Sisi Plus dan Minus Ikut Semester Pendek Saat Libur Kuliah

Bagi mahasiswa baru, salah satu konsep yang kayaknya asing adalah Semester Pendek. Apaan sih, tuh? Kalau belum tahu, dulu Youthmanual sudah pernah menjelaskan tentang apa itu Semester Pendek.

Kalau sudah paham, simak juga perspektif sisi plus dan sisi minus dari Semester Pendek berikut ini. Liburan semester genap memang masih lama, sih, tapi nggak ada salahnya mulai mempertimbangkan dari sekarang, kamu akan ikutan Semester Pendek atau nggak.

Sisi plus ikut semester pendek…

1. Kamu jadi bisa memperbaiki nilaimu yang jelek di semester sebelumnya.

2. Kamu bisa nyicil jumlah SKS, sehingga mempercepat masa studimu secara keseluruhan.

Hal ini disetujui oleh Nadia Fernanda, mahasiswa semester 9 jurusan Manajemen, Universitas Padjadjaran. “Enaknya Semester Pendek, sih, kita jadi bisa mempercepat masa kuliah. Apalagi buat para mahasiswa ambi [ambisius] yang mau lulus cepat.

Kalau di kampus aku, mahasiswa yang IPK-nya di atas 3, saat Semester Pendek boleh mengambil mata kuliah semester selanjutnya. Sementara mahasiswa yang IPK-nya kurang dari 3. cuma boleh mengulang mata kuliah semester sebelumnya.”

Nadia sendiri mengaku bukan mahasiswa ambisiuss, tetapi dia senang aktif dan berkegiatan. Nah, baginya, Semester Pendek bisa membuatnya kuliah sekaligus berkegiatan. Caranya gimana? Caranya, setiap liburan semester, Nadia akan mengambil kelas Semester Pendek, sambil ikut kegiatan-kegiatan lain tentunya.

Sehingga, di semester berikutnya, Nadia bisa mengambil SKS lebih sedikit. Misalnya, kalau dalam satu semester seharusnya dia mengambil 24 SKS, Nadia bisa hanya mengambil 18 SKS, karena 6 SKS sisanya sudah diambil saat Semester Pendek.

Nah, waktu luang yang dia punya bisa dia gunakan untuk ikut kegiatan lain, seperti berorganisasi, kerja magang, dan sebagainya.

Trik yang oke, tuh, sob!

3. Karena durasi kuliah di Semester Pendek singkat, belajar jadi benar-benar intensif. Hal ini bisa membuat materi perkuliahanmu adi lebih cepat nempel di kepala, meskipun nggak selalu.

4. Kalau saat Semester Pendek kamu mengambil mata kuliah yang seharusnya untuk semester depan, nanti kamu jadi bisa “berbagi ilmu” ke teman-teman yang belum mengambil mata kuliah tersebut. Minimal bagi-bagi catatan, lah. Dijamin, kamu pasti tambah disayang teman-teman! Hehehe.

5. Beberapa kampus menarik biaya untuk Semester Pendek, tapi ada juga yang tidak. Misalnya, Universitas Padjadjaran memberlakukan sistem Uang Kuliah Tunggal, sehingga mahasiswanya nggak perlu membayar sepeser pun untuk Semester Pendek.

6. Saat Semester Pendek, ada kemungkinan kamu akan sekelas dengan senior-senior yang mengulang mata kuliah. Lumayan ‘kan, bisa jadi ajang mengakrabkan diri sama senior?

Sisi minus ikut semester pendek…

1. Menurut beberapa mahasiswa, semester pendek bisa membuat mahasiswa jadi asal mengejar SKS, tanpa benar-benar menguasai materi, akibat durasi kuliahnya yang pendek.

2. Kamu juga jadi bisa meremehkan mata kuliah di semester reguler. Bikin agak males-malesan, gitu! Soalnya kamu bisa jadi berpikir, “Ah, karena kalau nilai mata kuliah ini jelek, toh bisa diperbaiki di semester pendek!” Hal ini membuat nggak semua fakultas atau prodi menyelenggarakan semester pendek setiap tahun.

3. Kalau semester pendek di kampus kamu nggak gratis, kamu harus pintar-pintar berstrategi. Misalnya, kampus kamu hanya menawarkan semester pendek untuk remediasi, tetapi nggak untuk akselerasi. ‘Kan sayang ya, kalau kamu mengorbankan uang dan waktu liburanmu hanya untuk memperbaiki nilai. Kalau ikut semester pendek untuk akselerasi, masih OK lah. Karena meskipun kamu keluar uang, seenggaknya tujuannya agar kamu cepat lulus. Tetapi kalau hanya untuk remediasi, rasanya rugi, sob!

4. Kalau kamu mengambil semester pendek, kamu harus ketemu kampus lagiii, kampus lagi. Sementara teman-temanmu yang lain mungkin sudah leha-leha liburan, pulang kampung, atau cari pengalaman lewat magang.

Bahkan ketika teman-teman lain sudah pada asyik liburan hedon, kamu malah harus belajar nungguin UTS UAS yang datangnya dua minggu sekali!

Intinya, dengan Semester Pendek, liburan kamu jadi terasa sangat sebentar. Apalagi kalau Semester Pendeknya dilakukan saat bulan puasa begini. Setelah Semester Pendek, datang Lebaran, eh trus harus langsung ngampus lagi. Kapan leha-lehanya?

Risiko ikut SP, harus kuliah saat kampus sepi. Hiks!

5. Ada beberapa kampus yang bisa membatalkan pengadaan Semester Pendek, kalau peminatnya sedikit. Kebayang ‘kan sebelnya, kalau kamu sudah berharap dan bersiap-siap Semester Pendek, tau-tau mendadak batal?

6. Di beberapa kasus, Semester Pendek juga malah bisa jadi menunda kelulusanmu, terutama kalau kamu mengambil Semester Pendek saat semester akhir, misalnya semester 8. Kok bisa?

Begini. Misalnya wisuda di kampusmu diadakan setiap bulan Maret dan September. Maka jika Semester Pendek diadakan Juni – Juli, maka nilai kamu baru akan keluar paling cepat bulan Agustus.

Sementara kalau kamu mau wisudah bulan September, maksimal bulan Juli kamu harus beres melakukan ini-itu, misalnya, sidang skripsi atau ujian komprehensif (sekali lagi, ini tergantung fakultasnya, ya). Biasanya, syarat ujian komprehensif adalah semua nilai harus sudah keluar.

Nah, kalau kamu mahasiswa akhir dan ikut Semester Pendek di bulan Juni-Juli, otomatis masih ada nilai yang belum keluar kan? Akibatnya, kamu nggak jadi wisuda September, tetapi tahun depannya lagi di bulan Maret. Semester Pendek bisa menaikkan IPK, sih. Tetapi ya, ada risiko begitu.

***

Jadi, bakal ikut Semester Pendek nggak, sob?

(sumber gambar: uirpost.com, hipwee.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1