeologi, kamu akan menemukan cara belajar yang tidak monoton atau selalu belajar di kelas, gaes. Dengan belajar Arkeologi, kamu akan sering melakukan penelitian sambil jalan-jalan di berbagai wilayah, yang dimana wilayah tersebut jarang sekali diketahui oleh orang banyak.

Selain itu, kelebihan dari Bidang Studi Arkeologi adalah kamu bisa menguak sejarah-sejarah atau fakta-fakta tentang suatu masa berdasarkan dari benda peninggalannya. Pendapat Jaka ini pun disetujui oleh Maul. Maul berpendapat bahwa penafsiran arkeologi tidak terbatas pada temuan tertulis seperti sejarah. Walaupun kamu hanya menemukan sebuah pecahan tembikar, batu bahkan tulang sekalipun, akan memberikan gambaran yang jelas tentang suatu masa.

Nah, karena hal di atas lah, ilmu Arkeologi dapat menjadi rujukan bagi ilmu lain seperti Sejarah, Geologi dan sebagainya. Kalau dalam hal politik, penafsiran Arkeologi dapat menjadi rujukan atas jati diri suatu negara atau bangsa. Keren banget, kan, gaes?

Kalau Lulus dari Program Studi Arkeologi, Mau Jadi Apa Ya?

Dari kedua teman Arkeologi kita ini, mereka berpendapat bahwa dengan lulus dari Program Studi Arkeologi, kamu pastinya dapat menjadi seorang Arkeolog. Tidak hanya itu, kamu juga dapat menjadi seorang epigraf yang dapat membaca tulisan-tulisan dari masa lampau. Kalau kamu suka dengan museum, kamu juga bisa, lho, gaes, bekerja sebagai Teknisi Museum dan Konservator .

Oh iya, kamu juga dapat menjadi seorang Dosen (Secara umum) ataupun peneliti di lembaga pemerintah, gaes. Lembaga pemerintah yang bergerak dibidang Arkeologi misalnya seperti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Pusarnas), Balai Arkeologi (Balar) dan Balai Konservasi (Balkon). Kamu harus tahu, nih, gaes, Balar alias Balai Arkeologi, menduduki di hampir setiap daerah. Jadi, kalau kamu bekerja di Balar, kamu akan fokus melakukan penelitian di tempat Balar itu berada.

Di Kampus Mana Saja yang Menyediakan Program Studi Arkeologi?

Berikut beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia yang menyediakan Program Studi Arkeologi untuk program strata satu:

1. Universitas Indonesia 
2. Universitas Jambi 
3. Universitas Gadjah Mada 
4. Universitas Hasanuddin 
5. Universitas Halu oleo 
6. Universitas Udayana 

***

Wah, ternyata, Program Studi Arkeologi, menarik banget, ya, gaes. Apakah kamu tertarik untuk bergabung dengan Program Studi Arkeologi, gaes?

Baca juga:

• 4 Kesalahpahaman Utama Tentang Ilmu Arkeologi. Kamu Termasuk yang Berpikir Begini Nggak?

• Rekomendasi 5 Museum Keren yang Ada di Indonesia

• Pilihan Jurusan Kuliah Buat Kamu Yang Suka Jalan-Jalan

(Sumber gambar: hotcoursesabroad.com, marfapublicradio.org, bradshawfoundation.org)